Hiraukan Hukum Internasional, Pemukim Israel Nekat Bangun Pos Ilegal di Tepi Barat
Pemukim Israel melihat setelah tentara Israel dikerahkan menyusul bentrokan dengan warga Palestina (tidak dalam gambar) yang memprotes pemukim yang mendirikan tenda di tanah di desa Halhoul utara Hebron di Tepi Barat yang diduduki, pada 1 Agustus 2023. 
05:50
2 Februari 2024

Hiraukan Hukum Internasional, Pemukim Israel Nekat Bangun Pos Ilegal di Tepi Barat

Pemukim Israel memperluas wilayah dengan mendirikan pos terdepan di dekat kota Al-Bireh di Tepi Barat pada Kamis (1/2/2024).

Kepala kota Sael Kanaan mengatakan tentara pemukim Israel melakukan berbagai upaya untuk menguasai sebagian besar wilayah kota tersebut.

“Para pemukim berusaha menguasai sebagian besar lahan di kota Burqa dekat Al-Bireh," katanya kepada Anadolu.

Ia menjelaskan pos tersebut dibangun oleh pemukim Israel tepat di atas tanah Palestina.

Hingga saat ini, pemukim Israel diketahui telah menguasai 1.000 meter tanah di kota tersebut.

“Para pemukim, yang didukung oleh tentara Israel, telah menguasai sekitar 1.000 dunum (1.000 meter persegi) tanah di kota tersebut,” tambahnya.

Kaanan mengatakan pemukim Israel telah mendirikan 5 pos terdepan di kota Burqa.

Sementara 3 pos lainnya didirikan oleh pemukim Israel di wilayah Tepi Barat lainnya.

Adapun 9 pos tersebut telah didirikan di Tepi Barat secara diam-diam oleh pemukim Israel sejak awal perang.

Sebagian besar pos terdepan baru bersifat primitif.

Menurut laporan The Times of Israel, sebagian besar hanya terdiri dari beberapa tenda dan bendera Israel.

Wilayah Tepi Barat saat ini juga telah dipenuhi oleh pemukim Israel.

Sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di sekitar 300 pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Menurut hukum Internasional, semua pemukiman di wilayah tersebut dianggap ilegal.

Serangan di Tepi Barat Terus Berlanjut

IDF tidak henti meluncurkan serangan di Tepi Barat.

Baru-baru ini, Pasukan Komando Israel menyamar sebagai petugas medis untuk menggerebek rumah sakit Ibnu Sina di kota Jenin, Tepi Barat.

Menurut CCTV yang beredar online, tentara Israel menyamar untuk memasuki rumah sakit.

Adapun tiga tentara menyamar dengan berpakaian wanita dan dua lainnya terlihat menggunakan pakaian staf medis.

Dalam video tersebut, mereka terlihat mondar-mandir melalui koridor rumah sakit dengan membawa senjata serbu, dikutip dari Al Jazeera.

Mereka kemudian menembak tiga pria yang berada dalam rumah sakit tersebut.

Ketiga pria yang terbunuh telah diidentifikasi sebagai Mohammed Jalamneh, serta dua saudara laki-laki, Basil dan Mohammed al-Ghazawi, dikutip dari Middle Eye East.

Direktur rumah sakit, Naji Nazzal mengatakan IDF, melakukan serangan di bangsal rehabilitisai rumah sakit.

Bangsal tersebut merupakan ruang tempat dirawatnya Basel Ghazawani.

Ia menjelaskan, pasukan menggerebek rumah sakit dengan senjata khusus.

“Mereka (pasukan Israel) menggunakan senjata yang dilengkapi peredam suara,” katanya.

Kepanikan terlihat di antara mereka yang berada di dalam rumah sakit ketika tentara Israel masuk dengan senjata di tangan dan tampak meneriaki para pasien.

Sebagai informasi, ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza menyusul serangan Hamas.

Akibat serangan Israel di Tepi Barat, 380 warga Palestina terbunuh.

Mayoritas dari korban adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara 4.200 lainnya terluka oleh pasukan Israel,

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Tepi Barat

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #hiraukan #hukum #internasional #pemukim #israel #nekat #bangun #ilegaldi #tepi #barat

KOMENTAR