Produsen Sepeda Listrik Indonesia Mulai Produksi Baterai Sendiri, Fokus Ekspor ke Eropa
Promosikan e-bike lokal, Mendag Budi Santoso & Founder PT Insera Sena, Soejanto Wijaya, jajal e-bike Polygon ekspor ke AS. (Puguh Sujiatmiko/Jawa Pos)
13:24
6 Desember 2024

Produsen Sepeda Listrik Indonesia Mulai Produksi Baterai Sendiri, Fokus Ekspor ke Eropa

Pelaku industri kendaraan listrik Indonesia terus meningkatkan peran mereka di pasar global. Kali ini, produsen sepeda listrik dalam negeri mengambil langkah strategis dengan memproduksi baterai internal sendiri. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing sepeda listrik Indonesia di pasar internasional.

Founder PT Insera Sena, Soejanto Wijaya, mengungkapkan bahwa potensi pasar sepeda listrik secara global sangat menjanjikan. Untuk itu, pihaknya berupaya meningkatkan kinerja penjualan sepeda listrik.

"Produksi sepeda listrik saat ini masih sekitar 15 persen dari total produksi kami. Namun, potensi pertumbuhannya sangat besar," ujar Soejanto dalam acara pelepasan ekspor sepeda listrik dengan baterai internal pertama pada Selasa (3/12).

Menurutnya, potensi pasar baterai listrik secara global saat ini mencapai USD 50 miliar. Dalam tiga hingga lima tahun ke depan, nilainya diproyeksikan meningkat tiga kali lipat hingga USD 150 miliar.

Namun, pertumbuhan ini kerap terhambat oleh ketergantungan pada impor komponen baterai, khususnya dari negara seperti Tiongkok. Banyak pembeli di pasar global, seperti AS dan Eropa, mulai menetapkan syarat bahwa komponen baterai harus dapat dipertanggungjawabkan secara etis dan ramah lingkungan. Hal ini mendorong PT Insera Sena untuk memproduksi baterai listrik secara mandiri.

"Dengan langkah ini, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak pasar, terutama di AS dan Eropa," tambahnya.

Saat ini, sekitar 80 persen penjualan sepeda listrik PT Insera Sena ditujukan untuk ekspor, dengan mayoritas pasar berada di Eropa dan AS. Sisanya diperuntukkan bagi pasar domestik.

Terkait bahan baku baterai, Soejanto mengakui bahwa sebagian besar komponen masih harus diimpor, sehingga Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada baterai mereka baru mencapai 20 persen.

"Kami optimistis dalam tiga hingga lima tahun ke depan, TKDN bisa mencapai 80 persen melalui substitusi bahan baku lokal," jelasnya.

Langkah strategis ini menegaskan komitmen PT Insera Sena untuk mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik Indonesia, sekaligus memperkuat daya saing produk lokal di pasar global.

 

Editor: Dhimas Ginanjar

Tag:  #produsen #sepeda #listrik #indonesia #mulai #produksi #baterai #sendiri #fokus #ekspor #eropa

KOMENTAR