LPG 3 Kg Hanya Dijual Terpusat di Pangkalan, Mensos Saifullah Yusuf: Biar Penerima Manfaat Dapat Harga Paling Murah
– Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf angkat bicara soal kelangkaan LPG 3 Kg di masyarakat. Dia mengatakan, kebijakan baru yang mulai diterapkan itu bertujuan agar masyarakat mendapat harga paling murah.
"Ya itu maksudnya kan biar tentu penerima manfaat itu ya, pengguna itu, mendapatkan harga yang paling murah," tuturnya ditemui di Kantor Kemensos, Senin (3/2) petang.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sempat menyebut bahwa harga gas melon ini harusnya berkisar Rp 12 ribu. Sebab, pemerintah telah memberikan subsidi Rp 30 ribu per tabungnya. Namun, nyatanya di lapangan banyak yang harganya di atas itu.
"Jadi cuma itu aja bahwa kemudian ada (larangan dijual eceran), ide dasarnya adalah itu (harga lebih murah,red)," ungkap pria yang akrab disapa Gus Ipul itu. Namun, dia memastikan pemerintah tetap memantau kondisi di lapangan usai kebijakan tersebut diambil.
Selain itu, kata dia, tak menutup kebijakan tersebut dipertajam lagi dengan mengalihkan semua ke penerima manfaat tanpa perantara. Yang mana data penerima manfaat dapat diambil dari data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN) yang sudah memasuki tahap akhir oleh BPS.
Dengan begitu, risiko harga dikerek naik secara ugal-ugalan pun dapat dicegah. Mengingat, subsidi LPG 3 kg ini dikhususkan untuk warga miskin, umkm kecil, nelayan, dan lainnya.
Untuk diketahui, masyarakat mengeluhkan kelangkaan LPG 3 kg lantaran kebijakan baru Kementerian ESDM yang melarang penjualan gas ukuran ini secara eceran.
Pasalnya, tak ada lagi warung kelontong yang menjualnya. Masyarakat diminta langsung ke agen untuk bisa mendapatkan LPG 3 Kg ini.
Yang jadi persoalan, lokasi agen tak selalu ada di lingkungan sekitar. Akibatnya, warga harus menempuh jarak jauh yang kemudian menyebabkan antrean panjang karena jumlah agen yang terbatas.
Tag: #hanya #dijual #terpusat #pangkalan #mensos #saifullah #yusuf #biar #penerima #manfaat #dapat #harga #paling #murah