8 Ciri Kepribadian Seseorang yang Terlalu Mudah Percaya Teori Konspirasi, Kenali Tanda-tandanya!
Ilustrasi teori konspirasi (pexels)
15:52
15 Oktober 2024

8 Ciri Kepribadian Seseorang yang Terlalu Mudah Percaya Teori Konspirasi, Kenali Tanda-tandanya!

- Dalam kehidupan sehari-hari, teori konspirasi sering kali menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Meskipun terdengar tidak masuk akal bagi sebagian orang, ada banyak individu yang mudah mempercayai teori-teori ini. Mengapa hal tersebut terjadi? Ternyata, kecenderungan untuk percaya pada teori konspirasi dapat dipengaruhi oleh kepribadian dan cara berpikir seseorang.

Menurut psikologi, terdapat beberapa ciri kepribadian yang membuat seseorang lebih rentan terpengaruh oleh teori konspirasi.

Mulai dari kecenderungan untuk berpikir secara paranoid hingga memiliki kebutuhan kuat untuk merasa unik, semua faktor ini berperan dalam membentuk pola pikir seseorang terhadap informasi yang diterima.

Dilansir dari laman geediting, Selasa (15/10), berikut adalah 8 ciri kepribadian yang membuat seseorang lebih rentan percaya pada teori konspirasi:

1. Pengenalan Pola yang Berlebihan

Orang yang percaya teori konspirasi sering kali memiliki kemampuan pengenalan pola yang sangat kuat atau bahkan berlebihan. Mereka cenderung mencari dan menemukan hubungan di antara hal-hal yang tidak berhubungan. Misalnya, mendengar dua berita yang tak terkait seperti seorang selebritas jatuh sakit dan peluncuran vaksin baru bisa membuat mereka mengaitkan kedua hal tersebut secara keliru. Bagi mereka, hal ini memberikan rasa logika dan keteraturan di dunia yang mereka anggap penuh teka-teki dan misteri. Sayangnya, kemampuan ini justru bisa menyebabkan kesalahpahaman tentang peristiwa nyata.

2. Rasa Kontrol yang Rendah

Percaya atau tidak, banyak orang yang terjebak dalam teori konspirasi justru merasa tidak punya kendali dalam hidup mereka. Dalam dunia yang terasa kacau dan penuh ketidakpastian, teori konspirasi menawarkan rasa kepastian dan kontrol. Dengan mempercayai bahwa ada skenario tersembunyi atau kekuatan tak terlihat yang mengendalikan dunia, mereka merasa bisa memprediksi dan memahami situasi dengan lebih baik. Ini bukanlah tanda kelemahan, melainkan respons psikologis terhadap ketidakberdayaan yang dirasakan.

3. Kebutuhan Tinggi untuk Menjadi Unik

Orang yang sangat menghargai perasaan berbeda atau unik sering kali lebih cenderung menolak pandangan umum dan memeluk teori alternatif. Mereka merasa lebih istimewa ketika mereka memiliki perspektif yang berbeda dari mayoritas. Dalam beberapa kasus, kebutuhan untuk menjadi unik ini bisa terhubung dengan sistem dopamin di otak yang memberikan kepuasan saat mereka mengeksplorasi hal-hal baru. Teori konspirasi menawarkan mereka jalan untuk tetap merasa berbeda dan mungkin dianggap lebih “tercerahkan” dibandingkan orang lain.

Pandangan Dunia yang Penuh Ketakutan

Banyak penganut teori konspirasi memiliki pandangan hidup yang dipenuhi ketakutan dan kewaspadaan. Dunia bagi mereka tampak penuh ancaman tersembunyi dan kekuatan misterius yang bekerja di balik layar. Teori konspirasi memberi mereka narasi yang membantu menjelaskan ketakutan ini. Dalam pandangan mereka, selalu ada sesuatu yang lebih besar yang mengontrol atau mengancam hidup mereka, dan menemukan "kebenaran" adalah cara mereka untuk menghadapi rasa takut dan tidak berdaya.

5. Keinginan Akan Kepastian dan Konsistensi

Ketidakpastian adalah sesuatu yang sulit diterima oleh banyak orang, terutama oleh mereka yang percaya teori konspirasi. Dalam kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian, mereka mendambakan kepastian dan stabilitas. Teori konspirasi menyediakan kerangka yang membantu mereka memahami peristiwa tak terduga dan memberikan jawaban yang konsisten di tengah kekacauan. Meskipun penjelasan tersebut tidak selalu benar, mereka merasa lebih nyaman dengan pemahaman yang memberikan struktur dan keteraturan pada dunia.

6. Skeptisisme Selektif

Mereka yang percaya pada teori konspirasi sering kali memiliki skeptisisme yang sangat selektif. Mereka meragukan narasi mainstream atau informasi dari sumber resmi, namun dengan cepat menerima teori alternatif yang tidak memiliki bukti kuat. Contohnya, mereka mungkin mempertanyakan keamanan vaksin karena membaca artikel yang tidak valid, tetapi tanpa ragu menerima teori bahwa alien terlibat dalam evolusi manusia. Ini bukanlah tanda kurangnya kecerdasan, melainkan cara mereka memfilter informasi yang sesuai dengan pandangan mereka.

7. Resistensi Terhadap Perubahan

Orang yang terpikat pada teori konspirasi sering menunjukkan resistensi terhadap perubahan. Hal ini tidak selalu berarti mereka keras kepala, melainkan mereka merasa lebih nyaman dengan apa yang sudah mereka kenal. Mereka cenderung mempertahankan keyakinan lama meskipun ada bukti baru yang bertentangan, karena menerima perspektif baru berarti mengubah pandangan mereka yang sudah mengakar. Perubahan dapat terasa sangat mengancam bagi mereka, sehingga mereka lebih memilih mempertahankan keyakinan lama yang sudah memberikan rasa aman.

8. Keyakinan Kuat pada Kebebasan Pribadi

Banyak orang yang percaya teori konspirasi sangat menghargai kebebasan pribadi dan otonomi mereka. Mereka cenderung memandang setiap intervensi dari pihak luar, baik pemerintah, institusi, atau kekuatan lain, sebagai ancaman terhadap kebebasan mereka. Ini bukan tentang pemberontakan atau anti-pemerintah, melainkan kecenderungan untuk melindungi hak pribadi mereka dengan keras. Bagi mereka, teori konspirasi adalah cara untuk melawan kekuatan yang mereka anggap mencoba mengontrol atau membatasi kebebasan mereka.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #ciri #kepribadian #seseorang #yang #terlalu #mudah #percaya #teori #konspirasi #kenali #tanda #tandanya

KOMENTAR