Posisi Tidur Terbaik yang Bantu Otak Menghilangkan Racun dan Cegah Risiko Penyakit Saraf Sejak Dini
Ilustrasi posisi tidur. (Freepik)
17:22
6 April 2025

Posisi Tidur Terbaik yang Bantu Otak Menghilangkan Racun dan Cegah Risiko Penyakit Saraf Sejak Dini

Posisi tidur berpengaruh besar terhadap pembersihan limbah di otak yang terbentuk akibat aktivitas sel saraf sepanjang hari.

Posisi tidur mengacu pada cara tubuh berbaring selama tidur yang dapat mempengaruhi fungsi organ dan sistem tubuh tertentu.

Mengetahui posisi tidur yang mendukung proses pembuangan racun otak berkontribusi pada kualitas tidur yang optimal dan fungsi kognitif yang lebih baik.

Berikut posisi tidur terbaik bantu otak menghilangkan racun dan cegah risiko penyakit saraf sejak dini dilansir dari laman Psychology-spot, Minggu (6/4):

1. Peran Sistem Limfatik

Sistem limfatik berfungsi sebagai jalur pembuangan limbah metabolik di otak selama tidur. Penelitian menunjukkan sistem ini bekerja hampir 10 kali lebih aktif saat tidur.

Cairan serebrospinal mengalir melalui jaringan otak dan membawa limbah ke sistem peredaran darah. Limbah kemudian diproses oleh hati untuk dikeluarkan dari tubuh.

2. Aktivitas Otak Saat Tidur

Sel otak menyusut hingga 60% saat tidur untuk membuka ruang bagi aliran cairan. Kontraksi ini mempermudah proses detoksifikasi alami otak.

Energi tetap digunakan otak selama tidur meski dalam jumlah berbeda dari saat terjaga. Ini menunjukkan pentingnya kualitas tidur untuk regenerasi sistem saraf.

3. Efisiensi Posisi Miring

Posisi tidur menyamping ditemukan paling efektif dalam mengoptimalkan kerja sistem limfatik. Studi menemukan cairan serebrospinal lebih mudah menyebar dan membersihkan jaringan otak dalam posisi ini.

Posisi ini juga yang paling umum dijumpai pada hewan sebagai posisi istirahat alami. Tidur menyamping dapat menurunkan risiko penyakit seperti Alzheimer.

4. Perbandingan Posisi Tidur Lainnya

Tidur tengkurap menghambat aliran cairan otak dan dapat mengganggu pernapasan. Posisi terlentang kurang optimal dalam memperlancar pembersihan limbah otak.

Efisiensi limfatik berkurang saat aliran cairan terhambat akibat posisi tubuh yang tidak mendukung. Ini memperkuat pentingnya memilih posisi tidur yang tepat.

5. Efek Samping Tidur Satu Sisi Terus-Menerus

Tidur terlalu lama pada satu sisi bisa menyebabkan tekanan berlebih pada area tertentu. Hal ini berisiko menyebabkan nyeri bahu, sindrom terowongan karpal, serta gangguan pada mata dan telinga.

Rotasi sisi kanan dan kiri saat tidur membantu menyeimbangkan tekanan tubuh. Tidur dinamis mencegah masalah kesehatan akibat tekanan lokal.

6. Dampak Jangka Panjang Posisi Tidur

Posisi tidur berdampak terhadap risiko gangguan neurologis dalam jangka panjang. Tidur dengan posisi tidak ideal dapat mempercepat penumpukan limbah otak.

Penumpukan limbah seperti beta-amiloid berhubungan dengan Alzheimer dan gangguan neurodegeneratif lainnya. Kebiasaan tidur sehat berkontribusi pada pencegahan kerusakan otak.

7. Menyesuaikan Kebiasaan Tidur

Mengubah posisi tidur menjadi menyamping dapat dimulai dengan penggunaan bantal penyangga tubuh. Pemilihan kasur dan bantal juga mempengaruhi kualitas posisi tidur.

Konsistensi dalam pola tidur sehat membantu proses pembersihan otak lebih optimal. Penyesuaian ini perlu dilakukan secara perlahan namun teratur.

Menerapkan posisi tidur menyamping secara bergantian kanan dan kiri menjadi langkah sederhana untuk menjaga fungsi otak tetap optimal seiring waktu. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #posisi #tidur #terbaik #yang #bantu #otak #menghilangkan #racun #cegah #risiko #penyakit #saraf #sejak #dini

KOMENTAR