Timur Tengah Bak di Tepi Jurang, Sekjen PBB Mengutuk Serangan Iran dan Menyerukan De-Eskalasi di Wilayah Tersebut
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada hari Minggu (14/4) telah menyerukan defusi dan de-eskalasi di Timur Tengah dalam waktu dekat.
Selain itu, Antonio Guterre mengatakan bahwa wilayah itu bak berada di 'tepi jurang'.
Seruan tersebut, diketahui muncul ketika ketegangan memburuk setelah Iran meluncurkan rentetan rudal ke Israel sebagai tanggapan atas serangan terhadap konsulatnya di Suriah.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengutuk serangan besar-besaran yang diluncurkan di Israel oleh Iran.
Israel mengatakan 185 drone, 110 rudal permukaan-ke-permukaan, dan 36 rudal jelajah ditembakkan ke negara itu dalam apa yang disebut Teheran sebagai Operasi Janji Jujur. Sebagian besar senjata diluncurkan dari Iran dan sebagian kecil dari Irak dan Yaman.
Guterres, dalam sebuah pernyataan, mendesak pengekangan maksimum oleh semua pihak dan memperingatkan bahwa baik kawasan maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi.
"Saya telah berulang kali menekankan bahwa baik kawasan maupun dunia tidak mampu melakukan perang lagi," katanya.
Sekjen PBB mengatakan bahwa dia sangat khawatir tentang bahaya yang sangat nyata dari eskalasi yang menghancurkan di seluruh wilayah.
"Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan konfrontasi militer besar di berbagai front di Timur Tengah.
Melansir dari vanguardngr.com, Ketegangan telah meningkat di wilayah tersebut sejak serangan teror mematikan Hamas pada 7 Oktober dan penyanderaan massal serta serangan skala penuh Israel berikutnya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan ribuan orang dan mendorong penduduk ke ambang kelaparan.
"Timur Tengah berada di tepi jurang. Orang-orang di wilayah ini menghadapi bahaya nyata dari konflik skala penuh yang menghancurkan. Sekarang adalah waktu untuk meredakan dan de-eskalasi, serta menahan diri secara maksimal. Sekarang saatnya untuk mundur dari tepi jurang," Guterres memposting dari akun X resminya.
Serangan Iran terhadap Israel tidak berhasil
Sementara itu, seorang pejabat senior militer Amerika Serikat mengatakan, AS menilai tidak ada kerusakan signifikan di dalam Israel sendiri setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa dari ratusan roket yang diluncurkan dari Iran, hanya sedikit yang menembus Israel dan menyebabkan kerusakan kecil pada infrastruktur di pangkalan udara Nevatim dekat landasan pacu serta ke jalan di wilayah Hermon.
“Nevatim tetap berfungsi penuh, dan pesawat terus lepas landas dan mendarat untuk memenuhi misi mereka,” katanya.
Laporan dari CNN yang dilansir dari theprint.in, seorang pejabat senior pemerintah memberi pernyataan bahwa Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui panggilan telepon pada hari Minggu bahwa ia harus mempertimbangkan Sabtu sebagai 'kemenangan' karena serangan Iran sebagian besar tidak berhasil dan menunjukkan kemampuan militer Israel yang unggul.
John Kirby, juru bicara keamanan nasional di Gedung Putih, mengatakan kemampuan untuk mencegah kerusakan yang meluas adalah demonstrasi superioritas militer Israel dan bukti bahwa Iran bukanlah kekuatan militer yang mereka klaim.
Israel dan Iran saling berhadapan atas serangan
Selama sesi Dewan Keamanan PBB, yang dipanggil oleh Israel untuk mengatasi krisis yang memanas, Duta Besar Gilad Erdan mengimbau dewan untuk mengambil tindakan dan mengutuk Iran atas teror mereka.
“Dewan Keamanan harus menjatuhkan semua sanksi terhadap Iran sebelum terlambat," katanya.
Dia mengatakan bahwa Iran telah melanggar hukum internasional dan memutar video di mana Israel terlihat mencegat pesawat tak berawak Iran di atas kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Erdan lebih lanjut meminta badan tersebut untuk menunjuk Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teror.***
Tag: #timur #tengah #tepi #jurang #sekjen #mengutuk #serangan #iran #menyerukan #eskalasi #wilayah #tersebut