Menurut Psikologi: Orang yang Sering Melamun saat Membaca Buku Menunjukkan 7 Perilaku Kepribadian ini
- Pernahkah kamu mendapati diri membaca paragraf yang sama berulang-ulang dan pikiran seketika melayang ke dalam lamunan? Kamu tidak sendiri. Melamun sambil membaca buku bukan hanya sekedar kebiasaan random, tetapi ini adalah sifat psikologi yang menarik.
Sifat ini terkait dengan kreativitas, introspeksi, dan bahkan pemecahan masalah. Namun, lamunan yang berlebihan dikenal sebagai lamunan maladaptif yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Menurut Harvard Health Publishing, pelamun maladaptif sering kali lupa waktu, menciptakan gambaran mental yang jelas, atau melamun di tengah percakapan yang terkadang dengan mengorbankan keterlibatan di dunia nyata.
Dilansir dari Geediting, terdapat 7 perilaku kepribadian dari orang yang suka melamun saat membaca buku. Mengetahui perilaku ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana otak bekerja dalam memproses informasi dan menavigasikan realitas.
1. Pemikir yang kreatif
Mereka yang sering melamun saat membaca buku kemungkinan adalah seorang pemikir yang kreatif. Ini bukanlah sifat yang negatif, justru sebaliknya. Faktanya, sikap ini dapat menjadi tanda pikiran yang inovatif dan imajinatif.
Otak mereka mungkin mengambil jalan memutar dari cerita di halaman untuk menjelajahi berbagai skenario, ide, atau akhir. Jenis pemikiran kreatif ini tidak terbatas pada membaca saja, tetapi juga meluas ke area lain dalam hidup.
Mereka mungkin dapat memberikan solusi yang tidak biasa di tempat kerja atau mungkin mereka dikenal karena interpretasinya yang unik dalam sebuah diskusi klub buku. Melamun sambil membaca tidak berarti mereka tidak fokus atau tidak memperhatikan.
Sebaliknya itu menandakan bahwa otak mereka bekerja keras untuk menciptakan ide dan perspektif baru berdasarkan alur buku.
2. Seorang introvert
Sering melamun saat membaca buku dapat menunjukkan bahwa mereka cenderung introvert. Kaum introvert ini seringkali memiliki kehidupan batin yang kaya dan merasa nyaman menghabiskan waktu sendirian dengan pikiran mereka, yang tentunya sejalan dengan kecenderungan untuk melamun sambil membaca.
Dalam situasi sosial, mereka mungkin dikenal sebagai orang yang lebih suka mendengarkan dan mengamati daripada menjadi pusat perhatian. Pikiran mereka cenderung mengembara saat memproses informasi secara mendalam.
Kedalaman ini dapat meluas ke kebiasaan membacanya juga. Alih-alih menjadi penonton cerita, mereka menyelaminya, menjelajahinya dari berbagai sudut pandang, dan membiarkan pikirannya mengembara ke alam 'bagaimana jika.
3. Sadar diri dan berempati
Seseorang yang cenderung mengembara saat membaca menjadi tanda bahwa mereka mempunyai rasa empati yang kuat. Kemampuannya untuk membenamkan diri dalam berbagai skenario atau kehidupan karakter dapat menjadi indikasi kapasitasnya untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain.
Mereka mungkin mendapati diri membayangkan apa yang dirasakan tokoh-tokoh, memprediksi tindakan mereka, atau merasakan hubungan emosional yang mendalam dengannya. Mereka cenderung akan hanyut dalam pikiran saat membaca.
4. Pemimpi yang hidup
Melamun sambil membaca mungkin mengisyaratkan bahwa mereka adalah seseorang yang juga mengalami mimpi yang jelas di malam hari. Pikiran mereka memiliki kecenderungan alami untuk menciptakan skenario yang terperinci dan nyata, baik saat sadar maupun tertidur lelap.
Mereka biasanya memiliki mimpi yang rumit dan penuh warna. Mereka akan bangun dengan kenangan yang jelas tentang petualangan mimpi tersebut. Hal inilah yang membuat pikirannya terus melanjutkan cerita kreatif saat terjaga dan membaca.
5. Pemecah masalah alami
Jika lamunan saat membaca sering melibatkan munculnya solusi alternatif atau akhir bagi setiap karakter, kemungkinan besar mereka adalah pemecah masalah yang alami. Mereka dapat menerapkan kemampuan ini tidak hanya pada masalah yang disajikan dalam buku, tetapi juga pada situasi kehidupan.
Kemampuan untuk berpikir secara berbeda dan keluar dari kotak dapat dikaitkan kembali dengan kebiasaan melamun saat membaca. Perilaku ini dapat meluas ke berbagai aspek kehidupan.
Mereka mungkin akan pintar dalam merencanakan perjalanan, menyelesaikan konflik, atau bahkan sesuatu yang sederhana yaitu menyelenggarakan pesta kejutan.
6. Menunda-nunda
Mereka yang kerap melamun saat membaca bisa jadi merupakan tanda bahwa mereka sedang menunda-nunda. Mungkin buku itu tidak menarik minat atau mungkin ada hal lain yang seharusnya mereka lakukan tetapi membaca adalah pelariannya.
Ini bisa berarti pikiran mereka sedang mencoba memberi tahu sesuatu. Mungkin sudah waktunya untuk mengambil buku lain atau waktu untuk menyelesaikan tugas yang selama ini dihindari.
7. Lamunan adalah sebuah anugerah
Melamun sambil membaca bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan atau sesuatu yang harus diperbaiki. Itu adalah anugerah yang menjadi bukti dari pikiran yang imajinatif, kreatif, dan penuh empati.
Mungkin membuat waktu membaca lebih lama daripada orang lain, tetapi juga membuat waktu membaca lebih kaya dan lebih personal. Pikiran mereka mengambil kata-kata dan membangun seluruh dunia dengannya, menjelajahi berbagai skenario, dan terhubung secara mendalam dengan karakter-karakternya.
Tag: #menurut #psikologi #orang #yang #sering #melamun #saat #membaca #buku #menunjukkan #perilaku #kepribadian