Mendagri Ungkap Arahan Prabowo agar Daerah Petakan Titik Rawan Banjir-Longsor
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam rapat koordinasi di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (18/11/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
19:40
18 November 2025

Mendagri Ungkap Arahan Prabowo agar Daerah Petakan Titik Rawan Banjir-Longsor

- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap arahan Presiden RI Prabowo Subianto kepada pemerintah daerah (pemda) dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.

Menurut Tito, Presiden Prabowo meminta setiap daerah memetakan titik-titik rawan bencana seperti longsor hingga banjir.

"Sesuai arahan dari Bapak Presiden juga. Yang pertama adalah agar setiap daerah menginventarisir titik-titik rawan hidrometeorologi, baik berupa potensi banjir atau longsor. Ini tolong betul-betul diinventarisir," kata Tito, dalam rapat koordinasi di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Setelah dilakukan pemetaan titik rawan, setiap daerah perlu melakukan upaya pencegahan.

"Setelah diinventarisir, dilakukan upaya untuk pencegahan. Tadi sudah disampaikan di antaranya yang bisa dengan melakukan pompanisasi, ya pompanya disiapkan," lanjut dia.

Tito menekankan perlu ada langkah mitigasi agar jangan sampai orang menjadi korban.

"Kalau ada perlu, ada penguat untuk proteksi daerah yang titik rawan longsor, jangan dibiarkan, rawan banjir, segera untuk dimitigasi, ditangani daripada sudah ada korban nantinya. Jauh lebih mahal, lebih sulit," ucap dia.

Untuk daerah yang sangat rawan longsor, kata Tito, sebaiknya dilakukan relokasi sementara jika diperlukan.

"Kalau memang perlu ada daerah yang kita anggap rawan longsor dan ada masyarakatnya di situ yang kalau ada apa-apa akan berbahaya, itu perlu dilakukan relokasi, diamankan dulu, diungsikan untuk sementara dengan berbagai kompleksitasnya," tutur dia.

Tito menekankan, perbaikan terhadap jalan atau area rawan longsor juga dapat dilakukan jika memang diperlukan.

"Kemudian, kalau ada perlu perbaikan-perbaikan, entah jalan atau apakah spot rawan longsor, segera dilakukan perbaikan," ujar dia.

Selain itu, ia mengatakan BNPB sendiri sudah membuka diri untuk memberikan anggaran tambahan untuk daerah dengan status siaga darurat.

Selama daerah itu berstatus siaga darurat, maka dapat mengajukan proposal anggaran ke BNPB untuk melakukan pencegahan atau modifikasi cuaca.

"Sepanjang statusnya ditetapkan sebagai siaga darurat oleh kepala daerah, maka bisa diajukan proposal kepada BNPB anggaran untuk melakukan pencegahan itu, bukan hanya setelah kejadian tapi juga pencegahan, termasuk juga untuk modifikasi cuaca, operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dibiayai oleh BNPB. Itu dapat dilakukan sepanjang ditetapkan siaga darurat," ujar dia.

Tak hanya itu, Presiden RI juga memerintahkan daerah menggelar apel kesiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Tito mengaku, dirinya juga akan langsung memimpin apel kesiagaan yang digelar di Cilacap, Jawa Tengah.

"Ini perintah dari Bapak Presiden, lakukan apel kesiagaan. Apel kesiagaan dan saya sendiri akan melaksanakannya besok pagi di Cilacap," kata Tito.

"Dan nanti rekan-rekan saya minta semua daerah melakukan apel kesiagaan yang diikuti oleh semua stakeholder, baik pemerintah, relawan, dan lain-lain, dengan kesiapan barang-barang apa, kesiapan peralatannya," sambung Tito.

Tag:  #mendagri #ungkap #arahan #prabowo #agar #daerah #petakan #titik #rawan #banjir #longsor

KOMENTAR