Kemenhub Minta BIN hingga BNPT Lakukan Penyelidikan Soal Dua Ancaman Bom di Pesawat Jamaah Haji
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa. (Nurul Fitriana/JawaPos.com)
21:56
26 Juni 2025

Kemenhub Minta BIN hingga BNPT Lakukan Penyelidikan Soal Dua Ancaman Bom di Pesawat Jamaah Haji

- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memastikan pihaknya telah meminta Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) untuk melakukan penyelidikan terhadap dua ancaman bom di pesawat jamaah haji.

Dirjen Perhubungan Udara Lukman F. Laisa menyampaikan permintaan ini sebagaimana pihaknya telah melayangkan surat kepada sejumlah lembaga terkait. Mulai dari BIN, BNPT, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hingga GACA atau Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi.

"Terkait ancaman tadi, kami sudah mengirim surat kepada BIN, BSSN. Kami berharap bisa dibantu untuk melakukan penyelidikan. Dan yang terakhir, kami sudah membuat surat kepada GACA, direktorat jenderal perhubungan udara Saudi," kata Lukman dalam media briefing di Jakarta, Kamis (26/6).

"Kami menunggu responnya. Kita harapkan akan ada hasil dari penyelidikan yang dilakukan oleh baik BIN maupun BSSN maupun BNPT," tambahnya.

Sebelumnya, kepulangan jemaah haji Indonesia dari Arab Saudi turut disertai dengan ancaman bom pada dua pesawat Saudia Airlines. Hanya dalam waktu lima hari, dua pesawat mendapat ancaman bom.

Pertama terjadi pada Selasa (17/6). Kedua terjadi pada Sabtu (21/6).  Pada 17 Juni lalu, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV5726 rute mendapat ancaman bom pada pukul 07.30 WIB.

Pesawat itu terbang dari Jeddah menuju Jakarta dengan membawa 442 penumpang asal Kota Depok, Jawa Barat. Ancaman bom membuat pilot memutuskan mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara (Sumut). 

Selang beberapa hari, ancaman bom terhadap pesawat jamaah haji kembali muncul. Kali ini dialami oleh pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV5688.

Pesawat tersebut terbang membawa 387 penumpang dengan rute Jeddah (Arab Saudi)-Muscat (Oman)-Surabaya (Indonesia). Akibatnya, pilot memutuskan mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu.

 

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #kemenhub #minta #hingga #bnpt #lakukan #penyelidikan #soal #ancaman #pesawat #jamaah #haji

KOMENTAR