Kenali Dampak Overprotektif Terhadap Pasangan, Benarkah Tanda Sayang?
Dampak overprotektif dalam sebuah hubungan salah satunya membuat pasangan tidak nyaman (Pexels.com/BudgeronBach)
14:48
10 September 2024

Kenali Dampak Overprotektif Terhadap Pasangan, Benarkah Tanda Sayang?

- Pada dasarnya, manusia memiliki sifat yang ingin melindungi antar sesama, sebagian mengartikan sebagai tanda sayang.

Sangat disayangkan, terkadang sikap ingin melindungi secara berlebihan ini malah meruntuhkan sebuah hubungan.

Sikap ini biasanya dikenal dengan istilah overprotektif. Overprotektif berasal dari bahasa Inggris yang berarti adalah terlalu melindungi.

Untuk sebuah hubungan, overprotektif ini mirip dengan posesif. Perlu diketahui, segala sesuatu yang berlebihan dapat menimbulkan hal tidak menyenakan pula bagi kedua belah pihak.

Barangkali, pasangan menjadi tidak nyaman, hilangnya rasa percaya diri dan pasangan serta bisa berakhirnya sebuah hubungan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa saja dampak overprotektif dalam sebuah hubungan, seperti dikutip dari berbagai sumber.

1. Pasangan tidak nyaman
Pondasi dari sebuah hubungan yang sehat adalah rasa nyaman dari pasangan, namun overprotektif mengikis rasa aman tersebut.

Salah dua dampak dari overprotektif adalah membuat pasangan merasa tidak nyaman dan tidak lagi memiliki rasa aman.

Sebab, pada dasarnya sikap ini cenderung mendominasi dalam sebuah hubungan. Hal ini memicu terjadinya konflik berkepanjangan antar kedua belah pihak.

Jadi, penting kiranya untuk menumbuhkan rasa aman, nyaman, transparansi, dan jujur bersama pasangan untuk mengindari hal-hal yang tidak diharapkan.

2. Merusak kemandirian
Kemandirian pasangan yang hilang menjadi dampak kedua dari overprotektif. Hal ini juga sejalan dengan sikap yang selalu mengawasi, mengambil pilihan hingga mengatur aspek-aspek kehidupan pasangannya.

Sehingga, hal itu dapat menyebabkan rusaknya kemandirian pasangan. Pasangan menjadi tidak percaya diri hingga tidak memiliki tujuan.

Sebab, selama ini mereka sudah dihadapkan dengan keputusan dan keharusan yang sudah diatur oleh orang lain atau pasangannya.

Perlu diakui bahwa, sesuatu hubungan dapat dikatakan baik saat di mana kedua belah pihak bisa berkembang bersama. Untuk itu, penting memiliki tanggung jawab dan percaya terhadap pasangan.

3. Hilangnya kepercayaan
Memiliki rasa percaya terhadap pasangan adalah kunci dalam sebuah hubungan. Bagaimana tidak, rasa percaya terhadap pasangan bisa membuat kita dapat beradaptasi dan membangun hubungan yang positif.

Lalu, bagaimana jika kepercayaan itu hilang terhadap pasangan? Ada dampak negatif yang dapat terkadi jika hilangnya rasa percaya, seperti kecemasan, keraguan, menghancurkan komunikasi hingga mempengaruhi perilaku pasangan.

Untuk itu, penting bagi seorang overprotektif menyadari hal tersebut sebelum terlambat, seperti memperbaiki perilaku dan meminta maaf dengan tulus terhadap pasangan.

4. Berakhirnya hubungan
Fatalnya sifat overportektif dapat berakhir dengan retaknya hubungan dan perpisahan. Hal ini dapat terjadi dikenakan pasangan sudah merasa tidak lagi memiliki kecocokan dan merasa dikekang.

Bagaimana tidak? Sikap overprotektif terkadang membuat pasangan tidak nyaman, merasa tidak dipercayai, serta dikekang dengan keegoisan.

Meskipun hubungan yang dijalani dengan rasa saling mencintai, tapi sikap overprotektif ini menjadi gambaran hubungan toxic. Terkadang, perpisahan menjadi solusi terbaik.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, penting bagi kedua pasangan saling menjaga komunikasi, rasa percaya, dan menjaga hubungan baik agar menghindari keputusan-keputusan yang tidak diinginkan.

Sehingga, bentuk perhatian dari kedua belah pihak bisa bermuara pada target-target yang ingin digapai.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #kenali #dampak #overprotektif #terhadap #pasangan #benarkah #tanda #sayang

KOMENTAR