Naim Qassem
Wakil Sekjen Hizbullah Naim Qassem tak sebut gencatan senjata Israel-Hamas dalam pidatonya pada Selasa (8/10/2024), sebagai syarat Hizbullah mundur dari perlawanan terhadap Israel. Inilah profil Naim Qassem, yang kini ditunjuk sebagai pemimpin Hizbullah. 
11:00
30 Oktober 2024

Naim Qassem

Milisi Hizbullah di Lebanon menunjuk Sheik Naim Qassem sebagai pemimpin baru mereka pada Selasa (29/10/2024).

"Qassem terpilih untuk menduduki jabatan tersebut karena kepatuhannya terhadap prinsip dan tujuan Hizbullah," demikian pernyataan Hizbullah, dikutip dari CNN.

Sebelum menempati posisi puncak Hizbullah, Naim yang saat ini berusia 71 tahun tersebut menjabat sebagai wakil pemimpin Hizbullah.

Qassem menjadi ketua baru Hizbullah menggantikan Hasan Nasrallah yang tewas dibunuh Israel dalam sebuah serangan di Beirut, bulan lalu.

Sebenarnya, Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Hashem Safieddine, awalnya diperkirakan akan menggantikan Nasrallah, CNBC melaporkan.

Akan tetapi, dia juga terbunuh dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut tak lama setelah pembunuhan Nasrallah.

Selengkapnya inilah profilnya.

Profil dan Sosok

Pria berusia 71 tahun ini adalah wakil sekretaris jenderal Hizbullah, dan sering disebut sebagai "orang nomor dua" dalam gerakan tersebut.


Ia dilahirkan di Kfar Kila, provinsi Nabatieh, sebuah desa di Lebanon selatan yang telah mengalami banyak serangan Israel, terutama sejak Oktober lalu.

Qassem memiliki sejarah panjang dalam aktivisme politik Syiah.

Sejak kematian Nasrallah akibat gempuran udara Israel pada 27 September, Qassem tiga kali tampil di televisi.

Ia berbicara dalam bahasa Arab yang lebih formal daripada bahasa Lebanon sehari-hari yang disukai Nasrallah.

Pada tahun 1970-an, ia bergabung dengan Gerakan Orang-Orang yang Dirampas milik mendiang Imam Musa al-Sadr, yang akhirnya menjadi bagian dari Gerakan Amal, sebuah kelompok Syiah di Lebanon.

Ia kemudian meninggalkan Amal dan membantu mendirikan Hizbullah pada awal tahun 1980-an, menjadi salah satu ulama pendiri kelompok tersebut.

Salah satu mentor agama Qassem adalah Ayatollah Mohammad Hussein Fadlallah yang sangat dihormati, dan Qassem sendiri telah mengajar kelas agama selama beberapa dekade di Beirut.

Sifat rahasia kelompok seperti Hizbullah berarti tidak semua perannya dalam organisasi tersebut diketahui publik.

Namun, pada satu titik, ia mengawasi sebagian jaringan pendidikan Hizbullah dan juga terlibat dalam pengawasan kegiatan parlemen kelompok tersebut.

Qassem terpilih sebagai wakil sekretaris jenderal pada tahun 1991, di bawah Sekretaris Jenderal saat itu Abbas al-Musawi, yang juga dibunuh oleh Israel.

Dia telah memainkan peran penting di hadapan publik di Hizbullah selama bertahun-tahun, dan juga merupakan anggota Dewan Syura kelompok tersebut.

Ia terkenal karena menerbitkan buku berjudul, Hezbollah, the Story from Within, pada tahun 2005, yang diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.

Dengan karisma dan kemampuan berbicara yang tidak sebaik Nasrallah, Qassem menyatakan bahwa kelompok tersebut akan segera mencari pengganti Nasrallah yang telah tewas.

Ia menyatakan bahwa kemampuan militer Hizbullah masih terjaga dan mendukung upaya juru bicara parlemen, Nabih Berri, untuk memediasi gencatan senjata.

Dalam pidato terakhirnya pada 15 Oktober, Qassem menyatakan bahwa gencatan senjata adalah satu-satunya cara bagi Israel untuk memastikan kembalinya penduduknya ke wilayah utara.

Biodata

Nama: Naim Qassem

Profesi: Ulama dan Politikus Syiah Lebanon

Jabatan: Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah. Wikipedia

Kelahiran: 1953, Kfar Fila, Lebanon

Usia: 71 tahun

Partai: Hizbullah

Pendidikan: Lebanese University - Hadat Campus

Kebangsaan: Lebanon

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #naim #qassem

KOMENTAR