Bahlil: Megawati-Jokowi Tokoh Besar, Jangan Disamakan dengan Hasto yang Nggak Pernah Jadi Presiden
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberi keterangan ke awak media massa usai rapat intern di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2024). 
17:07
18 April 2024

Bahlil: Megawati-Jokowi Tokoh Besar, Jangan Disamakan dengan Hasto yang Nggak Pernah Jadi Presiden

- Menteri Investasi yang juga menjabat Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) pasangan Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia menilai rencana pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak didorong terburu-buru.

Ia mengatakan Jokowi dan Megawati adalah tokoh bangsa.

Sehingga baik Presiden RI maupun Ketum PDIP itu mengetahui apa yang terbaik untuk Indonesia.

"Tak perlu grasak grusuk," kata Bahlil usai rapat intern di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

"Saya belum tahu ya. Kita berpikirnya kayak gini, Pak Presiden dan Ibu Mega ini kan tokoh bangsa. Ya, kita lihat aja pasti mereka punya hati yang baik untuk negara," katanya.

Bahlil mengatakan antara Jokowi dengan Megawati memiliki hubungan persahabatan.

Selain itu keduanya juga memiliki jiwa kenegarawanan.

Pikiran keduanya juga tidak bisa diwakilkan oleh orang lain, termasuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Pikiran Bu Mega dan Pak Presiden nggak bisa disamakan dengan pikiran Pak Hasto. Ibu Mega itu presiden tokoh besar, Pak Jokowi juga presiden, masa mau disamain dengan orang yang nggak pernah jadi presiden," katanya.

Bahlil mengatakan Presiden Jokowi sangat terbuka bertemu siapapun, termasuk Megawati Soekarnoputri.

Karena bagi Presiden pertemuan sesama tokoh bangsa sangat baik untuk Indonesia.

"Jangankan Ibu Mega, yang lain aja nggak ada masalah kok. Tokoh besar ketemu boleh nggak ada masalah," katanya.

"Saya nggak tahu kalau dari Ibu Mega ya, tapi kalau dari Pak Presiden santai saja nggak ada apa-apa, saya yakin mereka ada konek hati lah," pungkasnya.

Sebelumnya, Hasto menyebut Presiden Jokowi tidak bisa langsung bertemu dengan Megawati, tetapi harus bertemu dengan anak ranting terlebih dulu.

Menurut Hasto, hal itu merupakan usulan dari anak ranting PDI-P.

Hal itu diungkapkan Hasto setelah ditanya apakah Presiden Jokowi sudah sowan ke Megawati hingga hari ketiga Lebaran 2024.

"Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan, 'Sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu'," kata Hasto di kediaman Megawati, Jumat (12/4/2024).

Hasto mengatakan, usulan dari anak ranting tersebut masuk akal, karena mereka yang menjadi benteng dari Megawati di PDIP.

Oleh karenanya, jika Presiden Jokowi ingin membuka komunikasi harus melalui anak ranting terlebih dulu.

"Karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Hasto.
Sementara itu, menurut Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa pun.

Terlebih dengan para tokoh Bangsa.

Khusus untuk pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri, masih dicarikan waktu yang tepat.

"Terkait silaturahmi dengan Ibu Megawati sedang dicarikan waktu yang tepat. Lagian ini masih di bulan Syawal."

"Bulan Syawal adalah bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi," kata Ari.

Editor: Dodi Esvandi

Tag:  #bahlil #megawati #jokowi #tokoh #besar #jangan #disamakan #dengan #hasto #yang #nggak #pernah #jadi #presiden

KOMENTAR