



42 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam, Israel Akui Keliru Serang Petugas Medis
Di tengah kemarahan publik atas serangan Israel terhadap 15 petugas medis yang tewas, tentara Zionis terus melancarkan serangan ke Gaza. Dikutip dari Aljazeera, Senin (7/4), setidaknya 42 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza selama 24 jam terakhir.
Sebagian besar serangan dalam 12 jam terakhir terkonsentrasi di Khan Younis. Setidaknya 19 warga Palestina tewas di Khan Younis, di antara mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Pasukan Israel telah menargetkan rumah tempat tinggal dan tenda darurat. Menurut Pertahanan Sipil, masih ada warga Palestina yang terjebak di bawah reruntuhan. Mereka berusaha mengambil jenazah serta menyelamatkan warga Palestina yang mungkin masih hidup.
Mereka juga mengatakan jumlah korban tewas mungkin bertambah lebih dari 19 orang. Namun bukan hanya Khan Younis yang diserang pada Sabtu malam, tetapi juga lingkungan Az-Zeitoun di Kota Gaza. Di sana, Israel menargetkan beberapa rumah tempat tinggal, dan setidaknya dua warga Palestina terbunuh.
Aljazeera juga melaporkan, kemarahan dunia internasional meningkat setelah rekaman baru serangan Israel yang menewaskan 15 petugas medis di Gaza. Rekaman tersebut menunjukkan tentara menembaki pekerja darurat yang mengenakan rompi reflektif di dalam kendaraan yang diberi tanda jelas. Seorang pengacara hak asasi manusia asal Inggris, Slobodan Milosevic, meminta masyarakat internasional untuk memberikan tekanan lebih besar pada pemerintah Israel. Ia meminta penjelasan mengenai pembunuhan 15 petugas medis Palestina di Gaza.
Aktivis yang ikut serta dalam Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia, Geoffrey Nice, menilai aksi itu sebagai kejahatan perang. "Tanpa pembenaran yang lebih baik, atau pembenaran apa pun, ini adalah kejahatan perang yang sangat serius," kata dia.
Sementara itu, dilansir dari BBC, Israel mengakui tentaranya melakukan kesalahan atas pembunuhan 15 pekerja darurat di Gaza selatan pada 23 Maret. Israel awalnya mengklaim tentara melepaskan tembakan karena konvoi tersebut mendekat dengan "mencurigakan" dalam kegelapan tanpa lampu depan atau lampu berkedip.
Namun, rekaman telepon seluler yang direkam oleh salah satu paramedis yang terbunuh menunjukkan lampu kendaraan tersebut menyala ketika mereka menjawab panggilan untuk membantu orang yang terluka.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga menuding, setidaknya enam petugas medis terkait dengan Hamas. Namun sejauh ini, mereka tidak memberikan bukti. "Mereka mengakui bahwa mereka tidak bersenjata ketika tentara melepaskan tembakan," kata laporan itu.
Video seluler tersebut, awalnya dibagikan oleh New York Times, menunjukkan kendaraan berhenti di jalan ketika, tanpa peringatan, pengambilan gambar dimulai tepat sebelum fajar.
Rekaman berlanjut selama lebih dari lima menit, dengan paramedis bernama Refat Radwan terdengar mengucapkan doa terakhirnya sebelum suara tentara Israel terdengar mendekati kendaraan.
Awal pekan ini, seorang paramedis yang selamat mengatakan kepada BBC bahwa lampu ambulans menyala dan membantah rekan-rekannya terkait dengan kelompok militan.
IDF berjanji akan melakukan pemeriksaan menyeluruh atas insiden tersebut. Sementara Bulan Sabit Merah dan banyak organisasi internasional lainnya menyerukan penyelidikan independen.
Tag: #warga #gaza #tewas #dalam #israel #akui #keliru #serang #petugas #medis