Bangkalan Banjir, Tanggul Jebol, 40 Ha Sawah di Lamongan Terendam
HAMBAT AKTIVITAS: Kawasan permukiman terdampak banjir di Kelurahan Rongtengah, Sampang, kemarin (13/3). (JAWA POS RADAR MADURA)
15:08
14 Maret 2024

Bangkalan Banjir, Tanggul Jebol, 40 Ha Sawah di Lamongan Terendam

 - Daerah di Jawa Timur yang terimbas banjir akibat tingginya curah hujan makin luas. Selain kawasan aliran Bengawan Solo, air bah menerjang Madura.

Banjir menghambat aktivitas 1.602 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Kecamatan Blega dan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Berdasar data yang dihimpun BPBD Jatim hingga Selasa (12/3) malam, kondisi genangan air di dua kecamatan sudah cenderung menurun, yakni 30–100 cm.

Meski begitu, pemadaman listrik masih terjadi di sejumlah lokasi. Selain rumah, air menggenangi fasilitas umum seperti kantor kecamatan, balai desa, dan masjid.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono meninjau lokasi banjir di Bangkalan tersebut kemarin (13/3). Yang pertama dituju kawasan Desa Kauman, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan.

Adhy menjelaskan bahwa banjir di kawasan Blega dampak hujan deras mengakibatkan aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Blega meluap. Dengan mengendarai perahu karet, Adhy bersama Pj Bupati Bangkalan Arief M. Edie dan sejumlah pejabat terkait langsung meninjau permukiman yang masih terendam banjir selutut orang dewasa.

”Kami imbau tak pulang ke rumah sebelum benar-benar surut,” kata Adhy.

Dia menjelaskan, masyarakat rentan seperti lansia jadi sasaran utama evakuasi. Adhy juga menegaskan bahwa DAS Blega segera dinormalisasi. ”Kami juga segera melakukan normalisasi DAS Blega karena ada kekhususan untuk tipe sungainya. Ada pecahan sungai, lalu menyatu lagi,” ujarnya.

KUNJUNGI LOKASI: Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono (kiri) dan Pj Bupati Bangkalan Arief M. Edie di Kecamatan Blega, Bangkalan, Rabu (13/3). (HUMAS PEMPROV JATIM)

Dia juga singgah di Pondok Pesantren Salafiyah Sa’idiyah di Kecamatan Arosbaya, Bangkalan. Banjir tersebut membuat proses belajar-mengajar kepada 1.350 santri dan santriwati sementara harus dihentikan. Volume banjir yang tinggi membuat seluruh bagian ponpes terendam mulai 30–100 cm.

Sementara itu, di Lamongan, luapan Bengawan Solo tidak hanya merendam permukiman dan persawahan 15 desa di empat kecamatan. Tanggul Wedok di Dusun Sawo, Desa Jangkungsomo, Kecamatan Maduran, yang tidak bisa menahan derasnya air akhirnya jebol pada Selasa (12/3) malam. Kasun setempat, Muhammad Abdul Ghofur, menjelaskan, tanggul jebol sekitar pukul 22.00 WIB.

”Untuk jebolnya panjang sekitar 5 meter, kedalamannya kurang lebih 3 meter,” tutur Ghofur saat berada di lokasi kemarin (13/3) kepada Jawa Pos Radar Lamongan.

Meski tidak ada tanaman padi di sawah tersebut, tetap saja masyarakat sekitar sangat dirugikan. Sebab, sawah tersebut sudah siap ditanami. Para petani pun terpaksa tunda tanam. ”Sawahnya sekitar 40 hektare,” katanya.

Dari Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, untuk periode 13–19 Maret masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat. Bahkan disertai angin kencang dan kilat.

”Terdapat 23 daerah se-Indonesia yang potensial terjadi hujan sedang hingga lebat,” terangnya kemarin.

Sebanyak 23 daerah itu sebagian wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, dan Bali. Juga NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku bagian selatan, serta Papua. (hen/idr/mia/sip/ind/c19/ttg)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #bangkalan #banjir #tanggul #jebol #sawah #lamongan #terendam

KOMENTAR