



Israel Buka Dua Jalur Bantuan ke Gaza, Namun Rafah Tetap Tertutup: Hamas Sebut Kebijakan Setengah Hati
- Di tengah meningkatnya tekanan internasional, Israel akhirnya mengizinkan kembali masuknya truk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui dua titik perbatasan, Kerem Shalom dan Kissufim pada Senin (21/10).
Namun, keputusan itu belum mencakup pembukaan perbatasan Rafah yang hingga kini tetap tertutup rapat di bawah kendali militer Zionis Israel.
Langkah tersebut diumumkan setelah laporan media Israel menyebutkan bahwa otoritas pendudukan telah berjanji kepada Amerika Serikat untuk melonggarkan jalur distribusi bantuan kemanusiaan.
Sebelumnya, mengutip Al-Jazeera, seorang pejabat AS mengkonfirmasi adanya komitmen itu kepada Channel 12, meski tanpa penjelasan detail mengenai tenggat waktu atau jumlah bantuan yang diizinkan masuk.
Sementara itu, Mesir terus melanjutkan upaya kemanusiaan untuk membantu warga Gaza. Pada hari yang sama, Palang Merah Mesir (Egyptian Red Crescent) memberangkatkan konvoi kemanusiaan ke-54 bertajuk 'Zad Al-Ezza... From Egypt to Gaza' yang membawa lebih dari 9.000 ton bantuan mendesak.
Dilansir dari Egypt Today, konvoi tersebut terdiri atas 4.000 ton paket pangan, 3.000 ton perlengkapan medis dan bantuan darurat, serta lebih dari 2.300 ton bahan bakar.
Sejak diluncurkan pada 27 Juli, inisiatif ini telah menyalurkan ribuan ton bantuan, mulai dari bahan pokok, susu bayi, obat-obatan, hingga perlengkapan perawatan pribadi.
Palang Merah Mesir menyatakan, pihaknya tidak pernah menutup sisi perbatasan Rafah dan tetap beroperasi penuh di seluruh pusat logistik. Dengan dukungan sekitar 35.000 relawan, lembaga tersebut telah mengoordinasikan penyaluran lebih dari setengah juta ton bantuan ke Gaza sejak awal krisis.
Namun, Hamas menilai kebijakan Israel membuka dua jalur baru tanpa mencabut blokade di Rafah sebagai langkah setengah hati. Dalam pernyataannya, kelompok itu menegaskan bahwa penutupan Rafah melanggar kesepakatan gencatan senjata dan memperburuk kondisi kemanusiaan di lapangan.
“Penutupan Rafah menghalangi evakuasi korban luka dan distribusi bantuan vital yang menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata,” bunyi pernyataan resmi Hamas. Mereka juga menuding Israel mencari alasan untuk menunda pemulihan dan pertukaran sandera.
Meski bantuan mulai mengalir kembali dari Mesir dan sebagian dari wilayah Israel, banyak pihak menilai langkah tersebut belum cukup menjawab krisis kemanusiaan yang kian memburuk. Ribuan warga sipil masih terjebak tanpa akses medis dan kebutuhan dasar, sementara implementasi penuh gencatan senjata masih jauh dari harapan.
Tag: #israel #buka #jalur #bantuan #gaza #namun #rafah #tetap #tertutup #hamas #sebut #kebijakan #setengah #hati