



Nasib Tragis 8 Presiden Korsel, Dimakzulkan hingga Dibunuh
– Mahkamah Konstitusi Korea Selatan pada Jumat (4/4/2025) resmi memberhentikan Presiden Yoon Suk Yeol dari jabatannya. Putusan ini menguatkan pemakzulan yang sebelumnya disahkan oleh parlemen, menyusul keputusan Yoon memberlakukan status darurat militer secara sepihak.
Yoon menjadi presiden kedua yang dicopot secara konstitusional dalam sejarah Korea Selatan, sekaligus pemimpin ketiga yang dimakzulkan oleh parlemen.
Ia juga mencatat sejarah sebagai presiden pertama yang ditangkap saat masih menjabat, meskipun kemudian dibebaskan karena alasan prosedural.
Berikut adalah daftar sejumlah pemimpin Korea Selatan yang mengalami akhir tragis dalam karier politiknya, dikutip dari kantor berita AFP:
1. Yoon Suk Yeol: Dimakzulkan dan Ditangkap
Yoon menjabat sejak Mei 2022 dan masa pemerintahannya kerap diwarnai kontroversi. Ketegangan memuncak pada 3 Desember 2024 ketika ia mengumumkan status darurat militer.
Ia menuding adanya "pasukan anti-negara" dan menyampaikan klaim dugaan kecurangan pemilu tanpa bukti.
Dekrit tersebut ditolak oleh parlemen, yang kemudian meloloskan pemakzulan terhadap Yoon. Ia juga menghadapi dakwaan pidana atas tuduhan pemberontakan, yang berpotensi dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.
Yoon sempat menolak diperiksa dan menghindari penangkapan selama beberapa minggu. Ia akhirnya ditahan pada Januari 2025, tetapi dibebaskan tidak lama setelahnya.
Setelah dicopot, Yoon harus segera meninggalkan kediaman resmi presiden dan kehilangan seluruh pengamanan negara.
Korea Selatan dijadwalkan menggelar pemilihan umum dalam 60 hari ke depan.
2. Park Geun-hye: Dimakzulkan, dipenjara
Park Geun-hye, presiden perempuan pertama Korea Selatan, dimakzulkan parlemen pada Desember 2016. Mahkamah Konstitusi mengukuhkan pemakzulan itu pada Maret 2017.
Putri dari mantan diktator Park Chung-hee ini sempat dipandang bersih dari korupsi, tetapi akhirnya terbukti menerima serta meminta puluhan juta dollar AS dari konglomerat, termasuk Samsung.
Park juga dituding membocorkan dokumen rahasia negara, membuat daftar hitam seniman yang kritis, dan memecat pejabat yang tak sepaham.
Ia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada 2021, tetapi kemudian diampuni oleh Presiden Moon Jae-in pada akhir tahun tersebut.
Yoon Suk Yeol, saat itu menjabat sebagai jaksa, turut berperan dalam penyelidikan kasus Park.
3. Lee Myung-bak: Dipenjara 15 tahun
Lee Myung-bak menjabat presiden dari 2008 hingga 2013. Ia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada Oktober 2018 dalam kasus korupsi besar, termasuk penerimaan suap dari Samsung.
Sebagai balasan, Lee disebut membantu ketua Samsung, Lee Kun-hee, yang saat itu tersangkut kasus penggelapan pajak.
Pada Desember 2022, ia mendapat pengampunan dari Presiden Yoon Suk Yeol.
4. Roh Moo-hyun: Bunuh diri setelah diselidiki
Roh Moo-hyun menjabat dari 2003 hingga 2008 dan dikenal sebagai presiden liberal yang mendukung rekonsiliasi dengan Korea Utara.
Pada Mei 2009, ia bunuh diri dengan melompat dari tebing setelah tengah diselidiki atas dugaan gratifikasi sebesar 1 juta dollar AS untuk istrinya dan 5 juta dollar AS untuk kerabat dekat.
5. Chun Doo-hwan: Divonis mati, lalu diampuni
Chun Doo-hwan, yang dikenal sebagai "Jagal Gwangju", adalah pemimpin militer yang bertanggung jawab atas pembantaian dalam pemberontakan Gwangju pada 1980.
Ia menyerahkan kekuasaan pada 1987 dan bersama Roh Tae-woo kemudian dijatuhi hukuman mati pada 1996 atas kudeta militer, insiden Gwangju, dan korupsi.
Hukuman Chun diringankan menjadi penjara seumur hidup dan ia diampuni pada 1998 setelah menjalani dua tahun masa tahanan.
6. Park Chung-hee: Dibunuh Kepala Intelijen
Park Chung-hee, ayah dari Park Geun-hye, memerintah secara otoriter sejak 1961. Ia tewas ditembak oleh kepala Badan Intelijen Korea saat jamuan makan malam pada Oktober 1979.
Kematian Park memicu kekacauan politik yang dimanfaatkan oleh Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo untuk melancarkan kudeta pada Desember tahun yang sama.
7. Yun Po-sun: Digulingkan lewat kudeta
Yun Po-sun adalah presiden yang digulingkan melalui kudeta militer oleh Park Chung-hee pada 1961.
Meski tetap menyandang jabatan presiden secara simbolis, kekuasaan berpindah ke tangan militer hingga akhirnya ia digantikan pada pemilu 1963.
8. Syngman Rhee: Mengasingkan diri
Presiden pertama Korea Selatan ini terpilih pada 1948, tetapi dipaksa mundur pada 1960 akibat protes mahasiswa yang memuncak karena dugaan kecurangan pemilu untuk memperpanjang masa jabatannya.
Rhee kemudian mengasingkan diri ke Hawaii, tempat ia meninggal dunia pada 1965.
Tag: #nasib #tragis #presiden #korsel #dimakzulkan #hingga #dibunuh