Ukraina Mengguncang Rusia, Serangan di Kursk Tunjukkan Ambisi Baru Kyiv di Medan Perang
Sebuah rumah warga di Kursk rusak oleh invasi pasukan Ukraina di kota Sudzha di wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina. Foto ini dirilis saluran telegram penjabat Gubernur wilayah Kursk Alexei Smirnov pada Selasa, 6 Agustus 2024. 
13:00
16 Agustus 2024

Ukraina Mengguncang Rusia, Serangan di Kursk Tunjukkan Ambisi Baru Kyiv di Medan Perang

- Ukraina dalam beberapa minggu ini telah mencatat serangkaian kemenangan dalam serangan kilat lintas perbatasan ke Rusia.

Pasukan Ukraina tidak hanya menguasai wilayah Kursk di Rusia barat, tetapi juga menurunkan bendera Rusia dari kota-kota yang sebelumnya dikuasai oleh Moskow.

Pejabat Ukraina mengungkapkan bahwa wilayah yang dikuasai akan dijadikan "zona penyangga" untuk melindungi bagian utara negara tersebut dari potensi serangan Rusia yang lebih besar.

"Ukraina akan menggunakan wilayah Rusia yang direbut sebagai 'zona penyangga' untuk melindungi wilayah utaranya dari serangan Rusia," ujarnya, dilansir dari Reuters, Jumat (16/8/2024).

Kepala angkatan bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengonfirmasi pendirian kantor komandan militer di Kursk.

Dia menegaskan komitmen Kyiv untuk mempertahankan wilayah tersebut dan terus maju meski tekanan dari Moskow meningkat.

"Kyiv telah mendirikan kantor komandan militer di wilayah Kursk yang diduduki, yang menunjukkan ambisi untuk bertahan," kata Syrskyi.

"Kami terus bergerak maju di wilayah Kursk. Sebuah kantor komandan militer telah dibentuk yang akan memastikan ketertiban dan juga semua kebutuhan penduduk setempat," kata Syrskyi dalam pernyataan tertulis di saluran Telegram miliknya.

Kantor komandan militer tersebut akan dipimpin oleh Mayor Jenderal Eduard Moskalyov.

"Pasukannya (Kyiv) masih terus maju, bahkan saat pasukan Moskow meningkatkan serangannya di timur Ukraina," tambahnya.

Pernyataan Syrskyi sejauh ini adalah tanda terkuat bahwa pasukan Kyiv berencana untuk bertahan setelah melancarkan serangan ke Rusia.

Wilayah yang berhasil dikuasai Ukraina melebihi 1.150 kilometer persegi.

Mantan Menteri Pertahanan Ukraina, Andriy Zagorodnyuk, membeberkan sasaran Ukraina dalam serangan besar-besaran di Perbatasan Ukraina-Rusia.

"Sasaran Ukraina di Kursk termasuk mengalihkan perhatian pasukan Rusia dari kawasan Donbas di Ukraina timur, tempat Rusia telah membuat kemajuan pesat selama berbulan-bulan dan yang ingin dikuasainya secara keseluruhan," katanya dalam sebuah wawancara.

Pejabat Rusia mengatakan serangan Ukraina di wilayah Rusia adalah "invasi teroris" dan infrastruktur sipil menjadi sasaran.

Pernyataan pejabat Rusia tersebut dibantah oleh Ukraina. Ukraina mengatakan tidak tertarik untuk mengambil alih wilayah Rusia secara permanen.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan "Ukraina menginginkan wilayah itu sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan damai kemudian hari."

Serhiy Zgurets, seorang analis militer yang berbasis di Kyiv, memperkirakan Ukraina akan berusaha mempertahankan kendali atas wilayah di antara Kota Rylsk, Korenevoye, dan Sudzha serta perbatasan, yang memberinya kendali atas wilayah Rusia selebar sekitar 20 km.

Daerah itu, katanya, dapat dipertahankan oleh kekuatan kecil dengan menggunakan sistem artileri jarak jauh dan pertahanan udara.

"Garis ini tidak sulit dipertahankan, mengingat hanya ada sedikit jalan dan banyak sungai," kata Zgurets.

Ia juga tidak menyangka bahwa pasukan akan bergerak maju menuju ibu kota regional Rusia, Kursk.

(mg/Saifuddin Herlanda Abid)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #ukraina #mengguncang #rusia #serangan #kursk #tunjukkan #ambisi #baru #kyiv #medan #perang

KOMENTAR