Hizbullah Tantang Netanyahu Jika Israel Invasi Rafah dan Sebut AS Munafik
Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah menyampaikan pidato di televisi untuk menandai peringatan perang tahun 2006 dengan Israel pada 12 Juli 2023. --- Nasrallah menyebut Netanyahu kalah dan AS bersikap munafik. 
11:10
14 Maret 2024

Hizbullah Tantang Netanyahu Jika Israel Invasi Rafah dan Sebut AS Munafik

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan tetap kalah jika pasukan Israel menginvasi Rafah, Jalur Gaza selatan.

Menurutnya, klaim Netanyahu untuk menghancurkan Hamas di Rafah adalah keliru.

Israel tetap kalah karena tidak akan mampu melenyapkan Hamas atau faksi perlawanan lainnya, menurut pejabat tersebut.

“Salah satu tanda kemenangan dan kekalahan Israel adalah ketidakmampuannya melenyapkan gerakan Hamas," katanya dalam pidato, Rabu (13/3/2024) malam.

"Bulan ini, Netanyahu berdiri dan berkata: Jika kita tidak pergi ke Rafah, kita akan kalah perang. Saya katakan bahwa jika Anda pergi ke Rafah, Anda akan kalah perang, dan Anda tidak dapat melenyapkan Hamas atau faksi perlawanan lain," lanjutnya.

"Meski terjadi pembantaian dan kelaparan. Rakyat Gaza masih mendukung perlawanan," tambahnya.

Senior Hizbullah itu menegaskan perlawanan rakyat Palestina masih membara ketika memasuki bulan keenam.

“Kita telah memasuki bulan keenam perang di Gaza dan front yang mendukungnya, dan Gaza masih melakukan perlawanan dengan berani dengan perlawanan dan rakyatnya, karena ketabahan mereka hampir mencapai sebuah keajaiban," katanya.

Dia menekankan apa yang terjadi di Gaza adalah pelajaran bagi dunia.

Ia menekankan, Hamas dan faksi perlawanan lainnya di Palestina hanya menginginkan berhentinya agresi dalam proses negosiasi yang masih berlangsung.

"Hamas, yang melakukan negosiasi atas nama perlawanan, tidak bernegosiasi dari posisi lemah, melainkan menetapkan kondisi. Semua faksi Palestina dan keinginan rakyat Gaza sepakat untuk menghentikan agresi dan bukan gencatan senjata sementara," katanya, dikutip dari Al Arabi.

Hizbullah: AS Munafik

Dalam hal ini, ia meminta Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu utama Israel untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya.

“Apakah ada orang yang percaya bahwa Presiden AS Joe Biden tidak dapat menghentikan perang di Gaza? Sebaliknya, ia mampu, dengan satu goresan pena, menghentikan agresi terhadap Gaza, baik di Dewan Keamanan atau di tempat lain," katanya.

Ia menyebut AS munafik dengan memberi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza tetapi juga masih mengirim senjata ke Israel.

“Apa yang terjadi dengan memberikan sejumlah bantuan ke Gaza bukan hanya kemunafikan, tetapi juga kebodohan Amerika,” katanya.

"Apa yang diperlukan pemerintah Amerika adalah menghentikan agresi terhadap Gaza," tegasnya, dikutip dari Al Jazeera.

Tentara Israel Rugi Besar

Nasrallah juga mengklaim kerugian besar yang diderita Israel dalam pertempuran melawan Hizbullah di perbatasan Israel utara-Lebanon selatan.

"Jumlah korban tewas sangat besar dan jauh lebih besar dari yang diumumkan dan kerugian ekonomi (Hizbullah) di Lebanon selatan tidak sebanding dengan kerugian besar pendudukan (Israel) di front utara," katanya.

Menurutnya, front Israel melawan Hizbullah tersebut memiliki peran yang penting.

Hizbullah berulang kali mengatakan bahwa menghentikan serangannya terhadap Israel terkait dengan tercapainya gencatan senjata di Gaza.

Hizbullah bergabung dengan perlawanan melawan Israel dan menyatakan solidaritasnya untuk warga Palestina di Jalur Gaza dengan menyerang Israel melalui basisinya di Lebanon selatan sejak Minggu (8/10/2023).

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 31.272 jiwa dan 73.024 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (14/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #hizbullah #tantang #netanyahu #jika #israel #invasi #rafah #sebut #munafik

KOMENTAR