Capai Persentase KBPP Tertinggi se-Asia Pasifik, Kemendukbangga Terima Penghargaan Internasional
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Indonesia menerima penghargaan Internasional dari organisasi internasional FP2030. Penghargaan diberikan karena prestasi Indonesia mencapai persentase KB Pasca Persalinan (KBPP) tertinggi se-Asia Pasifik.
Penyerahan sertifikat penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Managing Director FP2030 Asia-Pacific Regional Hub Sumita Banerjee serta diterima oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji di Kantor Kemendukbangga/BKKBN pada Jumat (29/11) kemarin.
“Indonesia dianggap sebagai negara yang penanganan pascamelahirkan itu baik. Tentu kita terima kasih kepada lembaga terkait, ini bagian dari apresiasi yang diberikan kepada kita sehingga ini kita lanjutkan untuk program-program yang sudah jalan,” kata Wihaji dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari ANTARA.
Wihaji menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus melanjutkan dan menyempurnakan program tersebut. Ke depan, ujar dia, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) akan meningkatkan intensifikasi KBPP hingga seluruh pelosok tanah air sampai daerah terpencil.
Sebagai informasi, Family Planning (FP) 2030 merupakan program inisiatif dari 93 negara yang diawali dari Komitmen London Summit 2012 yang bersepakat menjamin hak akses alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur serta menurunkan unmet need KB.
Adapun Indonesia telah berkomitmen untuk memperkuat program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi yang tertuang di dalam FP2030.
Pada kesempatan yang sama, Managing Director FP2030 Asia-Pacific Regional Hub Sumita Banerjee mengapresiasi program KB di Indonesia yang menurutnya sangat kuat. Apalagi, ujar dia, Indonesia telah berkomitmen untuk mempromosikan dan meningkatkan program KB dalam FP2030. Di samping itu, ia menilai bahwa Indonesia juga memiliki sistem manajemen data untuk program KB yang kuat.
“Program KB di Indonesia ini diakui sebagai apa yang disebut praktik berdampak tinggi, dan ini membantu mengatasi unmet need KB yang membuat KB lebih mudah diakses dan secara keseluruhan membantu memberdayakan perempuan, memperkuat keluarga, komunitas, dan negara,” kata dia.
Mewakili FP2030, Sumita berharap Indonesia terus memperkuat program KB dengan terus berinvestasi pada data berbasis ilmiah yang lebih baik serta membagikan pengalaman dan pembelajaran strategisnya kepada negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Tag: #capai #persentase #kbpp #tertinggi #asia #pasifik #kemendukbangga #terima #penghargaan #internasional