Orang yang Masih Membaca Koran di Pagi Hari, Biasanya Menunjukkan 8 Perilaku Ini Kata Psikologi
Di era teknologi yang serba canggih ini, tentunya sangat memudahkan kita untuk mengakses berbagai informasi dari ponsel. Mulai dari berita politik, hiburan, gaya hidup, dan lainnya. Sehingga keberadaan koran kini sudah jarang.
Koran ini mulai tergeser dari informasi yang didapatkan melalui ponsel atau televisi. Maka terlihat sudah jarang pula orang yang membacanya, sekalipun itu orang tua kita.
Tapi melansir dari laman Small Business Bonfire pada (03/12) bagi orang yang masih membaca koran di pagi hari, bahkan berlangganan untuk itu, biasanya menunjukkan 8 perilaku ini :
1. Pecinta ritual
Ada sesuatu tentang orang-orang yang selalu melakukan ritual pagi, dan mereka yang masih membaca koran cetak pasti termasuk dalam kategori ini. Psikolog menegaskan bahwa mereka ini biasanya menghargai struktur dan konsistensi.
Mereka menemukan kenyamanan dalam rutinitas pagi yang dapat diprediksi, dimulai dengan membalik-balik halaman surat kabar. Ini bukan hanya tentang mengikuti berita terbaru, melainkan sebuah pola menenangkan, serta ritual yang menentukan suasana sepanjang hari.
2. Pikiran ingin tahu
Orang yang lebih menyukai surat kabar cetak biasanya memiliki rasa ingin tahu yang melekat terhadap dunia di sekitarnya. Mereka menghargai kedalaman dan detail yang diberikan koran, sering kali melampaui berita utama dan mendalami intinya.
Duduk dengan kacamata bertengger di hidung, menganalisis secara terperinci mengenai laporan serta editorial yang memberinya perspektif mendalam tentang berbagai isu.
Sifat ini bukan hanya tentang mendapat informasi yang baik, tapi tentang keinginan tulus untuk memahami nuansa dunia tempat kita tinggal.
3. Retensi yang lebih baik
Mereka yang membaca koran di pagi hari seringkali lebih baik dalam menyimpan informasi. Sebuah studi dari Universitas Stavanger di Norwegia menemukan bahwa pembaca materi cetak memiliki ingatan yang lebih signifikan terhadap konten dibandingkan pembaca digital.
Hal ini mungkin disebabkan oleh sifat taktil dari surat kabar fisik. Tindakan membalik halaman, merasakan kertas, bahkan bau cetaka dapat membantu menanamkan informasi dengan lebih kuat dalam pikiran kita.
4. Ketahanan mental
Orang yang membaca koran di pagi hari sering kali menunjukkan tingkat ketahanan mental lebih tinggi. Mereka juga tidak mudah terpengaruh oleh gelombang berita digital yang bergerak cepat dan sensasional.
Memilih untuk mengonsumsi berita dengan cara yang lebih lambat dan hati-hati, seperti membaca koran, dapat menjadi bagian dari proses membangun ketahanan ini.
Dengan tidak terjebak dalam kepuasan instan atas pembaruan dan berita terkini yang terus-menerus, orang-orang ini menunjukkan kesabaran dan ketabahan mental yang memungkinkan mereka menyerap informasi dengan kecepatan sendiri.
5. Apresiasi masa kini
Tindakan membaca koran cetak, dalam banyak hal merupakan perayaan hidup yang dijalani saat ini. Ada sesuatu tentang memegang kertas, mendengar halaman-halamannya berdesir, dan melihat tinta luntur di jari-jari.
Ini adalah momen ketenangan sebelum kekacauan hari itu dimulai, rasa mindfulness ini dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
6. Merangkul slow living
Di dunia digital yang serba cepat, memilih membaca koran cetak mungkin tampak berlawanan dengan intuisi. Tapi menariknya, pilihan inilah yang membuat orang-orang ini menonjol.
Orang-orang ini sering kali mendukung 'slow living', sebuah pilihan gaya hidup yang mendorong meluangkan waktu untuk menikmati kesenangan hidup yang sederhana.
Dengan memilih koran dibandingkan berita online yang cepat, mereka secara sadar memilih kehidupan yang lebih lambat, meskipun hanya untuk beberapa saat di pagi hari.
Hidup lamban bukan berarti tidak efisien atau malas. Sebaliknya, ini tentang membuat pilihan yang disengaja untuk memastikan kualitas dibandingkan kuantitas.
7. Konsumen yang bijaksana
Orang yang membaca koran di pagi hari sering kali memiliki pendekatan yang bijaksana dalam mengonsumsi informasi. Mereka memahami bahwa berita bukan hanya tentang menjadi orang pertama yang mengetahuinya.
Ini tentang memahami konteks, implikasinya, dan gambaran yang lebih besar. Koran sangat memberikan ruang lingkup ini melalui artikel-artikelnya yang panjang, opini dan editorial yang informatif, sehingga memungkinkan pembaca untuk menggali lebih dalam topik-topik tertentu.
8. Koneksi ke komunitas
Koran lokal biasanya memberikan informasi tentang acara-acara di lingkungan atau topik politik lokal, serta masih banyak lagi. Hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dan semangat terhadap suatu komunitas.
Para pembaca menghargai hubungan ini. Mereka senang mengetahui setiap hal yang terjadi di lingkungan sekitar dan sering kali berperan aktif dalam komunitas tersebut.
Hubungan dengan komunitas ini lebih dari sekedar mendapatkan informasi, melainkan tentang menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri, berkontribusi pada narasi lokal, dan memupuk rasa persatuan.
Mengutip dari laman Binus, meskipun keberadaan koran sudah tergeser oleh berita online, tapi setiap perusahaan media tetap mempertahankan ini. Masing-masing produknya memiliki kelebihan tersendiri.
Masyarakat bisa mengandalkan kecepatan informasi melalui berita online, sementara koran memiliki design yang lebih menarik untuk dibaca dan dijelajahi.
***
Tag: #orang #yang #masih #membaca #koran #pagi #hari #biasanya #menunjukkan #perilaku #kata #psikologi