Israel Izinkan Masjid Al-Aqsa Dipakai Tempat Pernikahan Pemukim Yahudi, Dikawal Pasukan Bersenjata, Umat Islam Mengecam
Dome of The Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerussalem. Israel kini izinkan pemukim Yahudi menggelar pernikahan di kompleks masjid ini. (Pexels)
15:54
1 Juli 2025

Israel Izinkan Masjid Al-Aqsa Dipakai Tempat Pernikahan Pemukim Yahudi, Dikawal Pasukan Bersenjata, Umat Islam Mengecam

- Dunia Islam kembali diguncang oleh langkah kontroversial terbaru dari rezim pendudukan Israel.

Pada Senin (1/7), otoritas Israel secara terang-terangan mengizinkan upacara pernikahan bagi pemukim Yahudi di dalam kompleks suci Masjid Al-Aqsa, wilayah yang selama ini menjadi simbol spiritual dan politik umat Islam.

Peristiwa ini sontak memicu kemarahan dan kecaman keras dari otoritas Palestina. Pemerintah Provinsi Yerusalem menyebut tindakan tersebut sebagai “provokatif dan menghina,” serta menuduh Israel sedang berusaha menyulap kawasan suci umat Islam menjadi aula pesta bagi kelompok ekstremis Yahudi.

“Ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap kesucian masjid, provokasi serius terhadap perasaan umat Islam, dan upaya sengaja untuk memaksakan realitas baru yang menghapus identitas Islam dari situs tersebut serta membuka jalan bagi pembagian secara waktu dan ruang,” tegas pernyataan resmi dari Gubernur Yerusalem.

Menurut laporan kantor berita Palestina Wafa, pemukim Yahudi itu datang dengan kawalan ketat dari polisi Israel.

Tak hanya itu, aparat keamanan dilaporkan melarang warga Palestina mendekat atau mengganggu prosesi, memperlihatkan bagaimana kekuatan dipakai untuk memaksakan agenda sepihak.

Langkah ini dianggap sebagai bagian dari upaya sistematis Israel untuk mengubah status quo Masjid Al-Aqsa, situs suci ketiga dalam Islam dan memberlakukan kedaulatan penuh atas kawasan tersebut.

Meskipun secara hukum dan sejarah, pengelolaan Al-Aqsa berada di bawah otoritas Dewan Wakaf Yerusalem yang bernaung di bawah Kementerian Wakaf Yordania.

Aksi semena-mena ini juga dinilai melanggar hukum internasional, dan secara terang-terangan bertentangan dengan resolusi UNESCO tahun 2016. Yang menegaskan bahwa Al-Aqsa adalah situs warisan Islam dan menyerukan perlindungan atas status serta integritasnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, situs suci ini kian sering disusupi oleh kelompok pemukim radikal yang dilindungi pasukan bersenjata Israel dan bahkan diikuti oleh para pejabat sayap kanan pemerintahan Netanyahu.

Langkah terbaru ini bukan sekadar simbol provokasi, tapi dianggap banyak pihak sebagai lonceng peringatan akan kemungkinan pembagian fisik dan waktu Masjid Al-Aqsa.

Hal ini mirip dengan yang terjadi di Masjid Ibrahimi Hebron, di mana umat Islam dan Yahudi dipisahkan secara paksa dalam menjalankan ibadah.

Sementara itu, suara kemarahan terus menggema dari berbagai penjuru dunia Arab dan Islam.

Banyak pihak menyerukan mobilisasi diplomatik dan tekanan internasional agar Israel menghentikan langkah-langkah unilateral yang mengancam eksistensi Masjid Al-Aqsa sebagai simbol Islam dan identitas Palestina.

Editor: Bayu Putra

Tag:  #israel #izinkan #masjid #aqsa #dipakai #tempat #pernikahan #pemukim #yahudi #dikawal #pasukan #bersenjata #umat #islam #mengecam

KOMENTAR