



Enggan Turuti Trump, Zelensky Tolak Tandatangani Kesepakatan terkait Mineral Tanah Langkah Ukraina
Keinginan Trump terungkap awal bulan ini.
Enggan menuruti Washington, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menolak menandatangani perjanjian yang memberikan AS akses ke mineral tanah langka Ukraina.
Penolakan Zelensky terhadap permintaan Trump diungkapkan oleh reporter Washington Post, Josh Rogin dan Reuters.
Menurut laporan Forum Ekonomi Dunia 2024, Ukraina memiliki potensi besar untuk menjadi pemasok utama bahan baku penting di dunia.
Negara ini memiliki cadangan titanium dan litium terbesar di Eropa, serta deposit besar berilium, mangan, galium, uranium, zirkonium, grafit, apatit, fluorit, dan nikel.
Banyak dari mineral ini yang dapat menjadi sangat penting untuk industri pertahanan, teknologi tinggi, dan energi hijau.
Josh Rogin, dalam postingannya di X pada Jumat (14/2/2025), melaporkan beberapa anggota parlemen di Munich mengungkapkan delegasi Kongres AS memberikan Zelensky selembar kertas yang ingin dia tandatangani, memberikan hak AS atas 50 persen cadangan mineral Ukraina di masa depan.
Zelensky dengan sopan menolak untuk menandatanganinya, The Guardian melaporkan.
Reuters juga mengutip anggota anonim delegasi Ukraina di Konferensi Keamanan Munich yang mengungkapkan hal yang serupa.
Sumber tersebut mengungkapkan Zelensky "merasa diminta untuk menandatangani sesuatu yang belum sempat" ia baca dan merasa proposal tersebut sepihak.
Zelensky kemudian mengungkapkan pada Sabtu (15/2/2025) dia telah memblokir kesepakatan dengan AS mengenai akses ke sumber daya alam Ukraina.
Ia menyatakan perjanjian tersebut tidak memiliki jaminan keamanan untuk Ukraina dan tidak melindungi kepentingan negara.
Trump, yang sangat kritis terhadap pengeluaran AS untuk Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia, mendesak akses ke tanah langka Ukraina.
Pengumuman Zelensky muncul sehari setelah pejabat Ukraina menyerahkan draf perjanjian kepada AS dan tiga hari setelah Trump berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan kekhawatiran bahwa kedua pemimpin ini mungkin berusaha mengakhiri konflik tanpa melibatkan Ukraina.
"Perjanjian tersebut sudah ditandatangani di tingkat menteri. Namun, saya sebagai presiden harus memastikan kualitas dokumen ini," ujar Zelensky, seperti dikutip AFP.
"Itulah sebabnya saya tidak mengizinkan menteri untuk menandatangani perjanjian ini, karena menurut saya itu belum siap."
Menurutnya, kesepakatan tersebut tidak memberikan perlindungan yang cukup bagi Ukraina.
"Kesepakatan itu harus ditulis secara hukum dengan benar, dan itu adalah investasi. Semua ini harus terkait dengan jaminan keamanan, tapi saya belum melihat kaitannya dalam dokumen tersebut," tambah Zelensky.
Zelensky juga menekankan bahwa sumber daya alam Ukraina bukan milik presiden, melainkan milik rakyat Ukraina.
Dikutip dari Anadolu, dia juga berkomitmen untuk memastikan bahwa sumber daya alam Ukraina tetap tersedia untuk generasi mendatang.
Zelensky mengundang perusahaan-perusahaan Amerika dan Eropa untuk berpartisipasi dalam operasi pertambangan di Ukraina, dengan hak eksklusif bagi mereka yang memberikan dukungan signifikan kepada Ukraina.
ia menegaskan bahwa ini adalah keputusan yang sangat serius, dan dia tidak akan menandatangani sekadar "kertas," melainkan "sebuah dokumen resmi."
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Tag: #enggan #turuti #trump #zelensky #tolak #tandatangani #kesepakatan #terkait #mineral #tanah #langkah #ukraina