Baru Saja Dilantik, Trump Beri Israel Hadiah: Cabut Sanksi untuk Pemukim Israel di Tepi Barat
Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden AS J.D. Vance, bersama salah satu anak Vance, menghadiri parade perdana di dalam Capital One Arena, di Washington, DC, pada 20 Januari 2025. 
15:30
21 Januari 2025

Baru Saja Dilantik, Trump Beri Israel Hadiah: Cabut Sanksi untuk Pemukim Israel di Tepi Barat

– Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan “hadiah” untuk Israel pada hari pelantikannya, Selasa, (21/1/2025).

Hadiah itu ialah pencabutan sanksi terhadap para pemukim Israel sayap kanan di Tepi Barat dan individu yang terlibat dalam kekerasan terhadap warga Palestina di sana.

Awalnya sanksi itu dijatuhkan oleh AS di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Sanksi itu diberlakukan melalui Executive Order 14115 yang dikeluarkan tanggal 1 Februari 2024.

Melalui perintah eksekutif itu, pemerintah AS bisa menjatuhkan sanksi kepada “orang-orang yang merusak perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Tepi Barat”.

Sanksi bertujuan untuk mendesak pemerintah Israel agar menindak para ekstremis Israel yang diyakini AS telah memperkecil kemungkinan diberlakukannya solusi dua negara untuk mengatasi konflik antara Israel dan Palestina.

Tahun lalu ada 17 individu dan 16 entitas di Israel yang dijatuhi sanksi oleh pemerintahan Biden.

Salah satu yang disanksi adalah Avichai Suisse, direktur organisasi “HaShomer Yudea dan Samaria”. AS menyebut tindakan Suisse telah menciptakan lingkungan yang di dalamnya kekerasan berkembang.

AS juga menyatakan organisasi “Pemuda Bukit” sebagai kelompok ekstremis dan kekerasan. Organisasi itu disebut bertanggung jawab atas aksi pembakaran massal untuk mengganggu warga Palestina di Tepi Barat.

Pasukan Israel dalam agresi mereka di Tepi Barat, Palestina. Pasukan Israel dalam agresi mereka di Tepi Barat, Palestina. (MNA)

Reuters menyebut keputusan Trump itu merupakan salah satu pencabutan terhadap kebijakan utama Biden.

Menurut kantor berita Inggris itu, aksi kekerasan oleh para pemukim Israel terhadap warga Palestina memicu keprihatinan dari beberapa sekutu Israel di Barat.

Sejak Perang 6 Hari tahun 1967, Israel telah menduduki Tepi Barat. Padahal, warga Palestina menginginkan wilayah itu sebagai tempat mendirikan ibu kota negara Palestina.

Israel nekat membangun pemukiman di Tepi Barat meski kebanyakan negara mengecamnya sebagai tindakan ilegal. Negara Yahudi itu menggunakan alasan historis untuk membenarkan aksinya.

The Times of Israel mengatakan pemerintah Israel memilih mengabaikan aksi kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat selama bertahun-tahun. Bahkan, masalah itu makin parah saat Israel dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Itamar Ben Gvir, eks Menteri Keamanan Israel yang baru saja mengundurkan diri, mengklaim aksi itu bukan suatu masalah.

Di sisi lain, pejabat tinggi yang bertugas mengawasi Tepi Barat kini sedang diselidiki oleh Kementerian Kehakiman lantara diduga membiarkan kekerasan terjadi hanya demi menyenangkan atasannya.

Israel menyambut baik

Salah satu media terbesar di Israel, Maariv, menyambut baik pencabutan sanksi itu. Media itu menyebutnya sebagai “hadiah” dari Trump.

“Langkah yang menandai perubahan besar dalam kebijakan Amerika di wilayah ini,” kata Maariv.

Kepala pemukiman Beit El, Shai Alon, mengungkapkan rasa senangnya karena sanksi dicabut.

“Angin mulai berubah, masa kejayaan pemukiman telah tiba. Inilah masa kedaulatan. Saya mengimbau pemerintah dan pemimpinnya untuk memanfaatkan setiap momen dan bertindak demi Israel,” kata Alon.

“Semua pemukiman di sana mengucapkan selamat kepada Presiden Trump dan berterima kasih atas kesetiaan dan kesediaannya. Presiden itu telah membuktikan bahwa sejak momen pertama dia menjabat, pemukiman di Yudea dan Samaria tidak berbeda dengan pemukiman lainnya, menguatkan kedaulatan dan keamanan Israel.”

Rasa senang turut diungkapkan oleh Ben Gvir.

“Saya menyambut baik keputusan bersejarah dari Presiden AS Donald Trump yang mencabut sanksi oleh pemerintahan Biden terhadap para pemukim di Yudea dan Samaria,” kata Ben Gvir.

“Ini memperbaiki ketidakadilan selama bertahun-tahun, yang di dalamnya pemerintah Amerika mencari kebijakan menyimpang,” ujarnya.

 

 

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #baru #saja #dilantik #trump #beri #israel #hadiah #cabut #sanksi #untuk #pemukim #israel #tepi #barat

KOMENTAR