Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
- Keluhan kualitas udara memburuk di Jakarta Timur dan Bekasi memaksa adanya tindak lanjut komprehensif dari para pemangku kebijakan.
- Klinair dan Bicara Udara menyerukan penanganan darurat kesehatan masyarakat akibat polusi lintas wilayah tersebut.
- Klinair mendonasikan perangkat pemurni udara low-cost Corsi-Rosenthal Box ke sekolah di Bekasi dan Jakarta Timur pada 18 Desember.
Peningkatan keluhan warga terkait menurunnya kualitas udara di wilayah Jakarta Timur, Kota Bekasi, hingga Kabupaten Bekasi semakin mengkhawatirkan.
Bau menyengat yang diduga berasal dari operasional pabrik pengolahan sampah di kawasan Rorotan menjadi alarm serius bagi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah.
Polusi udara yang bersumber dari pembakaran sampah, baik skala industri maupun rumahan diketahui dapat membawa dampak kesehatan jangka pendek dan panjang, iritasi saluran napas, batuk berkepanjangan, gangguan belajar, hingga risiko penyakit pernapasan kronis bila terpapar secara terus-menerus.
Melihat kondisi tersebut, Klinair bersama komunitas Bicara Udara menyerukan perlunya tindak lanjut komprehensif dari para pemangku kebijakan. Mereka menegaskan bahwa polusi yang merambah lintas wilayah bukan hanya isu lingkungan, tetapi darurat kesehatan masyarakat.
“Udara bersih merupakan hak bersama yang membutuhkan kolaborasi lintas pihak,” demikian seruan bersama yang disampaikan melalui ajakan agar penanganan kesehatan berjalan seiring dengan solusi struktural yang lebih permanen.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang terdampak langsung oleh kualitas udara buruk, Klinair kembali melakukan kunjungan dan donasi Corsi-Rosenthal Box (CR-Box) ke beberapa sekolah di kawasan Bekasi dan Jakarta Timur pada Kamis pagi (18/12).
CR-Box adalah perangkat pemurni udara low-cost yang terbukti efektif menyaring partikel polutan, termasuk PM2.5, jenis partikel halus dari asap pembakaran sampah yang paling berbahaya bagi paru-paru anak.
Pada kunjungan tersebut, tim Klinair menyerahkan CR-Box kepada Madrasah Ibtidaiyah Arruhaniyah dan Sekolah At-Taqwa Karang Tengah. Selain penyerahan perangkat, para guru dan warga sekolah juga mendapatkan edukasi mengenai cara kerja, pemantauan, dan perawatan CR-Box agar alat dapat memberikan perlindungan maksimal di ruang belajar.
“Sebagai pelajar, kami memahami bagaimana kualitas udara berdampak pada kesehatan dan proses belajar anak-anak. Melalui sumbangan Corsi-Rosenthal Box ini, Klinair berharap dapat memberikan perlindungan tambahan di ruang kelas sekaligus mengajak lebih banyak pihak untuk peduli terhadap kualitas udara yang aman bagi siswa,” kata ketua tim, Arwen Hadiwinata.
Wakil Ketua Tim Klinair, Clayton Surya, turut menegaskan bahwa ini bukan solusi akhir, namun langkah mitigasi penting. “Klinair berharap agar CR-Box ini dapat menjadi mitigasi sementara sampai ada solusi yang lebih permanen terhadap masalah polusi udara di daerah Rorotan,” jelasnya.
Pihak sekolah turut menyambut positif langkah ini. Pak Hasbi, guru Sekolah At-Taqwa Karang Tengah, mengatakan, “Kami menyambut dengan gembira CR-Box ini karena sekolah kami dekat dengan RDF, sehingga akan membantu mengurangi dampak polusi. Ke depannya, siswa diharapkan mendapatkan akses ke udara yang lebih sehat.”
Inisiatif ini kembali menguatkan pesan pentingnya perlindungan kualitas udara, terutama bagi anak-anak yang lebih rentan terhadap dampak polusi.
Di tengah meningkatnya paparan asap pembakaran sampah dan keluhan lintas wilayah, langkah seperti CR-Box menjadi upaya konkret yang dapat dilakukan bersama, sambil menunggu kehadiran solusi struktural yang lebih menyeluruh.
Melalui kegiatan ini, Klinair menegaskan bahwa menjaga udara bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau satu pihak semata, tetapi gerakan bersama demi masa depan anak-anak dan keberlanjutan lingkungan.
Tag: #darurat #polusi #udara #menyengat #rorotan #ancam #kesehatan #anak #sekolah #solusinya