Sama Seperti Penabrakan di New Orleans, Pelaku Ledakan Cybertruck di Las Vegas Juga dari Militer AS
Dikutip dari Reuters, pengemudi Cybertruck tersebut diidentifikasi sebagai Matthew Livelsberger yang merupakan seorang tentara aktif berusia 37 tahun dari Colorado Springs,Colorado, AS.
Latar belakang Livelsberger ini menjadi sorotan karena sosoknya memiliki profesi sama dengan pelaku penabrakan massal di New Orleans yakni Shamsud-Din Jabbar.
Sama seperti Livelsberger, pada hari yang sama Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS), FBI, mengatakan pelaku penabrakan di New Orleans yang menewaskan 15 orang tersebut merupakan veteran Angkatan Darat AS.
Kesamaan latar belakang pelaku penyerangan di New Orleans dan Las Vegas yang sama-sama berasal dari militer AS ini ikut menjadi perhatian pihak kepolisian.
Namun demikian, Pihak Kepolisian Las Vegas dan FBI belum menemukan bukti cukup terkait adanya afiliasi antara pelaku peledakan mobil Cybertruck di Trump Hotel tersebut dengan pelaku penyerangan di New Orleans.
Polisi mengatakan Livelsberger berada di dalam kendaraan saat tabung bensin dan mortir kembang api besar di bak truk meledak.
Sebelumnya, polisi menyampaikan dalam konferensi pers bahwa mereka percaya orang yang ditemukan di dalam truk adalah Livelsberger.
Namun, karena tubuhnya terbakar hingga sulit dikenali, penyelidik menunggu konfirmasi dari bukti DNA dan catatan medis.
Livelsberger sendiri diduga tewas dalam aksinya setelah ia menembak dirinya sendiri sesaat sebelum ledakan terjadi ungkap Sheriff Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas, Kevin McMahill.
Livelsberger diduga bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri di mulut, menurut laporan dari Pemeriksa Medis/Coroner Kabupaten Clark, sebagaimana diposting oleh Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas di X.
McMahill mengatakan indikasi tersebut diperkuat dengan hasil otopsi luka tembak pada pelaku dan sebuah pistol ditemukan di dekat kakinya.
Dua pistol semi-otomatis ditemukan di dalam Cybertruck tersebut, keduanya dibeli secara sah oleh Livelsberger pada 30 Desember 2024.
Penegak hukum juga menemukan identifikasi militer, paspor, iPhone, dan kartu kredit milik pelaku di dalam truk.
Livelsberger diketahui bertugas di Komando Operasi Khusus Angkatan Darat dan sedang dalam cuti yang disetujui pada saat kematiannya, menurut seorang pejabat Angkatan Darat.
Seorang juru bicara Komando Operasi Khusus Angkatan Darat menolak berkomentar tentang penyelidikan yang sedang berlangsung.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa Livelsberger telah dianugerahi Bintang Perunggu untuk keberanian, penghargaan Angkatan Darat untuk keberanian, serta Lencana Infanteri Tempur.
Livelsberger juga disebut telah menyelesaikan lima penugasan tempur di Afghanistan, menurut pejabat tersebut.
Seorang kerabat dekat Livelsberger, yang meminta namanya tidak disebutkan karena tidak ingin dikaitkan dengan tersangka, mengatakan kepada Reuters bahwa Livelsberger sejak kecil selalu ingin menjadi "tentara Angkatan Darat, di Pasukan Khusus.
Dugaan Keterkaitan dengan Serangan di New Orleans
Sebelumnya pada konferensi pers yang digelar Rabu sore waktu setempat, McMahill juga menjawab sejumlah spekulasi terkait serangan tersebut.
“Ini adalah truk Tesla, dan kita tahu Elon Musk bekerja dengan Presiden Terpilih Trump, dan ini terjadi di Trump Tower,” kata McMahill ketika wartawan bertanya tentang kemungkinan keterkaitan politik.
“Jadi, jelas ada hal-hal yang menjadi perhatian, dan ini adalah sesuatu yang terus kami telusuri.” sambungnya.
McCahill juga menjawab pertanyaan terkait keterkaitan serangan di Trump Hotel tersebut dengan peristiwa tabrak maut di New Orleans.
Penyelidik FBI tiba di lokasi kejadian truk pikap Ford F-150 putih yang menabrak lift kerja setelah diduga menabrak kerumunan orang yang bersuka ria Tahun Baru di French Quarter di New Orleans, Louisiana, pada 1 Januari 2025. - Setidaknya 10 orang tewas dan 30 lainnya luka-luka pada Rabu ketika sebuah kendaraan menabrak kerumunan orang pada malam Tahun Baru di jantung kawasan wisata New Orleans yang berkembang pesat, kata pihak berwenang di kota bagian selatan AS. (Photo by Matthew HINTON / AFP) (AFP/MATTHEW HINTON)Seperti yang diketahui sebelumnya, Ledakan truk di Las Vegas itu terjadi beberapa jam setelah seorang pengemudi menabrakkan truk ke kerumunan di French Quarter yang terkenal di New Orleans pada Hari Tahun Baru.
Serangan di New Orleans tersebut menewaskan sedikitnya 15 orang sebelum pelaku ditembak mati oleh polisi.
Insiden di New Orleans itu sedang diselidiki sebagai serangan teroris, dan polisi percaya pengemudi tidak bertindak sendiri.
“Kami benar-benar menyelidiki kemungkinan keterkaitan dengan apa yang terjadi di New Orleans maupun serangan lainnya yang terjadi di seluruh dunia,” ujar McMahill.
“Kami tidak mengesampingkan skenario apa pun,” sambungnya.
Respons Elon Musk
Ledakan di Trump Tower yang melibatkan kendaraan Cybertruck produksi Tesla ini pun membuat sosok Elon Musk buka suara. (Business Standard)Ledakan di Trump Tower yang melibatkan kendaraan Cybertruck produksi Tesla ini pun membuat sosok Elon Musk buka suara.
“Kami telah memastikan bahwa ledakan itu disebabkan oleh kembang api berukuran sangat besar dan/atau bom yang dibawa di bak belakang Cybertruck yang disewa," tegas Musk.
"Ledakan ini tidak terkait dengan kendaraan itu sendiri. Semua data telemetri kendaraan menunjukkan kondisi positif saat ledakan terjadi.” sambung sosok orang terkaya di dunia tersebut.
Musk sendiri dikenal sebagai sosok tokoh penting di lingkaran dalam Donald Trump terutama dalam kampanye Pemilihan Presiden AS pada 2024 lalu.
Baik Trump maupun Musk sendiri tidak berada di Las Vegas pada saat serangan Rabu pagi terjadi.
Keduanya menghadiri pesta Malam Tahun Baru Trump di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida Selatan.
(Tribunnews.com/Bobby)
Tag: #sama #seperti #penabrakan #orleans #pelaku #ledakan #cybertruck #vegas #juga #dari #militer