



Netanyahu Utus 2 Senior Temui Joe Biden, AS akan Beri Alternatif Agresi Israel di Rafah
Dua pejabat itu adalah Menteri Urusan Strategis, Ron Dermer, dan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi.
Otoritas Penyiaran Israel dan Kan 11 melaporkan Netanyahu telah menyetujui kunjungan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, ke Washington minggu depan.
“Demi kepentingan kelanjutan pertempuran, dan atas permintaan Presiden AS, Joe Biden, Perdana Menteri, Netanyahu, akan mengirimkan Menteri Urusan Strategis, Ron Dermer, dan kepala Dewan Keamanan Nasional, Tzachi Hanegbi, ke Amerika Serikat," kata kantor Netanyahu dalam pernyataannya.
Pernyataan tersebut mengindikasikan perwakilan tentara Israel akan menemani delegasi ke Washington.
“Netanyahu menegaskan bahwa dia bertekad untuk bekerja di Rafah untuk sepenuhnya menghilangkan sisa brigade Hamas, sambil memberikan solusi kemanusiaan kepada penduduk sipil,” lanjutnya.
Israel akan Kirim Tim Khusus ke AS
Kemarin, juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan para pejabat AS dan Israel akan bertemu di Washington pada awal minggu depan untuk membahas rencana operasi militer Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan.
Dia menunjukkan adanya kekhawatiran besar tentang laporan kelaparan yang akan terjadi di Jalur Gaza.
"Presiden AS Joe Biden meminta Netanyahu untuk mengirim tim tingkat tinggi yang mencakup pejabat militer, intelijen, dan pekerja kemanusiaan ke Washington untuk mengadakan diskusi ekstensif dalam beberapa hari mendatang," kata Karine Jean-Pierre.
Juru bicara Gedung Putih menjelaskan rinciannya masih dipersiapkan, namun pertemuan kemungkinan akan digelar awal pekan depan.
AS akan Beri Alternatif Invasi Israel di Rafah
Surat kabar Israel, Walla, melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, sedang mempertimbangkan beberapa alternatif selain serangan darat ke Rafah, Jalur Gaza selatan.
"Beberapa alternatif akan dipresentasikan melalui kunjungan pejabat tinggi Israel, yang merupakan delegasi yang dikirim oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih minggu depan," lapor Walla, Rabu (20/3/2024).
Dalam beberapa hari terakhir, Gedung Putih membahas beberapa alternatif selain invasi langsung Israel ke Rafah.
Seorang pejabat AS mengatakan salah satu gagasan yang diusulkan adalah menunda operasi darat di Rafah selama beberapa bulan untuk menstabilkan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Termasuk membangun tempat perlindungan untuk warga Palestina.
Gagasan lain yang diusulkan adalah pengamanan perbatasan Mesir dan Gaza pada tahap pertama.
Pejabat tersebut juga mengusulkan rencana bersama Amerika-Israel-Mesir untuk menghancurkan terowongan yang diduga digunakan Hamas di bawah poros Philadelphia.

Jumlah korban
Agresi Israel masih berlanjut di Jalur Gaza, tercatat ada 31.819 kematian warga Palestina dan 73.934 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (20/3/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #netanyahu #utus #senior #temui #biden #akan #beri #alternatif #agresi #israel #rafah