Jika Ingin Mempertahankan Hubungan dengan Cucu Seiring Bertambah Usia, Ucapkan Selamat Tinggal Pada 6 Perilaku Ini
- Inilah salah satu hal paling menantang yang akan Anda hadapi di tahun-tahun keemasan kehidupan Anda.
Kamu memilhat cucu-cucumu bertumbuh dan berkembang. Anda telah menyaksikan mereka tumbuh dari kumpulan kecil kegembiraan menjadi individu muda yang luar biasa ini.
Anda telah berada bersama mereka dalam langkah pertama mereka, kata-kata pertama mereka, dan tonggak sejarah lainnya yang tak terhitung jumlahnya.
Tetapi seiring bertambahnya usia mereka, Anda tidak bisa tidak merasakan perubahan. Mereka menjadi lebih mandiri, mengukir jalan mereka sendiri, dan Anda tidak yakin bagaimana cara menavigasi medan baru ini.
Dilansir dari Geediting pada Kamis (24/1), berikut adalah 6 perilaku yang perlu ditinggalkan jika Anda ingin mempertahankan hubungan dengan cucu seiring bertanbahnya usia. Simak penjelasannya!
1. Menjadi Berkuasa
Mempertahankan ikatan dengan cucu-cucu Anda bukan hanya tentang cinta dan kasih sayang, tetapi juga tentang rasa hormat.
Seiring bertambahnya usia, menjadi kurang tentang Anda menjadi figur otoritas dan lebih banyak tentang Anda menjadi seseorang yang dapat mereka percayai dan ceria.
Mungkin ada keinginan yang tersisa untuk mengendalikan atau membimbing setiap gerakan mereka, seperti ketika mereka masih muda.
Tetapi ketika mereka dewasa, penting untuk mengenali kemandirian dan kemampuan pengambilan keputusan mereka yang berkembang.
Jika Anda mendapati diri Anda bersikeras untuk memiliki kata terakhir atau terlalu sering meletakkan hukum, mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali pendekatan ini.
2. Menyelesaikan Masalah Mereka
Dengan pengalaman bertahun-tahun di bawah ikat pinggang Anda, wajar jika Anda ingin turun tangan dan membantu menyelesaikan masalah apa pun yang mungkin dihadapi cucu Anda.
Tetapi seiring bertambahnya usia, sangat penting untuk membiarkan mereka menavigasi tantangan mereka sendiri.
Sesulit apa pun, kita perlu menahan dorongan untuk terjun dan menyelesaikan masalah mereka.
Sebaliknya, mari kita menjadi papan suara mereka, ruang aman mereka di mana mereka dapat mengungkapkan kekhawatiran dan ketakutan mereka tanpa takut akan penilaian atau gangguan.
3. Bersikap Selalu Benar
Sebagai kakek-nenek, Anda telah menjalani banyak hal dan mengumpulkan banyak pengetahuan dan pengalaman.
Namun terkadang, kita bisa jatuh ke dalam perangkap percaya bahwa kita selalu benar karena kita telah berada di sana dan melakukan itu.
Namun, kita harus ingat bahwa waktu berubah, dan begitu juga perspektif. Dunia di mana cucu-cucu kita tumbuh sangat berbeda dari yang kita kenal di usia mereka.
Alih-alih mendikte apa yang benar atau salah berdasarkan pemahaman kita, mari kita fokus untuk mendengarkan cucu-cucu kita dan memahami sudut pandang mereka.
4. Mempermalukan Teknologi
Di era digital saat ini, waktu layar telah menjadi bagian penting dari kehidupan cucu-cucu kita.
Mereka mungkin terpaku pada perangkat mereka, bermain game, menonton video, atau berinteraksi dengan teman-teman secara online.
Namun, mudah untuk jatuh ke dalam perangkap mengkritik penggunaan teknologi mereka. Kita mungkin melihatnya sebagai penghalang daripada jembatan. Tetapi kenyataannya adalah, layar ini adalah bagian dari dunia mereka sekarang.
Alih-alih mempermalukan mereka untuk waktu layar mereka, cobalah untuk memahami dan terlibat di dalamnya.
Minta mereka untuk mengajari Anda cara memainkan game favorit mereka atau menggunakan aplikasi media sosial terbaru.
5. Memperlakukan Negatif Niat Mereka
Dunia tempat cucu-cucu kita tumbuh dewasa berbeda dari yang kita alami di usia mereka. Mereka memiliki minat, hobi, dan hasrat unik yang mungkin benar-benar asing bagi kita.
Anda mungkin tidak memahami ketertarikan mereka pada anime, atau hasrat mereka pada skateboard, atau kecintaan mereka pada genre musik tertentu yang terdengar seperti suara bising di telinga Anda.
Tetapi menunjukkan penghinaan atau negativitas terhadap minat mereka dapat menciptakan penghalang antara Anda dan mereka. Itu dapat membuat mereka merasa disalahpahami atau diremehkan.
Dengan menunjukkan minat yang tulus pada hasrat mereka, kita tidak hanya belajar lebih banyak tentang mereka tetapi juga berbagi kegembiraan mereka.
Antusiasme bersama ini dapat menciptakan momen dan kenangan spesial, membangun ikatan yang lebih kuat dengan cucu-cucu kita.
6. Menaganggap Masa Lalu Terbaik
Kita semua pernah ke sana, mengenang masa lalu dan bagaimana hal-hal menjadi "lebih baik" di zaman kita.
Meskipun wajar untuk melihat kembali masa muda kita dengan penuh kasih sayang, penting untuk memperhatikan bagaimana kita membingkainya ketika berbicara dengan cucu-cucu kita.
Daripada selalu menyoroti bagaimana hal-hal dulu, mari kita fokus pada masa kini dan masa depan mereka.
Mari kita rayakan pencapaian mereka, dorong impian mereka, dan dengarkan harapan dan ketakutan mereka tentang dunia yang mereka navigasikan.
Dengan demikian, kami tidak hanya memvalidasi pengalaman mereka tetapi juga meyakinkan mereka bahwa kami ada di sini untuk mereka, bukan sebagai peninggalan dari era masa lalu tetapi sebagai tokoh pendukung dalam perjalanan hidup mereka saat ini.
Tag: #jika #ingin #mempertahankan #hubungan #dengan #cucu #seiring #bertambah #usia #ucapkan #selamat #tinggal #pada #perilaku