AS: Sistem Anti Rudal THAAD Tiba di Israel, Dipasang untuk Lindungi Tel Aviv dari Serangan Musuh
Anti rudal canggih Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) hadiah dari Amerika Serikat (AS) dilaporkan tiba di Israel, Senin (21/10/2024), untuk melindungi kawasan udaranya dari serangan rudal Hizbullah dan para sekutunya. 
19:20
21 Oktober 2024

AS: Sistem Anti Rudal THAAD Tiba di Israel, Dipasang untuk Lindungi Tel Aviv dari Serangan Musuh

Sistem pertahanan anti rudal canggih Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) hadiah dari Amerika Serikat (AS) dilaporkan tiba di Israel, Senin (21/10/2024).

Informasi ini diungkap langsung oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin, sebelum kedatangannya di Ukraina pada hari Senin.

“Sistem antirudal canggih sekarang sudah berada di tempatnya (Israel),” kata Austin, sebagaimana dikutip dari The Times Of Israel.

Sistem pertahanan canggih ini dikirim AS dengan tujuan membantu Israel meningkatkan pertahanan udara dari serangan musuh.

Mengingat beberapa hari terakhir sistem pertahanan Iron Dome milik Israel telah dibobol oleh serangan milisi Syiah Lebanon, hingga membuat pangkalan militer Israel hancur dan menewaskan empat personel IDF.

AS menolak mengatakan apakah sistem itu sudah beroperasi, tetapi dengan hadirnya alat canggih itu kini Israel memiliki kemampuan untuk melindungi kawasan udaranya dari serangan rudal Hizbullah dan para sekutunya.

"Kami akan melakukan — terus melakukan — semua yang kami bisa untuk meredakan ketegangan dan mudah-mudahan membuat kedua pihak mulai meredakan ketegangan. Jadi, kita lihat saja apa yang terjadi," ujar Austin.

Sementara itu lembaga penyiaran publik Tel Aviv melaporkan bahwa sistem pertahanan rudal THAAD telah mulai beroperasi di Israel sejak Minggu kemarin.


Untuk membantu Israel mengoperasikan alat canggih tersebut, sekitar 100 tentara AS ikut dikerahkan ke Israel.

Rencana pengiriman alat canggih itu muncul kurang dari dua minggu setelah Iran menembakkan ratusan rudal ke Israel pada tanggal 1 Oktober kemarin, sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah serta seorang jenderal Iran.

Spesifikasi THAAD

Berbeda dari alat pencegat rudal pada umumnya, THAAD yang memiliki panjang 6,2 meter, diameter 0,4 meter, dan berat 662 kg diklaim mampu mencegat target yang berada di dalam maupun di luar atmosfer.

Radar Army Navy menjadi salah satu komponen paling unggul dalam sistem rudal THAAD.

Dengan disematkannya radar Army Navy/Transportable Radar Surveillance (AN/TPY-2) THAAD dapat mendeteksi dan melacak rudal musuh pada jarak 870 hingga 3.000 km.

“Sistem THAAD yang akan dikerahkan AS ke Israel memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan sistem lainnya dan menandai sebuah langkah maju,” Mike Hanna dari Al Jazeera melaporkan dari Washington, DC.

Sistem THAAD juga memiliki layered defensive shield atau perisai pertahanan berlapis yang biasa digunakan untuk melindungi situs strategis atau taktis bernilai tinggi seperti lapangan udara atau pusat populasi.

Tidak hanya itu, senjata ini juga mampu menangkal rudal short ranged ballistic missiles (rudal jarak pendek) dan medium ranged ballistic missiles (rudal jarak menengah) dengan metode hit to kill (tabrakan).

Amerika Pemasok Utama Senjata Israel

Bersamaan dengan pengiriman senjata untuk tentara Israel, AS mengatakan pihaknya akan terus mendukung diplomasi dan de-eskalasi di kawasan itu.

Para kritikus telah mencatat bahwa Washington sejauh ini tak hanya memberikan dukungan diplomatik namun juga dukungan militer senilai miliaran dolar kepada Israel.

Adapun bantuan seperti ini diketahui telah disalurkan AS selama puluhan tahun, hingga membuat negeri Paman Sam ini menjadi penyokong utama pendanaan  militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya. 

Untuk membantu pertahanan Israel, setiap tahunnya AS diketahui menyumbangkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS atau setara Rp 60,27 triliun.

Bahkan ketika ketegangan antara Hamas dan Israel berlangsung, AS terus memasok Tel Aviv dengan 21.000 amunisi peluru artileri berukuran 155 mm.

Serta ribuan amunisi penghancur bunker, 200 drone kamikaze dan bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta  dolar atau setara Rp5 triliun.

Sementara menurut catatan The Washington Post, sejak perang Gaza pecah pada 7 oktober silam, Amerika Serikat setidaknya telah menyetujui 100 perjanjian senjata dengan pendudukan Israel.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #sistem #anti #rudal #thaad #tiba #israel #dipasang #untuk #lindungi #aviv #dari #serangan #musuh

KOMENTAR