Sisa Kapal Militer Rusia yang Terlihat di Teluk Streletska, Detik-detik Sebelum Ukraina Menyerang
Agen Atesh telah melacak kapal militer Rusia terakhir di Teluk Streltska, Sevastopol. Partisan Ukraina dari gerakan Atesh telah melakukan pengintaian terhadap tempat berlabuh kapal perang Rusia di Sevastopol selama sepekan 
16:40
29 Oktober 2024

Sisa Kapal Militer Rusia yang Terlihat di Teluk Streletska, Detik-detik Sebelum Ukraina Menyerang

- Partisan Ukraina dari gerakan Atesh telah melakukan pengintaian terhadap tempat berlabuh kapal perang Rusia di Sevastopol selama sepekan.

Hal ini diberitakan Defence Express, pada Senin (28/10/2024).

Menurut unggahan Atesh di Telegram, puluhan foto diambil dan dianalisis kekuatan apa saja yang saat ini berada di Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol dan di Krimea secara keseluruhan.

Di Teluk Streletska, para partisan mencatat tiga kapal tempur, kapal tunda SB-36 dan kapal tunda penyelamat Shakhter.

Diketahui bahwa semua kapal tersebut secara aktif digunakan oleh penjajah Rusia untuk keperluan militer.

"Namun, ini hanya sebagian kecil dari armada yang bermarkas di sini sebelum Pasukan Pertahanan Ukraina memulai serangan aktif dan efektif. Para agen gerakan kami telah memainkan peran yang tidak kecil di sini," bunyi pernyataan tersebut.

Atesh melaporkan bahwa informasi yang dikumpulkan sangat berharga bagi tentara Ukraina.

Informasi tersebut akan digunakan untuk menghancurkan sisa-sisa armada pendudukan.

Pasukan Korea Utara di Rusia


Badan Intelijen Militer Ukraina (HUR) melaporkan bahwa Rusia telah mulai mengangkut tentara-tentara Korea Utara ke garis depan.

Namun Rusia dilaporkan mengangkut tentara-tentara Korut ini menggunakan truk sipil.

"Rusia mengangkut tentara Korea Utara ke garis depan melalui truk dengan pelat nomor sipil," kata HUR pada Minggu (27/10/2024), dikutip dari Kyivindependent.

Pernyataan ini menyusul laporan di mana polisi Rusia telah menghentikan sebuah truk berisi tentara-tentara Korut.

"Petugas polisi Rusia pada 27 Oktober menghentikan truk Kamaz dengan pelat nomor sipil di jalan raya Kursk-Voronezh, kata HUR melalui saluran Telegram resminya.

Namun supir dari truk tersebut diketahui tidak memiliki identitas tempur.

HUR juga mengklaim mendapat laporan dari radio yang mereka sadap.

Menurut radio tersebut, petugas Brigade Marinir Terpisah ke-810 Rusia tengah berupaya menyelesaikan masalah truk yang berhenti.

Dari rekaman, terdengar mereka sedang menunggu truk Kamaz itu.

Rekaman itu juga memperlihatkan petugas Rusia yang sedang bertanya-tanya mengapa truk tersebut berhenti di jalan raya Kursk-Voronez.

Laporan HUR ini senada dengan pengumuman Presiden Volodymyr Zelensky pada 25 Oktober bahwa Rusia berencana untuk mengirim tentara Korea Utara pertama ke zona pertempuran pada 27-28 Oktober.

Rusia dan Korea Utara Tak Menyangkal

Pengiriman pasukan Korea Utara ini sebelumnya dibantah oleh perwakilan Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Namun dalam beberapa hari terakhir, penyangkalan tersebut menjadi pembenaran.

Saat ditanya tentang keberadaan tentara Korea Utara di wilayahnya, presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya tidak membantah atau membenarkan laporan terkait kehadiran pasukan Korea Utara di Rusia.

"Citra itu adalah hal yang serius. jika memang ada citra, itu mencerminkan sesuatu," kata Putin, tanpa mengonfirmasi atau membantah klaim tersebut.

Sementara kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan pada 25 Oktober bahwa setiap keputusan untuk mengirim pasukan ke Rusia akan mematuhi hukum internasional.

Jumlah Pasukan Korea Utara yang Dikirim ke Rusia

Jumlah tentara Korea Utara yang dikirimkan ke Rusia berbeda-beda menurut beberapa versi.

Menurut pejabat AS, Korea Utara diperkirakan mengerahkan sekitar 3.000 pasukan.

Namun jumlah tersebut diperkirakan bisa lebih banyak.

Sementara Intelijen Korea Selatan mengatakan sekitar 10.000 pasukan Korea Utara dikerahkan untuk membantu Rusia pada bulan Desember.

Terakhir, Kyiv mengatakan bahwa Pyongyang telah mengirim hampir 12.000 pasukan.

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-979:

  1. Di kota Kryvyi Rih, Ukraina bagian tengah, rudal Rusia menghantam gedung hunian tiga lantai, menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya 11 orang.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyesalkan serangan terhadap kota kelahirannya, serta terhadap Kharkiv. Ia menyerukan upaya baru untuk memaksa Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan perang.

  2. Di wilayah Kherson selatan, serangan pesawat nirawak menewaskan seorang petugas medis, kata gubernur daerah tersebut.

    Tiga orang tewas di wilayah Kherson pada hari Minggu.

  3. Tentara Rusia maju 478 km persegi ke wilayah Ukraina pada bulan Oktober, sebuah rekor sejak Maret 2022 pada minggu-minggu pertama perang, menurut analisis AFP atas data dari Institut Studi Perang (ISW).

    Dua pertiga dari perolehan wilayah Rusia yang dihitung oleh kantor berita tersebut berada di wilayah Donetsk timur.

    Pasukan Rusia berada beberapa kilometer dari Pokrovsk, yang mereka dekati dari selatan dan timur.

    Mereka juga telah memperoleh wilayah di utara garis depan, setelah merebut lebih dari 40 km persegi di dekat Kupiansk.

  4. Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, meninggalkan Pyongyang pada Senin untuk mengunjungi Rusia, kata media pemerintah KCNA pada Selasa.

    Hal itu terjadi setelah kepala NATO, Mark Rutte mengatakan, setelah pengarahan dengan pejabat intelijen Korea Selatan bahwa ia dapat mengonfirmasi bahwa unit militer Korea Utara telah dikerahkan di wilayah Kursk di Rusia bagian barat, tempat pasukan Ukraina menduduki wilayah tersebut.

    Ia menyebut keterlibatan rezim Kim Jong-un sebagai "ekspansi berbahaya dari perang Rusia" dan "tanda keputusasaan Putin yang semakin meningkat".

    Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-978: Pasukan Rusia Gagalkan Upaya Serangan Perbatasan oleh Ukraina

  5. Zelenskyy pada Senin (28/10/2024) mengatakan bahwa ia memperkirakan 12.000 tentara Korea Utara akan berada di wilayah Rusia "segera" saat ia bertemu dengan para pemimpin Nordik di Islandia.

    Ia memperingatkan bahwa sekitar 3.000 tentara dan perwira Korea Utara "sudah berada di wilayah Rusia" dan Rusia akan menggunakan mereka dalam perangnya di Ukraina.

  6. Pentagon mengatakan Korea Utara telah mengirim 10.000 tentara ke Rusia timur, naik dari perkiraan sebelumnya sebanyak 3.000.

    Presiden AS, Joe Biden, menyebut situasi itu "sangat berbahaya".

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller mengatakan Washington juga telah menjelaskan kepada China kekhawatirannya tentang hal itu.

    "China seharusnya khawatir tentang tindakan destabilisasi ini oleh dua tetangganya, Rusia dan Korea Utara".

  7. Inggris pada hari Senin (28/10/2024) menjatuhkan sanksi kepada tiga lembaga Rusia dan tiga tokoh senior di lembaga tersebut yang dikatakan berusaha menggunakan disinformasi untuk "melemahkan dan mengacaukan Ukraina dan demokrasinya".

    Kementerian luar negeri Inggris mengatakan Badan Desain Sosial dan perusahaan mitranya Structura telah berupaya melakukan serangkaian "operasi interferensi" yang dirancang untuk melemahkan dukungan internasional bagi Ukraina.

  8. Kroasia akan membeli hingga 50 tank Leopard dari Jerman dalam transaksi yang mencakup pengiriman beberapa tank lama dan peralatan militer lainnya ke Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Kroasia pada hari Senin (28/10/2024).

    Kementerian tersebut menambahkan bahwa nilai tank dan peralatan lama buatan Eropa Timur akan dikurangi dari total harga tank Leopard 2A8 baru yang akan dibeli Kroasia.

    Sejak dimulainya invasi Rusia pada bulan Februari 2022, Kroasia telah mengirimkan bantuan militer senilai lebih dari €200 juta ke Ukraina.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Farrah Putri, Andari Wulan Nugrahani)

Artikel Lain Terkait Konflik Rusia vs Ukraina dan Korea Utara

Tag:  #sisa #kapal #militer #rusia #yang #terlihat #teluk #streletska #detik #detik #sebelum #ukraina #menyerang

KOMENTAR