Taktik Baru Kejutkan Israel, Operasi Penembakan Ma'ale Adumim Tewaskan Pemukim Yahudi Saat Kemacetan
OLAH TKP - Polisi Israel melakukan olah tempat kejadian perkara operasi penyerangan oleh warga Palestina ke pemukim Israel di Maale Adumim, Tepi Barat Kamis (22/2/2024). 
18:00
22 Februari 2024

Taktik Baru Kejutkan Israel, Operasi Penembakan Ma'ale Adumim Tewaskan Pemukim Yahudi Saat Kemacetan

Eskalasi kekerasan di wilayah Tepi Barat, Palestina yang diduduki semakin memanas seiring mulai gencarnya serangan-serangan sporadis warga Palestina terhadap aksi represif Tentara IDF dan pemukim Yahudi Israel.

Setelah serangan di Ashkelon, serangan terbaru dilaporkan di area pemukiman Yahudi, Ma'ale Adumim, Tepi Barat.

Pada serangan itu, seorang pemukim Israel tewas.

"Delapan lainnya terluka dalam operasi penembakan di Ma'ale Adumim," menurut pernyataan palang merah Israel, Magen David Adom, Kamis (22/2/2024).

Tiga dari cedera tersebut dikategorikan kritis, sementara tiga lainnya dikategorikan sebagai cedera sedang.

Media Israel melaporkan kalau warga Palestina yang melakukan operasi penyerangan tersebut keluar dari mobil dan menembaki kendaraan yang terjebak dalam kemacetan lalu lintas di daerah tersebut.

Media Israel menyebutkan, satu di antara warga Palestina yang melakukan operasi tersebut dengan sengaja bertabrakan dengan kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Kemudian, ketiganya melepaskan tembakan menggunakan "senjata otomatis" dan pistol ke arah pemukim Israel yang menunggu kemacetan lalu lintas dalam perjalanan mereka ke Yerusalem (Al-Quds yang diduduki).

Mengomentari insiden tersebut, juru bicara kepolisian Israel mengatakan bahwa insiden tersebut belum berakhir dan area tersebut sedang disisir untuk kemungkinan ada penembak lain yang kabur.

Sementara itu, Polisi Israel menyebut warga Palestina yang melakukan operasi tersebut dipersenjatai dengan senapan serbu, senapan mesin ringan seadanya, dan granat.

Perlu dicatat, pemukiman "Ma'ale Adumim" didirikan di atas reruntuhan tanah kota al-Eizariya dan Abu Dis di Palestina.

Seorang tentara Israel berpatroli di kamp pengungsi Jenin, di Tepi Barat yang diduduki pada 29 November 2023, selama operasi militer yang sedang berlangsung di kamp tersebut. Seorang tentara Israel berpatroli di kamp pengungsi Jenin, di Tepi Barat yang diduduki pada 29 November 2023, selama operasi militer yang sedang berlangsung di kamp tersebut. (Zain JAAFAR / AFP)

Taktik Baru Mengejutkan Israel

Atas insiden itu, Media Israel segera mengakui kalau operasi "Ma'ale Adumim" adalah operasi yang sulit diprediksi sebelumnya.

Digambarkan sebagai operasi yang sangat sulit dan kejam, warga Palestina yang melakukan operasi tersebut memanfaatkan kemacetan lalu lintas untuk operasi yang terencana dengan baik.

Menurut media Israel, strategi serangan ini sudah lama tidak terlihat.

Koresponden Channel 13 menyoroti kalau serangan tersebut terjadi meskipun ada peringatan harian dari pihak keamanan dan militer tentang potensi operasi Palestina.

Insiden ini digambarkan sebagai skenario yang sangat ditakuti oleh polisi Israel.

Penembakan di tepi barat OLAH TKP - Polisi Israel melakukan olah tempat kejadian perkara operasi penyerangan oleh warga Palestina ke pemukim Israel di Maale Adumim, Tepi Barat Kamis (22/2/2024).

Dalam perkembangan terbarunya, koresponden Al Mayadeen menegaskan kalau dua warga Palestina yang melakukan operasi tersebut tewas dan yang ketiga terluka parah dan kemudian ditahan.

"Koresponden kami melaporkan bahwa kedua warga Palestina tersebut adalah dua bersaudara dari Beit Lahm," tulis Al mayadeen.

Media Israel juga menyuarakan kekhawatiran tentang potensi kerusuhan di Tepi Barat dan wilayah pendudukan al-Quds (Yerusalem) selama bulan suci Ramadhan, yang akan dimulai pada awal Maret tahun ini.

Bulan suci ini identik dengan beberapa momen yang dirayakan umat Islam.

Media Israel, mengutip lembaga keamanan dan militer di "Tel Aviv", mengantisipasi potensi keterlibatan pasukan keamanan Otoritas Palestina dalam perlawanan terhadap pasukan pendudukan Israel selama bulan suci Ramadhan.

Hal ini terjadi karena Netanyahu akhir-akhir ini menyetujui tuntutan Menteri Kepolisian Israel Itamar Ben-Gvir untuk membatasi akses jamaah dari wilayah pendudukan '48 ke Masjid al-Aqsa selama Ramadhan sementara genosida Israel di Gaza berlanjut selama 139 hari, menewaskan banyak orang, setidaknya 30.000 warga Palestina.

Langkah ini juga sejalan dengan meningkatnya penindasan sistematis terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan, termasuk kampanye penahanan skala besar dan pembunuhan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

(oln/almydn/aja/*)

Tag:  #taktik #baru #kejutkan #israel #operasi #penembakan #maale #adumim #tewaskan #pemukim #yahudi #saat #kemacetan

KOMENTAR