Terjun ke Terowongan, IDF Minta Tentara Israel Lawan Hamas di Khan Yunis
Seorang tentara Israel berdiri di pintu masuk terowongan yang diklaim Israel sebagai milik Hamas di al-Bureij di Jalur Gaza tengah pada 8 Januari 2024. -- IDF minta tentara Israel lawan Hamas di terowongan. 
13:10
31 Januari 2024

Terjun ke Terowongan, IDF Minta Tentara Israel Lawan Hamas di Khan Yunis

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai menginstruksikan kepada tentaranya di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, untuk turun ke terowongan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) untuk bertempur.

Tentara Israel yakin pertempuran di dalam terowongan setidaknya akan memberi mereka petunjuk tentang keberadaan sandera dan pemimpin Hamas yang diduga bersembunyi di sana.

Mereka yakin Hamas berpindah dari satu terowongan ke terowongan lain di Khan Yunis.

Pada awal pertempuran, tentara Israel dilarang memasuki terowongan Hamas karena yakin ada jebakan yang disiapkan oleh Hamas di Khan Yunis.

Menurut klaim Haaretz, Hamas tampaknya tidak terlalu percaya tentara Israel berusaha mencari pemimpinnya di dalam terowongan sehingga mereka belum mengintesifkan pertempuran di sana.

Haaretz mengutip cerita tentara Israel yang tidak disebutkan namanya, ketika ia melihat bukaan terowongan Hamas di Khan Yunis.

"Mereka terkejut dengan ukuran terowongan dan bukaan yang digali di sepanjang Jalur Gaza, terutama di wilayah Khan Yunis," menurut laporan tentara Israel, Selasa (30/1/2024).

Sejumlah tentara Israel yang pernah melawan Hamas di terowongan mengaku kesulitan dengan medan yang cukup rumit dan sempit.

"Hal ini membutuhkan keterampilan tinggi dari pasukan," lapor Haaretz.

Tentara Israel menyadari bahwa mengebom Jalur Gaza menggunakan serangan udara tidak cukup untuk meruntuhkan terowongan Hamas karena sebagian terowongan itu sangat dalam.

Sejumlah petinggi militer Israel menyadari bahwa menargetkan pemimpin Hamas di Jalur Gaza, tidak akan memusnahkan Hamas itu sendiri, meski penangkapan pemimpinnya memberi dampak besar.

Israel Membagi Terowongan Hamas Jadi Beberapa Jenis

Tentara Israel membagi terowongan Hamas menjadi beberapa jenis.

Sejumlah terowongan diyakini berfungsi sebagai wilayah ofensif untuk menyerang dan defensif untuk berlindung.

Terowongan lainnya berfungsi untuk memasok makanan, amunisi dan jalur mobilisasi pasukan tambahan jika diperlukan.

"Tentara Israel percaya pejuang Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) bekerja dari dalam terowongan, mengirimkan roket atau meluncurkan rudal untuk menargetkan mereka," lapor Haaretz.

Jenis terowongan lainnya adalah terowongan strategis untuk kebutuhan senior Hamas dan para sandera.

Tentara Israel yakin terowongan strategis ini dibangun dengan baik dan relatif dalam, serta memiliki pintu kuat yang tahan serangan secara tiba-tiba.

Haaretz mengatakan ada banyak terowongan kecil yang semuanya terhubung ke terowongan utama.

Terowongan kecil itu memungkinkan pejuang Hamas untuk keluar di beberapa titik berbeda di medan perang.

Tentara Israel yang menjadi narasumber Haaretz tersebut mengatakan Israel mengetahui titik terowongan Hamas di hampir setiap bangunan.

Klaim itu menandakan Israel mencoba membenarkan carpet bombing yang menghancurkan sebagian besar bangunan dan menewaskan warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

lihat fotoWarga sipil menyaksikan petugas Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza menguburkan jenazah warga Palestina tak dikenal yang tanggal kematiannya tidak diketahui setelah mereka dikembalikan oleh Israel pada hari yang sama melalui penyeberangan Kerem Shalom, di kuburan massal di timur Rafah di selatan Jalur Gaza pada 30 Januari 2024. Jenazah warga Palestina tanpa identitas dikembalikan oleh Israel melalui penyeberangan Kerem Shalom, di kuburan massal di timur Rafah di selatan Jalur Gaza pada 30 Januari 2024.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 26.751 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (31/1/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Sri Juliati

Tag:  #terjun #terowongan #minta #tentara #israel #lawan #hamas #khan #yunis

KOMENTAR