Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
- Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, kakek dari Menko AHY, secara resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto
- Sarwo Edhie dikenang sejarah sebagai tokoh militer sentral yang memimpin RPKAD (sekarang Kopassus) dalam operasi penumpasan Pemberontakan G30S pada tahun 1965
- Selain karier militer yang gemilang, Sarwo Edhie juga mengabdi sebagai Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Gubernur AKABRI, dan Ketua BP-7 Pusat
Istana Negara menjadi saksi penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh bangsa oleh Presiden Prabowo Subianto, Senin (10/11/2025). Di antara deretan nama besar tersebut, terselip satu figur militer legendaris yang jejaknya terpatri kuat dalam sejarah Indonesia: Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.
Penganugerahan yang didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2025 ini terasa istimewa bagi keluarga besar Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sarwo Edhie Wibowo tidak lain adalah ayah dari mendiang Ibu Negara Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, sekaligus kakek dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam seremoni khidmat tersebut, AHY tampil mewakili keluarga untuk menerima penghargaan tertinggi dari negara atas jasa-jasa sang kakek.
Momen ini seolah menjadi pengingat kembali akan warisan kepemimpinan dan ketegasan yang mengalir dalam darah keluarga Yudhoyono.
Lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 25 Juli 1925, Sarwo Edhie Wibowo meniti karier militernya dengan cemerlang dan penuh pengabdian. Namanya mulai mencuat dan dikenang sejarah saat memegang peran sentral dalam salah satu episode paling kelam bangsa: penumpasan Pemberontakan Gerakan 30 September 1965 (G30S).
Sebagai Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)—kini dikenal sebagai Kopassus—Sarwo Edhie memimpin langsung operasi-operasi krusial yang menjadi titik balik dalam menumpas gerakan tersebut. Keberanian dan ketegasannya di medan operasi menjadikannya salah satu figur paling berpengaruh dalam transisi politik kala itu.
Namun, pengabdian Sarwo Edhie tidak berhenti di palagan tempur. Setelah karier militernya, ia terus berkontribusi bagi negara di berbagai bidang. Ia pernah mengemban tugas diplomatik sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, menunjukkan kapabilitasnya di panggung internasional.
Tak hanya itu, ia juga dipercaya memimpin institusi pendidikan militer prestisius sebagai Gubernur Akademi Militer (AKABRI), tempat para calon pemimpin TNI ditempa.
Di ranah ideologi, namanya tercatat sebagai Ketua Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7) Pusat, sebuah lembaga vital pada era Orde Baru yang bertugas menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini menjadi pengakuan final negara atas dedikasi dan pengorbanan Sarwo Edhie Wibowo. Ia bukan hanya dikenang sebagai mertua seorang presiden atau kakek seorang menteri, tetapi sebagai prajurit sejati yang berdiri di garda terdepan saat negara memanggil.
Tag: #jejak #jenderal #sarwo #edhie #kakek #penumpas #g30s #yang #kini #jadi #pahlawan #nasional