



Autopsi Yahya Sinwar: Bebas Narkoba Hanya Kafein
Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh media Israel, Maariv, ditemukan fakta menarik yang mengejutkan banyak pihak.
Menurut laporan otopsi, tidak ditemukan bukti bahwa Yahya Sinwar menggunakan narkoba, meskipun sebelumnya Israel sempat menuduhnya mengonsumsi Captagon, sejenis amfetamin.
Hasil uji forensik yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam darah Sinwar tidak ada jejak narkoba yang ditemukan.
Sebagai gantinya, diketahui bahwa Sinwar hanya mengonsumsi kafein dalam jumlah besar sebelum kematiannya.
Kematian Sinwar terjadi dalam pertempuran dengan pasukan Israel pada bulan Oktober lalu, di mana sebuah tank menyerang gedung tempat ia berlindung di Kota Rafah, Gaza.
Laporan otopsi awal yang dirilis pada November 2024 menyebutkan bahwa Sinwar tidak makan selama tiga hari sebelum kematiannya dan sempat bertahan hidup beberapa jam setelah ditembak di kepala.
Meskipun ditemukan peluru di kepalanya, para ahli patologi memilih untuk tidak mengeluarkannya.
Saat ini, jenazah Yahya Sinwar disimpan oleh Israel di lokasi yang dirahasiakan.
Adik laki-laki Sinwar, Mohammed Sinwar, meminta agar Israel menyerahkan jenazah kakaknya sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata untuk mengakhiri konflik secara permanen.
Namun, hingga saat ini, permintaan tersebut ditolak oleh pihak Israel.
Bagaimana Update Pertukaran Tahanan Antara Israel dan Hamas?
Pada tanggal 22 Februari 2025, rencana pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas akan kembali dilaksanakan.
Dalam pertukaran ini, Hamas akan memulangkan enam sandera Israel dari Gaza, sementara Israel berjanji akan membebaskan ratusan warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.
Hamas telah merilis nama enam sandera Israel yang akan dibebaskan, yang terdiri dari Eliya Cohen, Omer Shem-Tov, Omer Wenkert, Tal Shoham, Avera Mengistu, dan Hisham al-Sayed.
Hisham al-Sayed dan Avera Mengistu telah ditahan oleh Hamas selama hampir satu dekade setelah masuk ke Gaza dalam kondisi yang tidak dijelaskan.
Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan total 602 tahanan Palestina.
Sebagian besar dari mereka telah ditahan selama beberapa dekade, dengan sekitar 445 di antaranya ditangkap setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Menurut pejabat Hamas, penyerahan sandera Israel akan dilakukan sekitar pukul 08:30 waktu setempat (13:30 WIB).
Lokasi serah terima belum diumumkan, tetapi penyerahan sebelumnya dilakukan di Khan Younis, Gaza selatan.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).