Iran Diklaim Tak akan Balas Serangan Israel jika AS Amankan Gencatan Senjata di Gaza
Personel darurat dan keamanan berkumpul di lokasi kejadian setelah serangan terhadap komplek kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Senin (1/4/2024). Iran bersumpah akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus. 
16:00
8 April 2024

Iran Diklaim Tak akan Balas Serangan Israel jika AS Amankan Gencatan Senjata di Gaza

- Serangan udara yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus terjadi pada Senin (1/4/2024) lalu.

Serangan Israel itu menewaskan komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi – pejabat utama Iran yang bertanggung jawab atas operasi di Suriah dan Lebanon – serta wakilnya dan beberapa perwira IRGC lainnya.

Iran telah bersumpah akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus.

Namun, Iran memberi tahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka akan menahan diri untuk tidak menanggapi serangan udara tersebut jika gencatan senjata di Gaza tercapai, dilaporkan Jadeh Iran pada Minggu (7/4/2024).

Outlet berita tersebut mengutip sumber diplomatik Arab yang tidak disebutkan namanya.

Jadeh Iran mengatakan, sumber itu berbicara kepada outlet berita tersebut dua hari lalu.

"Jika Amerika berhasil mengatasi situasi ini, maka ini akan menjadi kesuksesan besar bagi pemerintahan Biden dan kita dapat mengembangkannya," kata sumber itu, dilansir The Jerusalem Post.

Laporan ini muncul ketika perundingan untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera dilanjutkan antara Israel dan Hamas di Kairo.

Serangan Israel di Damaskus

Diberitakan Al Jazeera, serangan pada Senin lalu merupakan bagian dari pola peningkatan serangan Israel di Suriah sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023.

Serangan-serangan ini sering kali menargetkan gudang, truk, dan bandara.

Israel menyatakan, serangan-serangan tersebut bertujuan untuk menurunkan jaringan pasokan transnasional Iran untuk kelompok Hizbullah di Lebanon.

Namun, serangan pada hari Senin berbeda karena menyerang fasilitas diplomatik – yang secara langsung menantang kedaulatan Iran – dan membunuh para pemimpin senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Korban paling terkenal adalah Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, seorang komandan veteran yang memimpin sayap operasi luar negeri IRGC, Pasukan Quds, di Suriah dan Lebanon.

Israel Siap Hadapi Ancaman Iran

Militer Israel menyatakan siap menghadapi segala ancaman Iran, seiring meningkatnya ketegangan setelah serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus.

Israel diyakini berada di balik serangan itu, yang menurut Iran menewaskan tujuh petugas Garda Revolusi.

Seorang pejabat Iran mengatakan pada hari Minggu bahwa kedutaan besar Israel “tidak lagi aman”, ketika pihaknya sedang mempersiapkan tanggapan.

Pasukan AS dan Israel di wilayah tersebut telah disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan.

Laporan di media AS menunjukkan pembalasan Iran mungkin terjadi dalam beberapa hari mendatang.

“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dapat menangani Iran,” kata Kepala Staf Umum Herzi Halevi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, dilansir BBC.

“Kita bisa bertindak tegas terhadap Iran di tempat-tempat dekat dan jauh," sambungnya.

Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Yahya Rahim Safavi, mengatakan Iran memiliki “hak yang sah dan sah” untuk menanggapi serangan hari Senin.

“Kedutaan besar rezim Zionis tidak lagi aman,” katanya kepada kantor berita Iran, Isna.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, lembaga pertahanan telah menyelesaikan persiapan untuk menanggapi setiap skenario yang mungkin terjadi.

IDF telah menghentikan semua cuti bagi tentara yang bertugas di unit tempur dan memanggil pasukan cadangan untuk meningkatkan pertahanan udara.

Israel juga memblokir sinyal GPS di sebagian besar wilayah negara itu untuk mengganggu rudal dan drone.

Pengeboman di Damaskus yang menewaskan 7 perwira Iran diantaranya pejabat penting komandan Al Quds brigadir jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi Pengeboman di Damaskus yang menewaskan 7 perwira Iran diantaranya pejabat penting komandan Al Quds brigadir jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi (AFP)

Update Perang Israel-Hamas

Warga Palestina telah kembali ke rumah mereka yang hancur di Khan Younis ketika pasukan Israel mundur beberapa bulan setelah mereka menyerbu kota di Gaza selatan.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan pasukan Israel yang menarik diri dari Gaza pada hari Minggu melakukan hal itu untuk mempersiapkan operasi di masa depan, termasuk di kota Rafah di selatan.

Tujuh orang tewas ketika Israel terus membombardir Gaza dengan serangan di dekat Nuseirat dan Rafah, Wafa melaporkan.

Pada perundingan gencatan senjata di Kairo, perunding Hamas meminta agar warga Palestina dapat kembali ke Gaza utara dalam perundingan karena perunding Israel fokus pada pembebasan tawanan.

Setidaknya 33.175 warga Palestina telah tewas dan 75.886 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #iran #diklaim #akan #balas #serangan #israel #jika #amankan #gencatan #senjata #gaza

KOMENTAR