Liburan Singkat Juga Bisa Kena Post-vacation Blues?
Ilustrasi wisatawan di Sanya di Hainan, China.(Dok. Unsplash/Eirc Shi)
10:25
7 April 2025

Liburan Singkat Juga Bisa Kena Post-vacation Blues?

– Masih ada yang menganggap bahwa post-vacation blues atau post-vacation depression hanya terjadi pada liburan tertentu, seperti liburan ke luar negeri atau liburan yang berlangsung selama berminggu-minggu.

Post-vacation depression adalah kondisi ketika seseorang mengalami dan merasakan berbagai perasaan tidak menyenangkan secara berlebihan, seperti sedih, menyesal, marah, atau kecewa, setelah liburan.

Hal ini terjadi ketika ada perbedaan yang signifikan antara kegiatan berlibur dengan rutinitas hariannya.

Psikolog klinis dewasa Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi. mengatakan, post-vacation blues bisa terjadi pada liburan secara umum, baik yang dilakukan dalam kota maupun yang berlangsung singkat.

“Kondisi ini sebenarnya terjadi pada segala kegiatan liburan yang memberikan makna atau memori yang sangat kuat,” terang Adelia yang berpraktik di Jaga Batin di Bandung kepada Kompas.com, Jumat (4/4/2025).

Post-vacation blues atau post-vacation depression adalah perasaan sedih, menyesal, marah, atau kecewa yang berlebihan, setelah liburan.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapapun yang baru pulang dari liburan, termasuk liburan saat Lebaran.

Penyebab post-vacation blues adalah rutinitas sehari-hari seseorang cenderung memberi banyak stressor atau pemicu stres, sedangkan liburan memberi banyak memori yang menyenangkan.

Alhasil, mereka merasa sedih, menyesal, marah, atau kecewa, dan bahkan takut menghadapi kembali rutinitas hariannya.

Liburan biasa juga bisa kena post-vacation blues

Adelia menambahkan, post-vacation blues juga bisa terjadi pada kegiatan “liburan” yang tidak biasa.

“Kegiatan ‘liburan’ lainnya seperti menonton konser, hingga bertemu orang lain seperti teman lama atau keluarga jauh juga bisa menimbulkan efek serupa,” jelas Adelia.

Terlepas dari jenis liburan yang dilakukan, semuanya bisa mengalami post-vacation blues berdasarkan tingkat stres yang dialami sebelum liburan.

“Individu dengan tingkat stres yang tinggi dalam rutinitas hariannya berisiko mengalami post-vacation blues. Untuk yang rutinitas hariannya menyebabkan stres yang tergolong ringan, biasanya tidak akan sulit untuk menyesuaikan diri kembali setelah liburan,” lanjut dia.

Cara mengatasi post-vacation blues

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi post-vacation blues: Salah satunya adalah memberi jeda setelah liburan.

“Pulang liburan tidak mepet dengan hari masuk kerja untuk istirahat secara fisik. Kita juga memberi ruang dan waktu bagi diri sendiri untuk kembali mengulas memori dari liburannya, bernostalgia,” ujar Adelia.

Misalnya, jadwal pulang liburan diatur tiga hari sebelum kembali bekerja atau bersekolah. Dalam tiga hari itu, kamu bisa fokus untuk memproses liburan kemarin.

Jadi, ketika sudah waktunya untuk kembali bekerja atau bersekolah, kamu sudah siap secara mental dan fisik untuk kembali menjalani rutinitas harian.

“Kalau bekerja, jangan langsung melakukan beban pekerjaan yang berat. Bisa mulai dengan beban kerja yang ringan untuk menghindari ‘kegagalan’ dalam menyesuaikan diri kembali,” kata Adelia.

Editor: Nabilla Ramadhian

Tag:  #liburan #singkat #juga #bisa #kena #post #vacation #blues

KOMENTAR