7 Hal yang Tidak Disukai Introvert dan Orang-orang yang Terlalu Ekstrovert
introvert dan ekstrovert (freepik)
06:28
29 November 2024

7 Hal yang Tidak Disukai Introvert dan Orang-orang yang Terlalu Ekstrovert

Introvert dan ekstrovert, mereka berbeda bagaikan siang dan malam. Sebagai seorang introvert, ada sesuatu tentang orang yang terlalu ekstrovert yang bisa sedikit menyebalkan.

Bukannya tidak menyukai mereka sebagai individu, tetapi ada perilaku tertentu yang benar-benar bisa membuat orang-orang introvert merasa kesal.

Nah, ini bukan sekadar omelan, ini lebih merupakan wawasan tentang pola pikir introvert.

Mari sedikit mengintip 7 hal yang cenderung tidak kita sukai dari orang introvert yang terlalu ekstrovert, seperti yang dikutip dari geediting.com, Jumat (29/11) dibawah ini.

1. Stimulasi berlebihan

Bukan rahasia lagi bahwa kaum introvert menghargai kedamaian dan ketenangan mereka.

Orang yang terlalu ekstrovert, dengan energi yang tinggi dan kebutuhan terus-menerus untuk berinteraksi, bisa jadi agak berlebihan bagi kita yang introvert.

Obrolan yang terus-menerus, kebutuhan untuk beraktivitas, pusaran sosial, semuanya bisa jadi sangat membebani introvert.

Bukan berarti kita tidak menghargai semangat hidup mereka. Hanya saja kita lebih suka kehidupan yang lebih santai, lebih banyak waktu untuk berpikir dan memproses.

2. Menjadi sorotan

Orang introvert, cenderung menghindar dari sorotan. Mereka lebih suka interaksi yang lebih tenang, lebih personal.

Namun, orang yang terlalu ekstrovert, mereka suka menjadi pusat perhatian. Dan terkadang, mereka pikir kita juga harus begitu.

Itulah hal lain yang mungkin sulit bagi kaum introvert jika berhadapan dengan orang-orang yang terlalu ekstrovert.

Dorongan terus-menerus untuk menjadi pusat perhatian akan sangat melelahkan, padahal orang introvert jauh lebih bahagia di balik layar.

3. Kurangnya waktu sendiri

Orang introvert mengisi ulang energinya dengan menghabiskan waktu sendirian. Itu bagian penting dari cara kita berfungsi. Namun, orang yang terlalu ekstrovert, mereka lebih suka berinteraksi sosial.

Perbedaan gaya hidup ini dapat menimbulkan kesalahpahaman. Kaum ekstrovert mungkin mengartikan kebutuhan kaum introvert untuk menyendiri sebagai sikap antisosial atau bahkan kasar.

Yang menarik adalah penelitian telah menunjukkan bahwa kaum introvert memiliki kepekaan yang lebih tinggi terhadap dopamin, yaitu neurotransmitter yang membantu mengendalikan pusat penghargaan dan kesenangan di otak.

Ini berarti kaum introvert dapat dengan mudah merasa terstimulasi secara berlebihan oleh aktivitas yang dianggap memberi energi bagi kaum ekstrovert.

4. Obrolan ringan

Obrolan ringan adalah keterampilan yang dikuasai oleh kaum ekstrovert. Mereka dapat mengobrol tentang cuaca, skor olahraga terkini, atau apa yang mereka makan siang dengan sangat mudah.

Namun, bagi kaum introvert, obrolan ringan bisa terasa seperti tugas mereka. Sementara orang introvert lebih suka percakapan yang lebih dalam dan lebih bermakna.

5. Kesalahpahaman

Kaum introvert sering disalahpahami, dan ini terutama berlaku saat berinteraksi dengan kaum ekstrovert.

Ketika kita memilih untuk menghabiskan waktu sendirian, atau ketika kita diam dalam suasana berkelompok, itu bukan karena kita kesal atau antisosial. Itu hanya cara kita mengisi ulang dan memproses pikiran kita.

Namun, orang yang terlalu ekstrovert terkadang bisa menganggap kecenderungan introvert kita sebagai sesuatu yang pribadi.

Mereka mungkin melihat kebutuhan kita akan kesendirian sebagai penolakan, atau ketenangan kita sebagai ketidakpedulian.

Hal ini bisa jadi sulit bagi kaum introvert. Kami tidak bermaksud menyinggung atau mengasingkan siapa pun. Kami hanya bersikap jujur ​​pada diri sendiri dan menghargai kebutuhan kami.

Bisa jadi mengecewakan jika perilaku kami disalahartikan, yang berujung pada ketegangan dan kesalahpahaman yang tidak perlu.

6. Menghormati batasan

Di atas segalanya, kaum introvert menghargai ruang pribadi dan batasan mereka. Kita butuh waktu untuk mengisi ulang energi, untuk berpikir, untuk sekadar menjadi diri sendiri.

Orang yang terlalu ekstrovert, dengan kecintaan mereka pada interaksi yang konstan, terkadang dapat secara tidak sengaja melampaui batasan ini.

Yang penting adalah memahami dan menghargai perbedaan-perbedaan ini. Introversi bukanlah suatu kekurangan, itu hanya cara yang berbeda dalam mengalami dunia.

Kaum ekstrovert harus menghargai kebutuhan teman-teman introvert mereka sebagaimana kaum introvert harus memahami kebutuhan kaum ekstrovert untuk berinteraksi sosial.

Saling menghormati dan memahami adalah kunci dalam hubungan apa pun, baik itu persahabatan, keluarga, atau asmara.

7. Gangguan terus-menerus

Orang introvert biasanya butuh waktu untuk berpikir sebelum berbicara. Mereka suka mengumpulkan pikiran, mempertimbangkan kata-kata dengan saksama, lalu mengekspresikan diri.

Sebaliknya, orang yang terlalu ekstrovert, sering kali dapat berpikir keras, melompat dari satu topik ke topik lain. Mereka mungkin menyela atau berbicara di antara orang lain tanpa menyadarinya.

Hal ini bisa membuat frustrasi bagi kaum introvert. Saat kita diganggu, proses berpikir kita bisa terganggu dan membuat orang introvert merasa tidak didengarkan.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #yang #tidak #disukai #introvert #orang #orang #yang #terlalu #ekstrovert

KOMENTAR