Pemda Walloon Belgia Tahan Penjualan Senjata ke Israel, IDF Hancurkan Gedung Punya Belgia di Gaza
Berita ini muncul setelah beberapa kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, meminta perdana menteri wilayah Walloon, Elio Di Rupo, untuk membatalkan penjualan senjata.
Amunisi tersebut dikirim ke Israel melalui pelabuhan Antwerp pada November 2023, lapor De Morgen.
“Menurut dokumen resmi, peralatan tersebut tidak ditujukan untuk angkatan bersenjata Israel tetapi untuk diekspor kembali ke Uni Eropa atau Amerika Serikat, sesuai dengan lisensi yang diberikan kepada perusahaan PB Clermont,” kata Christophe Collignon.
Keputusan Di Rupo kabarnya dipengaruhi oleh putusan Mahkamah Internasional (ICJ) baru-baru ini terhadap Israel.
“Perintah Mahkamah Internasional pada tanggal 26 Januari, badan peradilan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, membuat Menteri-Presiden untuk sementara waktu menangguhkan izin yang sah,” Collignon ditambahkan.
Penangguhan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Belgia memanggil duta besar Israel untuk memprotes pemboman Tel Aviv terhadap gedung badan pembangunan Belgia di Kota Gaza pekan lalu.
Brussels mengkritik cara Israel menangani perang di Gaza dan mendorong UE untuk menyerukan gencatan senjata.
Menyusul penangguhan pendanaan oleh Washington untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), Belgia menyatakan akan terus mendukung organisasi tersebut.
“Belgia akan terus membantu warga sipil Palestina dan memastikan bantuan kemanusiaan sampai ke mereka,” kata Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib bulan ini.
Keputusan pemerintah Walloon ini diambil setelah unit penerbangan perusahaan investasi Jepang Itochu Corporation mengatakan pada hari Senin bahwa mereka akan mengakhiri kerja samanya dengan pembuat senjata Israel Elbit Systems pada akhir Februari.
Keputusan ICJ juga mempengaruhi keputusan Itochu.
(Sumber: The Cradle)
Tag: #pemda #walloon #belgia #tahan #penjualan #senjata #israel #hancurkan #gedung #punya #belgia #gaza