Israel Meledakkan Rumah-rumah di Lebanon Selatan, Menolak Mundur Sesuai Batas Waktu Gencatan Senjata
ASAP MENGEPUL- Asap-asap mengepul dari peledakan rumah di Lebanon Selatan oleh Pasukan Israel di tengah perjanjian gencatan senjata. 
16:30
17 Februari 2025

Israel Meledakkan Rumah-rumah di Lebanon Selatan, Menolak Mundur Sesuai Batas Waktu Gencatan Senjata

Pasukan Israel yang menduduki Lebanon selatan memasang bahan peledak di rumah-rumah di beberapa kota dan menghancurkannya pada tanggal 14 Februari, di tengah laporan bahwa tentara pendudukan berencana untuk mempertahankan kendali atas lima wilayah di dalam wilayah Lebanon.

Israel bermaksud mempertahankan kendali atas lima titik di Lebanon selatan setelah batas waktu penarikan pasukan pada 18 Februari.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan pada hari Jumat pagi bahwa patroli mekanis musuh, yang diperkuat dengan truk dan buldoser, memasuki pinggiran Yaroun, sebuah kota dekat perbatasan Israel, dan memasang bahan peledak di beberapa rumah sebagai persiapan untuk meledakkannya.


Koresponden NNA melaporkan lebih lanjut bahwa tentara Israel meledakkan sejumlah besar bahan peledak di daerah antara Mays al-Jabal dan Blida. 

Pesawat nirawak dan pesawat pengintai Israel juga terlihat terbang di ketinggian rendah di atas Sur (Tirus) dan daerah pinggirannya. 

Penghancuran rumah tersebut terjadi di tengah rencana Israel untuk mempertahankan kendali atas lima wilayah di wilayah Lebanon setelah batas waktu 18 Februari yang mengharuskan mereka mundur, sesuai perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

Mayjen AS Jasper Jeffers, ketua komite gencatan senjata yang dipimpin AS di Lebanon, mengatakan pada hari Jumat bahwa ia yakin bahwa militer Lebanon akan mengendalikan "semua pusat populasi" di selatan negara itu setelah batas waktu berlalu.

The New York Times mencatat bahwa kata-kata dalam pernyataan Jenderal Jeffers tidak jelas dan memungkinkan adanya kemungkinan bahwa Israel sedang mempersiapkan pendudukan jangka panjang di Lebanon selatan. 

Juru bicara Parlemen Lebanon, Nabih Berri, mengatakan pada hari Kamis bahwa pejabat AS memberitahunya bahwa Israel bermaksud untuk tetap berada di lima wilayah di dalam wilayah Lebanon. 

Berri mengatakan Beirut dengan tegas menolak rencana tersebut dan bahwa pasukan Israel harus sepenuhnya ditarik dari negara itu sebelum batas waktu minggu depan.

Israel dan Hizbullah menandatangani perjanjian gencatan senjata pada bulan November, yang mengharuskan pasukan Israel mundur dari Lebanon dalam waktu 60 hari. 

Batas waktu telah lewat bulan lalu, tetapi pasukan Israel tidak mundur, dan batas waktu baru pun dinegosiasikan. 

Penundaan ini telah mencegah puluhan ribu warga Lebanon untuk pulang ke rumah.

Pasukan Israel juga secara rutin mengebom desa-desa di Lebanon selatan sejak gencatan senjata mulai berlaku. 

Lebih dari dua lusin orang tewas oleh pasukan Israel bulan lalu saat mencoba kembali ke rumah dan desa mereka.

 


SUMBER: THE CRADLE

Editor: Muhammad Barir

Tag:  #israel #meledakkan #rumah #rumah #lebanon #selatan #menolak #mundur #sesuai #batas #waktu #gencatan #senjata

KOMENTAR