TNI Kerahkan Sumberdaya Besar-besaran untuk Penanganan Banjir Sumatera
Wakil Kepala Pusat Penerangan (Waka Puspen) TNI Brigjen Osmar Silalahi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (7/12/2025).(KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)
17:56
7 Desember 2025

TNI Kerahkan Sumberdaya Besar-besaran untuk Penanganan Banjir Sumatera

 TNI memastikan pengerahan besar-besaran sumber daya untuk membantu penanganan banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

Upaya ini dilakukan untuk mempercepat evakuasi, pendistribusian bantuan, serta operasi kemanusiaan di wilayah terdampak.

Wakil Kepala Pusat Penerangan (Waka Puspen) TNI Brigjen Osmar Silalahi mengatakan, pengerahan mencakup personel, material, hingga alutsista dari seluruh matra.

“TNI pastinya, yang merupakan bagian negara, juga hadir berbuat, bertindak semaksimal mungkin dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada,” kata Osmar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (7/12/2025).

Hingga Minggu (7/12/2025) pukul 15.00 WIB, total 30.964 personel dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sudah dikerahkan untuk penanganan bencana.

Mereka berasal dari satuan di Pulau Sumatera maupun di Pulau Jawa untuk memperkuat operasi kemanusiaan di tiga provinsi terdampak.

Osmar juga merinci jumlah alutsista yang digunakan dalam operasi ini.

“Sampai saat ini, TNI telah mengerahkan pesawat angkut sebanyak 18 pesawat. Yang kita ketahui bersama juga ada A-400, Hercules, kemudian Casa, termasuk Caravan,” jelas dia.

Selain pesawat angkut, puluhan helikopter turut disiapkan untuk menjangkau lokasi-lokasi yang sulit ditembus jalur darat.

“Begitu juga dengan pelibatan helikopter. Sampai dengan saat ini, kita telah mengerahkan sebanyak 36 helikopter, baik helikopter dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, maupun Angkatan Darat,” ucap dia.

TNI juga mengerahkan armada laut untuk distribusi logistik dan mobilisasi personel.

Hingga saat ini, sebanyak 16 kapal telah dikerahkan, terdiri dari 14 KRI dan 2 ADRI (Angkut Dropping Republik Indonesia).

Selain itu, 75 mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) turut diterjunkan untuk membantu operasi kemanusiaan.

“Sehingga secara keseluruhan, total alutsista kita yang kita gunakan itu ada 70 unit. Seperti kami sampaikan tadi, pesawat angkutnya ada 18, helinya 36, KRI 14, dan ADRI-nya 2,” tegas dia.

Sementara itu, data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Sabtu (6/12/2025) mencatat jumlah korban meninggal akibat banjir dan longsor di Sumatera kembali bertambah menjadi 914 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan laporan tersebut berdasarkan hasil pencarian dan pertolongan terbaru.

"Di hari ini, Sabtu, 6 Desember 2025, jumlah korban meninggal secara total itu 914 jiwa," ucap Abdul Muhari, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Sabtu (6/12/2025).

Angka tersebut meningkat 47 orang dibandingkan pada Jumat (5/12/2025). Abdul memerinci, korban meninggal meliputi 359 jiwa di Aceh, 329 jiwa di Sumatera Utara, dan 226 jiwa di Sumatera Barat.

"Untuk detail per provinsi, untuk Provinsi Aceh per hari ini itu berjumlah 359 jiwa, bertambah 14. Kemudian, Sumatera Utara itu 329 jiwa dan Sumatera Barat 226 jiwa," ujar dia.

BNPB juga melaporkan 389 warga masih dinyatakan hilang di tiga provinsi tersebut. Abdul menegaskan operasi pencarian dan pertolongan akan terus dioptimalkan.

"Sekali lagi inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Tentu saja simpati yang sangat mendalam kepada para korban," imbuh dia.

Tag:  #kerahkan #sumberdaya #besar #besaran #untuk #penanganan #banjir #sumatera

KOMENTAR