Terungkap, Syarat-syarat dalam Gencatan Senjata di Gaza yang Disebut Telah Disetujui Israel
Seorang anak berdiri di dalam gedung yang rusak, menatap masjid Al-Faruq, yang diratakan oleh pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada hari berkabut pada 25 Februari 2024. 
16:30
27 Pebruari 2024

Terungkap, Syarat-syarat dalam Gencatan Senjata di Gaza yang Disebut Telah Disetujui Israel

– Gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas disebut segera tercapai.

Ada sejumlah syarat yang diajukan dalam gencatan senjata Israel-Hamas.

Menurut narasumber yang didapatkan Al Jazeera, Israel menyepakati sejumlah syarat tersebut.

Dikutip dari Palestine Chronicle, syarat itu ialah: 

  1. meningkatkan masuknya bantuan
  2. mengizinkan adanya rumah sementara di Gaza.
  3. mengizinkan masuknya mesin dan alat berat,
  4. pemindahan pasukan Israel ke luar area padat penduduk,
  5. menghentikan pengintaian dari udara selama 8 jam sehari.

Di samping itu, narasumber tersebut juga berujar bahwa Israel sepakat untuk membebaskan 400 warga Palestina yang ditahan. Di antara mereka ada pejabat tinggi.

Ratusan warga itu akan ditukar dengan 40 warga Israel yang disandera, termasuk wanita dan lansia.

Negara Yahudi itu juga setuju untuk membebaskan para tahanan yang ditangkapnya setelah pembebasan mereka menyusul kesepakatan Gilad Shalit tahun 2011.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan, pengembalian warga sipil ke Gaza utara hanya akan terjadi setelah semua warga Israel yang ditahan Hamas dibebaskan.

Perkembangan situasi itu terjadi setelah Dewan Perang Israel mengirimkan utusan ke Paris guna kembali merundingkan pertukaran sandera.

Israel memperkirakan jumlah warganya yang ditahan Hamas di Gaza sekitar 134, termasuk para tentara.

Di sisi lain, Israel kini dilaporkan menahan setidaknya 8.800 warga Palestina.

Mesir dan dan Qatar yang menjadi juru penengah telah berhasil mewujudkan gencatan senjata sementara tanggal 24 November 2023.

Selama gencatan itu, ada 240 warga Palestina yang dibebaskan oleh Israel.

Mereka ditukar dengan lebih dari 100 orang yang ditahan di Gaza. Dari jumlah itu ada sekitar 80 warga Israel.

Biden berharap gencatan senjata segera tercapai

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap gencatan senjata Israel-Hamas bisa terwujud Senin pekan depan.

Hal itu disampaikannya di New York pada Senin (26/2/2024) kemarin, tatkala media Israel melaporkan bahwa utusannya telah melawat ke Qatar untuk melakukan pembicaraan intensif.

Tujuan pembicaraan itu untuk mengupayakan penghentian perang antara Israel dan Hamas selama enam minggu dan masuknya bantuan ke Gaza.

Ketika ditanya kapan gencatan senjata terwujud, dia berharap hal itu terjadi dalam beberapa hari mendatang.

“Jadi, saya berharap [terjadi] pada awa pekan itu, pada akhir pekan itu,” ujar Biden.

“Penasihat keamanan saya berkata kepada saya bahwa kita sudah dekat. Kita sudah dekat. Kita belum selesai. Harapan saya ialah pada hari Senin kita melihat gencatan senjata,” katanya menambahkan.

Belakangan ini AS makin menekan Israel agar bersedia menyepakati syarat gencatan senjata.

Ucapan terbaru Biden itu disebut bisa menjadi pesan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sebelumnya, Biden menyebut bahwa Israel setuju untuk menghentikan aktivitas militer di Gaza pada bulan Ramadan.

“Ramadan akan datang dan sudah ada kesepakatan dari Israel bahwa mereka juga tidak akan terlibat dalam aktivitas [militer] selama Ramadan, untuk memberi kita waktu demi membebaskan semua sandera,” ucap politikus Partai Demokrat itu.

Kemudian, Biden memperingatkan bahwa Israel berisiko kehilangan dukungan internasional karena banyaknya korban jiwa di pihak Palestina.

Biden berujar satu-satunya cara agar Israel bisa bertahan ialah menyetujui kesepakatan yang akan memberikan kedamaian bagi Israel dan Palestina.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #terungkap #syarat #syarat #dalam #gencatan #senjata #gaza #yang #disebut #telah #disetujui #israel

KOMENTAR