



Sekolah Rakyat Diluncurkan 14 Juli 2025, Mensos Gus Ipul Persilakan Seluruh Pihak Awasi Penyelenggaraannya
– Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan penyelenggaraan Sekolah Rakyat masih sesuai jadwal. Sekolah Rakyat akan diluncurkan pada 14 Juli mendatang secara serentak.
Sekolah Rakyat akan diluncurkan di 100 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Sekolah tahap pertama ini merupakan sekolah rintisan yang menggunakan gedung atau bangunan milik Kementerian Sosial (Kemensos). Setidaknya, ada 9.755 siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang akan menjadi murid Sekolah Rakyat di jenjang SD, SMP, dan SMA pada tahap pertama ini. Mereka akan dibimbing oleh 1.554 guru dan 3.390 tenaga pendidikan pendukung.
Terkait pelaksanaannya nanti, Mensos mengajak seluruh pihak untuk turut mengawasi proses penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Sehingga, program yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengakomodasi anak-anak dari keluarga miskin maupun miskin ekstrem ini bisa berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Dia menegaskan, pihaknya terbuka terhadap masukan, saran, dan kritik. Namun, pihaknya turut meminta doa restu dari masyarakat luas agar program bisa berjalan sesuai harapan. “Kita ingin pengawasan luar dan dalam supaya bisa mengawal Sekolah Rakyat bisa berjalan dengan baik,” tuturnya pada Senin (30/6).
Tentunya, kata dia, pengawasan secara penuh akan dilakukan dari internal. Dalam pengawasannya nanti, pihaknya akan menggunakan sejumlah alat teknologi seperti memperbanyak CCTV baik di sekolah maupun asrama.
Selain itu, langkah pengawasan juga dilakukan melalui kurikulum pembelajaran di Sekolah Rakyat. Kurikulum yang diterapkan mengacu pada kurikulum nasional, tetapi dengan penyesuaian yang dirancang khusus (tailor-made) agar lebih sesuai dengan konteks lokal dan kebutuhan masing-maing siswa. Dalam hal model pengelolaan, Sekolah Rakyat menggunakan sistem keluar- masuk ganda (multi-entry multi-exit).
“Lalu juga ada yang menarik, karena ini sekolah berasrama, maka bagaimana pengawasan-pengawasannya supaya tidak terjadi hal-hal yang menyimpang,” ungkapnya.
Menurutnya, ada tiga yang sering jadi bahasan terkait hal ini. Pertama, bagaimana mencegah adanya bullying atau perundungan. Kemudian, mencegah adanya kekerasan seksual dan intoleransi di dalam Sekolah Rakyat.
“Nah, kita kerja sama dengan Kementerian Agama, kemudian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ada di sini juga, termasuk KPAI, kita ajak untuk membuat kurikulum-kurikulum dalam rangka untuk supaya mencegah hal-hal yang tidak boleh terjadi di dunia Pendidikan,” paparnya.
Di sisi lain, Kemensos juga sedang menyiapkan 100 titik Sekolah Rakyat tambahan yang akan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan dan 45 gedung milik pemda. Hal ini sebagai tindaklanjut arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan adanya 100 sekolah rakyat tambahan. Dengan tambahan tersebut maka diperkirakan ada 424 rombongan belajar dengan melibatkan 10.600 siswa, 2.180 guru, dan 4.069 tenaga pendidik untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun ini.
Tag: #sekolah #rakyat #diluncurkan #juli #2025 #mensos #ipul #persilakan #seluruh #pihak #awasi #penyelenggaraannya