Makin Banyak yang Terbunuh, Sandera Israel Tegur Netanyahu: Jangan Bohongi Kami
Elad Katzir (47), salah satu sandera Israel yang ditahan oleh Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), tampil dalam video yang dirilis oleh Brigade Al-Quds pada Senin (8/1/2024) malam. 
16:50
9 Januari 2024

Makin Banyak yang Terbunuh, Sandera Israel Tegur Netanyahu: Jangan Bohongi Kami

Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), merilis video seorang sandera Israel, Elad Katzir (47), pada Senin (8/1/2024) malam.

Elad Katzir, yang telah ditahan di tahanan Israel selama tiga bulan, menyampaikan pesan untuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

“Bibi Netanyahu, permohonan saya kepada Anda dan semua anggota Knesset: Anda meninggalkan saya dalam penyanderaan, dan Anda membiarkan saya menghadapi nasib kematian untuk pertama kalinya pada tanggal 7 Oktober," kata Elad Katzir dalam video bertanggal 5 Januari 2024.

"Sekarang Anda ingin meninggalkan saya untuk yang kedua kalinya selama tiga bulan di sini di Gaza,” lanjutnya.

Ia mengatakan dia berasal dari Kibbutz Nir Oz dan ditahan oleh PIJ.

Elad Katzir menegur pemerintah Israel yang munafik karena mengatakan kepada keluarganya bahwa mereka melakukan segalanya untuk membebaskannya, padahal itu tidak benar.

"Jangan beritahu keluarga saya bahwa Anda melakukan segalanya untuk mendapatkan saya kembali padahal itu tidak benar," ujar Elad Katzir.

"Kirim saya kembali ke rumah, tinggalkan semua omong kosong kalian. Jangan lupakan kami dan jangan tinggalkan kami di sini," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.

Ibunya, Hanna, yang juga disandera di Jalur Gaza telah dibebaskan pada November 2023 lalu, dalam kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan untuk pertukaran sandera.

Ia mendesak pemerintah Israel agar berunding dengan Hamas untuk membuat kesepakatan pertukaran sandera yang baru.

"Saya ingin mereka mengembalikan saya dan semua sandera dan menghentikan perang pemusnahan ini," katanya, menyerukan penyelesaian kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.

"Kami hampir mati di sini. Setiap hari ketika perang berlanjut, semakin banyak tentara dan sandera yang mati," tambahnya.

Ia mendesak pemerintah Israel untuk mengupayakan gencatan senjata permanen dan menyelamatkan semua sandera.

"Hentikan perang dan kembalikan para sandera ke tempat asal mereka dan keluarga mereka dalam damai," ucapnya.

Keajaiban setelah Selamat dari Pemboman Israel

Elad Katzir mengatakan dirinya masih hidup hingga saat video itu diambil pada Jumat (5/1/2024), adalah suatu keajaiban.

Ia hampir kehilangan nyawanya akibat pemboman Israel di Jalur Gaza.

"Setiap hari saya hidup seperti sebuah keajaiban," katanya, mengacu pada banyaknya kematian sandera akibat serangan udara Israel.

"Saya mendengar di radio hari ini, Senin (5/1/2024), berita pembunuhan sahabat saya, Tamir Hadar yang terbunuh pada 7 Oktober lalu," kata Elad Katzir.

Sebelumnya pada Senin (8/1/2024) pagi, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan kegagalan Israel untuk membebaskan seorang sandera di Jalur Gaza setelah bentrok dengan pejuangnya.

Dua warga Israel yang disandera oleh Hamas di Jalur Gaza terlihat dalam video yang dirilis oleh sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), Brigade Al-Quds pada Selasa (19/12/2023) malam. Dua warga Israel yang disandera oleh Hamas di Jalur Gaza terlihat dalam video yang dirilis oleh sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), Brigade Al-Quds pada Selasa (19/12/2023) malam. ---- Elad Katzir (kanan) kembali muncul dalam video yang dirilis oleh PIJ pada Senin (8/1/2024) (AL-Quds)

Hamas Palestina vs Israel

Pemerintah Israel saat ini mendapat tekanan yang besar dari warganya yang menuntut agar mengupayakan pembebasan sandera dengan selamat.

Sejumlah sandera dikabarkan tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza selama tiga bulan terakhir, yang meningkatkan kekhawatiran di kalangan warga Israel akan meningkatnya kematian sandera.

Sebelumnya, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama di kompleks Masjid Al Aqsa, dikutip dari Al Arabiya.

Hamas menculik kurang lebih 240 orang dari wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), 105 sandera sipil telah dibebaskan; 81 orang Israel; 23 warga Thailand; dan satu warga Filipina, yang ditukar 240 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, dikutip dari The Times of Israel.

Israel memperkirakan, masih ada sekitar 137 sandera di Jalur Gaza.

Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 23.084 hingga Selasa (9/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Selain itu, tercatat 332 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Senin (8/1/2023), setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran melawan sejumlah faksi perlawanan di sana.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #makin #banyak #yang #terbunuh #sandera #israel #tegur #netanyahu #jangan #bohongi #kami

KOMENTAR