Jangan Dilakukan, Menurut Para Ahli Hal-hal Ini Harus Dihindari Sehabis Bertengkar dengan Pasangan
Pasangan yang sedang bertengkar. (Foto: pexels/cottonbro studio )
13:26
16 September 2024

Jangan Dilakukan, Menurut Para Ahli Hal-hal Ini Harus Dihindari Sehabis Bertengkar dengan Pasangan

- Bertengkar dengan pasangan adalah hal yang wajar terjadi dalam sebuah hubungan. Namun, apa yang kamu lakukan setelah pertengkaran itu sangat penting.

Setelah emosi mereda, kamu mungkin merasa bingung atau kesal. Pada saat ini, keputusan yang kamu ambil bisa memperbaiki atau justru memperburuk situasi. Jangan terburu-buru mengambil langkah yang salah.

Banyak orang berpikir bahwa diam atau membiarkan pertengkaran berlalu begitu saja adalah solusinya. Namun, langkah ini justru bisa membuat masalah semakin besar. Karena itu, sangat penting untuk tahu apa yang harus dan tidak boleh dilakukan setelah bertengkar.

Dilansir dari parade.com pada Senin (16/9), inilah tindakan yang perlu dihindari setelah bertengkar dengan pasangan. Ingat, hubungan yang baik butuh usaha dan pemahaman yang mendalam.

1. Berpura-pura Tidak Ada Masalah

Jangan abaikan masalah yang memicu pertengkaran antara kamu dan pasangan. Mengabaikan masalah hanya membuat salah satu dari kalian merasa tidak dihargai.

Ketika masalah tidak dibahas, perasaan yang terpendam akan berubah menjadi kebencian. Hubungan yang sehat membutuhkan ruang untuk berbicara terbuka.

Namun, tidak semua pertengkaran perlu dibahas panjang lebar. Terkadang, masalah bisa diselesaikan dengan diskusi kecil dan tidak perlu diperpanjang. Jika tidak ditangani, masalah kecil bisa berkembang menjadi lebih besar di masa depan.

2. Tidak Memberikan Ruang untuk Pasangan

Setelah bertengkar, wajar jika pasangan ingin menyendiri untuk menenangkan diri. Jangan menekan mereka dengan perhatian berlebihan atau percakapan yang dipaksakan.

Memberi mereka waktu dan ruang adalah pilihan yang lebih sehat. Biarkan mereka memproses emosi mereka dengan tenang.

Jika pasangan meminta waktu, hargai itu. Memberi ruang tidak selalu buruk, justru bisa membantu kalian berdua mempertahankan batasan pribadi dan berpikir lebih jernih.

3. Mengungkapkan Detail Pertengkaran kepada Keluarga dan Teman

Sangat menggoda untuk berbagi masalah dengan teman atau keluarga. Namun, hindari menceritakan detail pertengkaran sebelum kamu membahasnya dengan pasangan.

Sekali mereka mendengar hal negatif tentang pasanganmu, sulit mengubah persepsi mereka. Cobalah berbicara dengan seseorang yang bisa dipercaya untuk meredakan tekanan tanpa merusak kepercayaan pasanganmu.

Namun, jika kamu merasa tidak aman secara mental, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

4. Mengangkat Pertengkaran Masa Lalu

Menyebut kembali pertengkaran lama tidak akan mendukung argumen kamu. Itu justru akan memperburuk situasi dan membuat perdebatan semakin rumit.

Selain itu, sulit untuk mengingat semua detail dari pertengkaran yang terjadi minggu lalu, apalagi bertahun-tahun yang lalu. Mengulang masalah lama hanya mengalihkan perhatian dari penyebab utama perselisihan saat ini.

Ini bisa menghambat upaya rekonsiliasi kamu atau pasangan. Membahas masalah masa lalu membuat pasangan merasa usaha mereka untuk berubah tidak dihargai.

5. Mendiamkan Pasangan (Silent Treatment)

Memberikan perlakuan diam setelah bertengkar tampaknya produktif, tapi tidak selalu. Kadang, perlakuan diam bisa menjadi manipulatif jika dilakukan dengan niat jahat.

Sebagai alternatif, sampaikan bahwa kamu tidak menghindar, hanya perlu waktu untuk menenangkan diri setelah pertengkaran. Ini membantu agar kamu bisa lebih tenang dan siap sebelum melanjutkan pembicaraan.

Pastikan kamu benar-benar siap untuk berdiskusi. Ambil waktu untuk merenung dan pikirkan apa yang ingin kamu sampaikan sebelum melanjutkan percakapan.

6. Memaksa Dengan Ultimatum

Bagaimana rasanya jika pasanganmu mengancam stabilitas hubungan demi keuntungan mereka sendiri? Tidak menyenangkan dan bisa merusak hubungan.

Memaksa pasangan dengan ultimatum hanya memperburuk konflik. Ini menciptakan dinamika kekuasaan yang tidak perlu, di mana satu pasangan memiliki kontrol lebih besar.

Untuk menjaga hubungan tetap kuat, komunikasikan secara empatik dan terbuka tentang apa yang terjadi. Hindari membuat ancaman atau ultimatum yang hanya akan menambah ketegangan.

7. Menyalahkan Pasangan Sepenuhnya

Pertengkaran melibatkan dua orang: satu memulai, dan satu lagi ikut serta. Menyalahkan sepenuhnya pasangan hanya akan membuat mereka defensif dan merasa tidak adil.

Gunakan pernyataan "Saya" untuk mengungkapkan perasaan kamu. Ini menciptakan ruang aman untuk memahami perasaan masing-masing dan mencegah pasangan merasa disalahkan sepenuhnya.

Misalnya, daripada mengatakan pasanganmu tidak pernah mendengarkan, katakan, "Saya merasa tidak didengar dan frustrasi ketika saya merasa kamu tidak mendengarkan saya selama percakapan." Ini membantu membuka dialog yang lebih konstruktif.

8. Berteriak atau Meninggikan Suara

Teriakan hanya akan memperburuk pertengkaran. Ketika kamu berteriak, pasanganmu mungkin merasa tertekan dan menghentikan percakapan.

Lingkungan yang penuh kemarahan menghalangi penyelesaian masalah. Ciptakan suasana tenang untuk menyelesaikan konflik dengan efektif.

9. Menganggap Kamu Tahu Perasaan Mereka

Mengira kamu sudah tahu apa yang dirasakan pasangan adalah kesalahan. Asumsi ini bisa membuat masalah lebih rumit.

Kamu tidak bisa membaca pikiran pasangan. Tanyakan langsung bagaimana mereka merasa untuk memahami situasinya dengan lebih baik.

10. Melemparkan Hinaan atau Mengatakan Hal yang Tidak Kamu Maksud

Hinaan dan kata-kata kasar bisa menyakiti lebih dari yang kamu kira. Mengatakan hal-hal yang tidak kamu maksud hanya akan memperburuk situasi.

Penting untuk memilih kata-kata dengan hati-hati setelah pertengkaran. Mengambil waktu untuk menenangkan diri membantu mencegah ucapan yang bisa merusak hubungan lebih lanjut.

11. Terus Memikirkan Apa yang Dikatakan Selama Pertengkaran

Setelah bertengkar, membersihkan pikiran sangat penting. Namun, terus memikirkan kata-kata yang diucapkan selama pertengkaran hanya memperpanjang stres dan emosi negatif.

Alihkan perhatianmu dari kata-kata menyakitkan dengan teknik mindfulness, seperti pernapasan dalam atau meditasi.

12. Berhubungan Intim Padahal Kamu Tidak Ingin

Intimasi adalah bagian spesial dari hubungan yang positif. Jika kamu melakukannya hanya untuk "memperbaiki" situasi setelah bertengkar, itu bisa jadi masalah.

Berhubungan intim saat kamu merasa terpaksa bisa membuatmu merasa digunakan atau menambah masalah intimasi di masa depan.

13. Menyalahkan Diri Sendiri Setelah Pertengkaran

Pertengkaran membuat semua orang merasa tidak baik tentang dirinya sendiri. Merasa lelah setelah konfrontasi adalah hal yang normal.

Ingatlah bahwa setiap hubungan pasti mengalami konflik. Namun, jika pertengkaran sering terjadi, mencari bantuan konseling pasangan atau terapi individu bisa sangat membantu.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #jangan #dilakukan #menurut #para #ahli #harus #dihindari #sehabis #bertengkar #dengan #pasangan

KOMENTAR