Houthi Rekrut 200 Ribu Pasukan Tambahan, Siap Gempur Kapal-kapal Israel di Laut Merah
Houthi Yaman telah merekrut 2.000 pasukan baru untuk membantu melancarkan serangan ke kapal-kapal dagang yang terafiliasi dengan Israel dan sekutunya di Laut Merah. 
09:30
24 Februari 2024

Houthi Rekrut 200 Ribu Pasukan Tambahan, Siap Gempur Kapal-kapal Israel di Laut Merah

Kelompok Houthi di Yaman mengibarkan bendera perang melawan Amerika Serikat, Israel dan Sekutunya di Laut Merah.

Dalam pengumuman terbarunya, Houthi Yaman telah merekrut 2.000 pasukan baru untuk membantu melancarkan serangan ke kapal-kapal dagang yang terafiliasi dengan Israel dan sekutunya di Laut Merah.

“Sebagai tanda solidaritas terhadap Gaza dan Hamas, Houthi telah merekrut dan melatih lebih dari 200.000 pejuang baru sejak kelompok tersebut memulai aksinya di Laut Merah untuk mendukung Palestina, kata juru bicara Houthi.

Rekrutmen ini dilakukan Houthi sejalan dengan misi pejuang pro-Palestina asal Yaman itu untuk menekan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu agar menarik pasukan dan menghentikan serangan di Gaza.

Selain memperkuat pertahanan di kawasan Laut Merah, pasukan baru Houthi kabarnya akan ditugaskan di tempat strategis seperti Provinsi Marib, yang kaya sumber daya alam seperti cadangan gas dan minyak.

Terlebih Provinsi Marib saat ini masih belum dikuasai sepenuhnya oleh Houthi, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Menurut catatan peneliti dari Pusat Studi Strategis Sanaa, Abdulghani Al Iryani, rekrutmen pertama kali dilakukan pejuang Houthi pasca Amerika dan para sekutunya melancarkan serangan udara.

Sejak saat itu Houthi aktif menambah basis pasukannya hingga mencapai 37.000 pejuang.

Kemudian pada 12 Februari kemarin, Houthi kembali merekrut pejuang baru sekitar 150.000 orang untuk menghancurkan ekonomi Israel serta pendukung utamanya, AS lewat serangan rudal yang menargetkan kapal dagang di Laut Merah.

Mahasiswa yang direkrut ke dalam kelompok pemberontak Huthi Yaman mengangkat senapan otomatis saat mereka mengambil bagian dalam unjuk rasa mendukung Palestina dan melawan AS, Inggris dan Israel di kampus universitas di Sanaa pada 21 Februari 2024, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Gerakan Israel dan Hamas di Gaza.
 (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) Mahasiswa yang direkrut ke dalam kelompok pemberontak Huthi Yaman mengangkat senapan otomatis saat mereka mengambil bagian dalam unjuk rasa mendukung Palestina dan melawan AS, Inggris dan Israel di kampus universitas di Sanaa pada 21 Februari 2024, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Gerakan Israel dan Hamas di Gaza. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) (AFP/MOHAMMED HUWAIS)

Sejak Houthi aktif melakukan serangan yang menargetkan kapal dagang asal Israel, negara Zionis ini merugi 3 miliar dolar AS akibat terputusnya jalur Laut Merah dan Laut Arab.

Biaya impor barang yang mereka harus tanggung melonjak naik hingga keuntungan  terpangkas sebanyak 85 persen.

Houthi Juga Kerahkan 'Senjata Kapal Selam' ke Laut Merah

Tak hanya melakukan rekrutmen massal, untuk meningkatkan kekuatan dalam menghadapi pasukan Israel dan Amerika, kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran juga turut menggandakan alat tempur.

Seperti baru-baru ini pemimpin kelompok itu memperkenalkan "senjata kapal selam", sebagai bentuk solidaritas yang berkelanjutan terhadap warga Palestina dalam perang Gaza.

“Kami memperkenalkan senjata kapal selam dalam konfrontasi di Laut Merah, dan senjata itu adalah senjata yang membuat musuh cemas,” ujar al-Houthi dikutip dari Mehr News.

Sebelumnya, dua rudal Houthi dilaporkan membakar sebuah kapal sekitar 70 mil laut tenggara Aden, Yaman, kata badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO).

Kapal dan awaknya dinyatakan selamat dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya.

Namun akibat serangan rudal itu kapal kargo Rubymar berbendera Belize asal Inggris mengalami kerusakan parah, terpaksa berhenti beroperasi dan berisiko tenggelam.

Editor: Choirul Arifin

Tag:  #houthi #rekrut #ribu #pasukan #tambahan #siap #gempur #kapal #kapal #israel #laut #merah

KOMENTAR