Baru Hari Pertama Menjabat Sebagai Presiden Lagi, Donald Trump Langsung Ingin AS Keluar dari WHO
– Pada hari pertama setelah kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengambil langkah kontroversial dengan menandatangani perintah eksekutif yang memulai proses penarikan AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari lima tahun.
Keputusan ini memicu kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan pakar kesehatan global, yang memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat mengguncang upaya internasional dalam melawan penyakit menular yang telah menjadi ancaman global selama beberapa dekade terakhir.
Pada penampilan pertama Trump di Oval Office setelah dilantik untuk masa jabatan keduanya, ia menandatangani sebuah perintah eksekutif yang mengatur langkah-langkah awal penarikan AS dari WHO. “Wah, ini keputusan besar!” ungkap Trump saat menerima dokumen tersebut untuk ditandatangani, seperti dilansir dari AP News, Selasa (21/1/2025).
Langkah ini mengarah pada penghentian pendanaan pemerintah AS kepada WHO, penarikan dan pemindahan personel serta kontraktor federal yang bekerja dengan organisasi tersebut, serta permintaan kepada pejabat untuk “mengidentifikasi mitra internasional yang kredibel dan transparan untuk menggantikan kegiatan yang sebelumnya dijalankan oleh WHO.”
Langkah ini bukan pertama kali yang dilakukan oleh orang nomor satu di AS tersebut. Trump sempat mencoba memutuskan hubungan dengan WHO pada masa jabatan pertamanya. Pada Juli 2020, beberapa bulan setelah WHO menyatakan COVID-19 sebagai pandemi, Trump mengumumkan rencana untuk menarik AS dari WHO dan menangguhkan pendanaan untuk lembaga tersebut. Namun, pada Januari 2021, Presiden Joe Biden membatalkan keputusan tersebut pada hari pertama masa jabatannya. Kini, setelah kembali menjabat, Trump kembali menghidupkan kembali rencananya untuk menarik AS dari WHO.
Dr. Tom Frieden, Presiden dan CEO dari kelompok advokasi Resolve to Save Lives, mengkritik langkah Trump tersebut, menyatakan bahwa “menarik diri dari WHO tidak hanya mengurangi pendanaan penting bagi lembaga tersebut, tetapi juga menyerahkan peran AS sebagai pemimpin kesehatan global dan membungkam suara Amerika dalam keputusan penting terkait keamanan kesehatan dunia.” Frieden juga menegaskan bahwa “Reformasi nyata membutuhkan keterlibatan, bukan pengabaian.”
WHO, yang merupakan badan kesehatan khusus PBB, berperan penting dalam mengoordinasikan respons dunia terhadap ancaman kesehatan global, seperti wabah Ebola, polio, dan cacar monyet. Selain itu, WHO juga memberikan bantuan teknis kepada negara-negara berkembang, mendistribusikan vaksin dan pengobatan yang langka, serta menetapkan pedoman untuk berbagai kondisi kesehatan, termasuk kesehatan mental dan kanker.
Mengutip AP News, menurut Lawrence Gostin, Direktur Pusat Kolaborasi WHO dalam Hukum Kesehatan Global di Universitas Georgetown, “Penarikan AS dari WHO akan membuat dunia jauh lebih tidak sehat dan tidak aman.”
Jika AS benar-benar menarik diri dari WHO, keputusan ini bisa mengganggu upaya global dalam memerangi penyakit menular dan memperburuk tantangan dalam pencegahan pandemi di masa depan. Selain itu, AS akan kehilangan peran sentralnya dalam kebijakan kesehatan dunia dan akses cepat terhadap data genetik serta riset yang penting untuk produksi vaksin dan obat-obatan. Seperti yang disampaikan oleh WHO, “Hubungan antara WHO dan AS sebenarnya sudah menjadi model kemitraan yang baik,” ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah konferensi pers.
Dengan langkah ini, Trump kembali menegaskan komitmennya untuk mengubah arah kebijakan luar negeri AS dalam bidang kesehatan. Namun, para ahli sepakat bahwa menarik diri dari WHO tidak hanya akan mengurangi pengaruh AS dalam kebijakan kesehatan global, tetapi juga berisiko meningkatkan ketidakamanan kesehatan dunia.
Tag: #baru #hari #pertama #menjabat #sebagai #presiden #lagi #donald #trump #langsung #ingin #keluar #dari