



Hentikan! 10 Alasan Mengapa Multitasking Tidak Akan Berjalan Efektif
- Multitasking adalah kegiatan melakukan beberapa tugas secara bersamaan atau bergantian dalam satu waktu. Ini bisa mencakup membaca email sambil mendengarkan musik, atau mengerjakan beberapa proyek sekaligus.
Penerapannya bisa dalam berbagai aktivitas sehari-hari, baik di tempat kerja, di rumah, atau bahkan dalam kegiatan rekreasi. Maraknya multitasking sekarang ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang memberikan kita akses ke banyak informasi dan alat secara bersamaan.
Perangkat seperti ponsel pintar, tablet, dan komputer memungkinkan kita untuk melakukan banyak hal secara bersamaan, membuatnya terlihat seolah-olah multitasking adalah cara efektif untuk meningkatkan produktivitas.
Meskipun multitasking terlihat menguntungkan, namun, multitasking sebenarnya bisa mengurangi produktivitas dan kualitas pekerjaan dan menjadikannya tidak efektif.
Dengan begitu, penting untuk menyadari bahwa fokus adalah kunci untuk produktivitas yang sebenarnya. Daripada melakukan multitasking, lebih baik fokus pada satu tugas pada satu waktu sampai selesai sebelum beralih ke tugas berikutnya.
Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas pekerjaan Anda dan mengurangi stres yang mungkin timbul akibat melakukan terlalu banyak hal sekaligus.
Dilansir dari Parkway East Hospital pada Jumat (1/2), berikut merupakan 10 alasan mengapa multitasking tidak efektif untuk dilakukan.
1. Keterbatasan otak
Multitasking tidak efektif karena otak kita memiliki keterbatasan dalam melakukan lebih dari satu tugas secara bersamaan. Ketika kita mencoba melakukan dua hal sekaligus, otak kita harus beralih antara tugas-tugas tersebut, dan itu memerlukan waktu dan energi.
Karena otak kita mengandalkan korteks prefrontal untuk mengontrol dan mengambil keputusan, saat kita beralih dari satu tugas ke tugas lainnya, otak kita harus berfokus pada mengubah tujuan dan mengaktifkan aturan yang sesuai, pasalnya setiap tugas yang dilakukan memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Meskipun kita mungkin tidak menyadarinya, proses ini membuat kita merasa seperti melakukan multitasking dengan efisien, padahal sebenarnya tidak.
2. Mengurangi kemampuan Anda untuk belajar
Setiap kali perhatian Anda beralih, kemampuan berpikir Anda akan cepat terkuras. Setiap kali kita pindah dari satu tugas ke tugas lainnya, kita menguras energi dan sumber daya otak yang berharga.
Manusia memiliki keterbatasan dalam kemampuan untuk memikirkan banyak hal sekaligus, dan membagi perhatian antara tugas satu dengan tugas lainnya dapat mengganggu aliran informasi dalam pikiran pada saat itu. Dengan begitu, melakukan beberapa hal sekaligus menghalangi kita untuk memahami dan mengingat informasi dengan efektif.
3. Multitasking membuang banyak waktu, bukan menghemat waktu
Saat kita mencoba melakukan multitasking dengan menyelesaikan tugas kecil sambil mencoba menyelesaikan tugas kompleks, sebenarnya kita membuang lebih banyak waktu daripada menghemat waktu. Hal ini karena setiap kali kita beralih perhatian dari satu tugas ke tugas lainnya, pikiran kita harus mengatur ulang, yang memerlukan waktu bahkan jika hanya sebentar.
Walaupun terlihat singkat, waktu-waktu tersebut menumpuk dan bisa menghabiskan banyak waktu secara keseluruhan. Bayangkan jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam sehari. Para ahli memperkirakan bahwa kita bisa kehilangan hingga 40% dari waktu produktif kita karena melakukan multitasking.
4. Membuat lebih banyak kesalahan
Membuat lebih banyak kesalahan adalah konsekuensi logis dari kurangnya fokus dalam multitasking. Saat melakukan beberapa hal sekaligus, pikiran kita terbagi di antara mereka sehingga wajar jika kesalahan bertambah.
Ini berarti bahwa ketika pikiran kita sibuk memikirkan beberapa hal sekaligus, kita bisa saja melakukan kesalahan dengan menggunakan tindakan untuk tugas A yang seharusnya untuk tugas B.
5. Dapat menyebabkan hilangnya ingatan atas informasi tertentu
Multitasking dapat berdampak pada kemampuan ingatan kita. Ketika kita terus-menerus beralih dari satu tugas ke tugas lainnya dengan cepat, otak kita tidak memiliki cukup waktu untuk merekam dan menyimpan informasi yang masuk ke dalam ingatan jangka pendek.
Dampaknya cenderung negatif, dan ini dapat menjadi lebih terlihat seiring bertambahnya usia. Jadi, meskipun kita mungkin bisa mengatasi tugas-tugas kita dengan baik sekarang, tidak ada jaminan bahwa kita akan bisa melakukannya dalam jangka waktu yang lebih panjang. Oleh karena itu, disarankan untuk membentuk kebiasaan yang sehat sejak dini untuk menjaga kesehatan otak dan ingatan kita.
6. Menghambat kreativitas Anda
Multitasking dapat menghambat kreativitas seseorang. Ketika seseorang mencoba melakukan beberapa tugas sekaligus, kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan inovatif terganggu. Ini karena berpikir inovatif membutuhkan konsentrasi yang berkelanjutan, yang seringkali tidak terjadi saat melakukan multitasking.
Saat seseorang terus-menerus beralih antara tugas-tugas, mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk fokus dan mengembangkan ide-ide yang kompleks dan orisinal. Akibatnya, kemampuan untuk menciptakan ide-ide yang benar-benar inovatif menjadi sulit.
7. Dapat menyebabkan kecanduan
Setiap kali kita melakukan multitasking, otak kita terlatih untuk kehilangan fokus dan teralihkan perhatiannya dari satu tugas ke tugas lainnya. Ketika siklus ini terbentuk, sangat sulit untuk memutusnya.
Sebagai hasilnya, kita cenderung mendapatkan kepuasan yang dangkal dari menyelesaikan banyak tugas kecil, daripada mendapatkan kepuasan yang lebih besar dari usaha yang berkelanjutan dan fokus pada satu tugas yang penting.
8. Dapat membuat Anda lelah
Multitasking menyita energi otak dan menguras energi mental. Memaksa otak untuk beralih perhatian dari satu aktivitas ke aktivitas lain menyebabkan korteks prefrontal menggunakan lebih banyak energi.
Jenis pergeseran yang cepat dan terus menerus ini menyebabkan otak menghabiskan energi begitu cepat sehingga kita merasa lelah bahkan jika dilakukan dalam waktu yang singkat.
9. Dapat menyebabkan kecemasan
Salah satu dampak negatif dari multitasking adalah perasaan cemas yang dirasakan oleh orang yang terus-menerus membagi perhatian mereka pada berbagai tugas. Ketika kita terus-menerus melakukan multitasking, otak kita menghasilkan lebih banyak hormon kortisol, yang merupakan hormon stres yang menyebabkan kecemasan pun terjadi.
10. Dapat berakibat fatal
Multitasking dapat berakibat fatal. Ketika mengemudi atau mengoperasikan peralatan besar dan berbahaya, sangat penting untuk tetap fokus pada apa yang sedang Anda lakukan.
Tag: #hentikan #alasan #mengapa #multitasking #tidak #akan #berjalan #efektif