![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Soal Efisiensi Anggaran, Cak Imin: Mutlak untuk Hindari Pemborosan](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/10/kompas/soal-efisiensi-anggaran-cak-imin-mutlak-untuk-hindari-pemborosan-1195598.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Soal Efisiensi Anggaran, Cak Imin: Mutlak untuk Hindari Pemborosan
– Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa efisiensi anggaran merupakan langkah mutlak yang harus dilakukan.
Namun, pria yang karib disapa Cak Imin ini juga mengakui bahwa proses efisiensi anggaran kemungkinan akan mengalami revisi dan review di kemudian hari.
"Efisiensi itu harus dilakukan. Soal nantinya perlu revisi dan revitalisasi, itu proses. Tapi efisiensi ini mutlak untuk menghindari pemborosan anggaran yang tidak tepat sasaran," ujar Cak Imin saat ditemui di Puskesmas Ciater, Tangerang Selatan (Tangsel) Senin (10/2/2025).
Cak Imin tidak menampik bahwa kebijakan efisiensi anggaran mendapat respons beragam, termasuk protes dari internal kementerian dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Namun, dia tetap mendukung kebijakan tersebut sebagai langkah yang diperlukan.
"Semua pasti protes. Tapi ini ibarat pil pahit, pahit di awal, tapi bermanfaat untuk negara. Semua harus menerima, dan saya pendukung utama efisiensi. Kementerian saya saja separuh hilang," katanya.
Menurut dia, efisiensi penting agar anggaran negara digunakan secara lebih efektif dan tepat sasaran.
"Saya pikir ini bagus buat kita. Lebih efisien dalam melangkah," ujar Cak Imin.
Meskipun efisiensi sedang berjalan, Cak Imin menyebut bahwa nantinya akan ada evaluasi lebih lanjut untuk memastikan kebijakan ini tidak mengganggu program prioritas.
"Pasti akan ada revisi. Setelah efisiensi dan pemotongan, nanti akan ada review untuk melihat mana yang benar-benar prioritas," katanya.
Cak Imin juga mengatakan bahwa seluruh pembahasan di DPR sementara ditahan agar revisi bisa dilakukan terlebih dahulu.
"Makanya pembahasan di DPR di-hold supaya ada revisi dulu. Nanti kita cek lagi mana yang benar-benar vital. Saya juga mendukung Menkeu agar anggaran yang tidak penting tetap dipotong," ujarnya.
Tag: #soal #efisiensi #anggaran #imin #mutlak #untuk #hindari #pemborosan