Penolakan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Cucu Soeharto: Manusia Tak Luput dari Kesalahan
- Danty I Purnamasari, cucu Presiden ke-2 RI Soeharto, menanggapi penolakan publik terhadap usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada kakeknya.
“Namanya manusia, tidak luput dari kesalahan,” kata Danty saat ditemui di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/11/2025).
Namun, anak dari Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau Tutut Soeharto itu menyinggung sisi positif Soeharto selama 32 tahun memimpin bangsa Indonesia.
Salah satu contohnya program swasembada pangan dan Kelompok Catur Pilar Penyuluhan (Capir).
“Sehingga para petani juga tahu persis seperti apa. Hal-hal seperti itu. Jadi, buat saya, kalau namanya pro dan kontra itu adalah hak setiap manusia ya,” ujarnya.
Sebagai seorang cucu, Danty mengharapkan agar pemerintahan memberikan gelar pahlawan nasional terhadap kakeknya.
“Pak Soeharto sendiri kan sudah membangun negara ini, Negara Indonesia selama 32 tahun. Jadi kita harus mengapresiasikan itu juga,” katanya.
Danty sendiri mengaku telah menerima kabar tentang pemberian gelar Pahlawan Nasional terhadap sejumlah nama yang diusulkan pada 10 November 2025.
Namun, dia menolak menjawab apakah keluarganya telah mendapatkan undangan tersebut atau tidak.
“Kalau itu (undangan), hehehe, saya belum bisa jawab. Tapinya mohon (dan) doa restunya dari semua, mudah-mudahan Pak Harto mendapatkan gelar pahlawan,” ujarnya.
49 Calon Pahlawan Nasional
Diberitakan sebelumnya, Dewan Gelar Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) masih melakukan kajian terhadap 49 nama yang diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Apalagi, Ketua Dewan GTK, Fadli Zon sebelumnya menyebut, ada 24 dari 49 nama yang masuk dalam daftar prioritas.
Setelah melakukan kajian, Fadli Zon menjelaskan, baru akan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
"Ya, tentu akan diseleksi lagi. Termasuk oleh, oleh kami sendiri akan disortir lagi gitu ya. Kira-kira untuk disampaikan nanti kepada Presiden," kata Fadli Zon di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 5 November 2025.
Fadli Zon lantas memastikan bahwa nama-nama yang diusulkan sudah memenuhi syarat.
Menurut dia, seluruhnya memiliki perjuangan yang jelas. Begitu juga dengan belakang, riwayat hidup, dan riwayat perjuangannya yang sudah diuji secara akademik serta secara ilmiah secara berlapis-lapis.
Bahkan, Fadli menyebut, nama Presiden ke-2 Soeharto sudah diusulkan sebanyak tiga kali.
"Termasuk nama Presiden Soeharto itu sudah tiga kali bahkan diusulkan, ya. Dan juga beberapa nama lain, ada yang dari 2011, ada yang dari 2015, semuanya yang sudah memenuhi syarat," ujarnya.
Pro Kontra Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Namun, sebanyak 500 aktivis dan akademisi menyatakan penolakan terhadap rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.
Sikap serupa juga disampaikan Kepala Badan Sejarah Indonesia DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Bonnie Triyana.
Tetapi, tidak sedikit pula pihak yang mendukung Soeharto untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2025.
Tag: #penolakan #soeharto #jadi #pahlawan #nasional #cucu #soeharto #manusia #luput #dari #kesalahan