Cegah Iran-Hizbullah Serang Israel, AS Mati-matian Upayakan Gencatan Senjata di Gaza
Langkah ini diharapkan dapat menjadi imbalan jika Iran dan Hizbullah tidak menyerang Israel.
"Dalam beberapa hari terakhir, para pejabat AS dan Barat berusaha mencapai penyelesaian komprehensif agar Iran dan Hizbullah menahan diri untuk tidak menanggapi pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh dan Komandan Hizbullah, Fuad Shukr," lapor Al Araby.
Usulan itu mencakup perjanjian gencatan senjata yang komprehensif, penarikan tentara Israel dari Jalur Gaza, pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas, perluasan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan rekonstruksi Jalur Gaza.
Namun, kelompok yang berkepentingan mempromosikan usulan itu jauh dari media, karena AS dan Barat pesimis bahwa mereka dapat menghentikan Iran dan Hizbullah.
Hal ini mengingatkan AS dan sekutunya pada gagalnya upaya mereka menekan Iran agar tidak membalas serangan Israel yang menghancurkan kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
Serangan Israel itu menewaskan 7 anggota Garda Revolusi Iran (IRGC), dan Komandan Pasukan Quds IRGC, Brigjen Muhammad Reza Zahedi.
Iran membalas serangan itu dengan meluncurkan ratusan drone dan rudal secara langsung ke Israel pada 14 April 2024, yang ditangkis oleh AS dan sekutunya yang melindungi Israel.
Ancaman terbaru, Iran dan Hizbullah dikabarkan akan meluncurkan serangan balasan ke Israel atas pembunuhan Fuad Shukr d Beirut pada Selasa (30/7/2024) malam dan Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7/2024) pagi waktu fajar.
AS dan sekutunya berupaya mencegah serangan itu dengan menekan Iran dan Hizbullah melalui upaya diplomatik.
Selain itu, AS mengerahkan sejumlah kapal perangnya ke Israel ketika sekutunya itu mempersiapkan pertahanan di tengah memanasnya situasi di kawasan.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 39.677 jiwa dan 91.645 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (7/8/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #cegah #iran #hizbullah #serang #israel #mati #matian #upayakan #gencatan #senjata #gaza