UNRWA: Serangan Gila Israel Buat 84 Persen Fasilitas Kesehatan Gaza Rusak
Sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu, hampir 84 persen fasilitas kesehatan yang ada di Gaza mengalami kerusakan parah akibat rudal tentara Israel, hingga membuat belasan rumah sakit tutup layanan. 
15:00
8 Februari 2024

UNRWA: Serangan Gila Israel Buat 84 Persen Fasilitas Kesehatan Gaza Rusak

Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) melaporkan hampir 84 persen fasilitas kesehatan di Gaza kini telah rusak parah akibat serangan rudal Israel sejak 7 Oktober 2023.

Tak hanya itu imbas pengeboman yang dilakukan militer Israel secara terus-menerus membuat belasan rumah sakit terpaksa menutup layanannya.

Hingga tersisa 4 dari 22 fasilitas kesehatan UNRWA yang masih beroperasi.

Bahkan dari unggahan foto yang dibagikan UNRWA, RS Sheikh Radwan kini tinggal tersisa puing-puing akibat serangan Israel di Gaza utara.

Dalam unggahan tersebut tampak seluruh kaca penutup ruangan lantai 1 pecah, sedangkan banguanan di lantai 4 dari RS Sheikh Radwan rusak parah.

"Karena pemboman yang terus berlanjut dan pembatasan akses, hanya 4 dari 22 fasilitas kesehatan UNRWA yang masih beroperasi,'' ujar badan PBB itu dalam pernyataannya di X dikutip dari Almayadeen.

Pemerintah Palestina tak merinci berapa total kerugian yang dialami negaranya akibat serangan Israel,.

Namun menurut laporan analis Dana Investasi Palestina, Mohammed Mustafa setidaknya pemerintah pusat perlu menggelontorkan dana sebesar 15 miliar untuk membangun kembali perumahan di Jalur Gaza yang telah hancur.

Angka tersebut menunjukkan biaya rekonstruksi yang jauh lebih besar dibandingkan anggaran untuk membangun kembali Gaza di tahun 2014 silam, tepatnya pasca perang antara Hamas dan Israel pecah selama tujuh minggu.

Saat itu pemerintah Qatar hanya menghabiskan biaya 1 miliar untuk membangun proyek perumahan dan sejumlah fasilitas pendukung untuk warga Palestina yang tinggal di Gaza.

Selain memicu kerusakan bangun dan infrastruktur kesehatan, serangan militer Israel juga telah membuat 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi.

Ratusan ribu orang bahkan harus hidup tanpa tempat berlindung di tengah ancaman krisis akut makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Rumah Sakit di Gaza Krisis

Tak hanya memblokade bantuan kemanusian, militer Israel juga turut menghentikan akses air dan aliran listrik yang masuk ke wilayah Gaza.

Kondisi ini yang kemudian membuat sejumlah rumah sakit termasuk RS Al-Shifa tidak dapat beroperasi secara maksimal. Ini karena sejumlah alat kehilangan fungsi karena terputus dari jaringan listrik.

Situasi yang mendesak juga memaksa para staf untuk menggunakan jarum jahit untuk menjahit luka. Ada pula staf yang membungkus luka bakar besar dengan pakaian alih-alih perban.

Dengan stok dan bantuan yang terbatas, para dokter dan perawat rumah sakit di seluruh Gaza mulai putar otak memanfaatkan peralatan yang ada untuk menyelamatkan korban yang masih hidup.

Dokter-dokter di RS bahkan menggunakan senter di HP untuk menambah cahaya saat menangani pasien.

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, krisis kemanusiaan dan kesehatan yang melanda penduduk Gaza adalah bom waktu yang akan menyebabkan kematian banyak orang karena kelaparan, kehausan, dan wabah penyakit menular.

Korban Tewas di Gaza Bertambah 27.585 Orang

Dalam laporan yang dirilis Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza, pasca perang memasuki hari ke-124 korban tewas mengalami peningkatan mencapai 27.585 orang.

Adapun total korban tewas ini sebagian besar di dominasi oleh anak - anak dan perempuan Gaza.

Sementara itu dalam laporan terpisah Kementerian Kesehatan Gaza mengungkap serangan rudal Israel telah membuat 66.978 orang mengalami luka parah di tengah sulitnya mendapat akses medis.

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #unrwa #serangan #gila #israel #buat #persen #fasilitas #kesehatan #gaza #rusak

KOMENTAR